Perjuangan panjang Amalia Fujiawati agar kedua buah hatinya mendapat pengakuan sebagai anak Bambang Pamungkas akhirnya berbuah manis. Gugatan perempuan yang pernah dipersunting pesepakbola yang akrab disapa BePe lewat pernikahan siri ini dimenangkan oleh Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta.
Kemunculan Amalia Fujiawati yang mengaku pernah menikah dengan Bambang Pamungkas sempat mengejutkan publik. Pasalnya, selama ini BePe diketahui hanya punya seorang istri, yakni Tribuana Tunggadewi. Lantaran pernikahan yang tidak tercatat secara sipil, Amalia pun harus melalui perjalanan panjang berliku demi status kedua anaknya.
Fakta-fakta Anak Bambang Pamungkas dari Amalia Fujiawati
1. Dua Anak Bambang Pamungkas dari Pernikahannya dengan Amalia Fujiawati
Menurut pengakuan Amalia Fujiawati, ia menikah dengan Bambang Pamungkas sejak pertengahan Mei 2018 silam. Dari pernikahan tersebut, Amalia melahirkan satu orang anak yang lahir di bulan Februari 2019.
Sekitar awal tahun 2021, BePe dituding menelantarkan anak dan memutus komunikasi dengan pihak Amalia yang saat itu dalam kondisi hamil anak kedua. Pada bulan Juni, anak keduanya lahir. Namun menurut Amalia, BePe tak membantu biaya persalinannya.
2. Bambang Pamungkas Dianggap Ingkar Janji Soal Anak
Kemunculan Amalia Fujiawati di hadapan publik semula untuk menagih janji sang bintang sepakbola. Menurut Amalia, mantan suami sirinya berjanji untuk memberi nafkah, menanggung biaya persalinan, biaya sekolah anak, hingga tetap menjalin komunikasi dengan anak-anaknya.
Akan tetapi, pada awal tahun 2021, komunikasi antara Bepe dan anaknya tersendat. Seiring berjalannya waktu, ternyata BePe juga tak mampu memenuhi janji-janjinya, kecuali hanya melakukan transfer bulanan saja. Amalia Fujiawati dibuat sakit hati dengan sikap mantan pemain Persija Jakarta itu.
Artikel terkait: Kabar Terbaru Kasus Bambang Pamungkas, Gugatan Amalia Ditolak Pengadilan!
3. Anak Bambang Pamungkas Hanya Diberi Nafkah, Namun Tidak Diakui
Ditemui usai sidang yang digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (28/4/21), Amalia Fujiwati menyebut bahwa BePe enggan mengakui anaknya. Ia disebut hanya ingin memberi nafkah berupa uang saja.
"Hanya mau memberi nafkah saja bulanan, tapi tidak mau mengakui asal-usul anak dan tidak mau bertemu," ungkap Amalia Fujiawati, mengutip laman InsertLive.
"Alasannya tidak tahu, mungkin alasan pribadi," sambungnya.
Sikap BePe terang saja membuat Amalia kecewa. Sebab, ia butuh pengakuan demi masa depan anaknya kelak.
"Kalau saya tidak justru nggak apa-apa nggak dikasih nafkah, tapi anak saya secara psikisnya tahu ayahnya siapa," terangnya.
4. Nafkah dari Rp20 Juta jadi Rp7 Juta per Bulan
Sejak kisruh pengesahan anaknya dengan BePe mencuat, Amalia mengaku tak pernah menuntut soal nominal nafkah. Ia hanya minta agar Bepe tak lepas tanggung jawab sebagai seorang ayah.
"Kalaupun nanti ada nafkah dari Bambang Pamungkas kepada anak-anaknya, ya berarti ya sudah, itu adalah haknya. Jadi saya tidak terlalu mempermasalahkan nominal uang," ujar Amalia.
Lebih lanjut Amalia mengatakan, jumlah nafkah anak yang diberikan BePe sebelumnya adalah Rp20 juta per bulan. Kemudian jumlahnya berkurang lantaran BePe beralasan kondisi ekonominya sedang tidak stabil.
Artikel terkait: Anak Pertama Bambang Pamungkas Akui Dicoret dari KK, Bolehkah Orangtua Melakukannya?
5. Hak-hak Anak Bambang Pamungkas Berdasarkan Putusan Pengadilan
Pada 18 Maret 2021, Amalia Fujiawati melayangkan gugatan pengesahan asal usul anak ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan terhadap BePe. Kala itu, ia dalam kondisi hamil anak kedua.
Sayangnya, Pada 23 September 2021, pengesahan asal usul anak yang ia ajukan ditolak. Namun Amalia Fujiawati pantang menyerah, ia kemudian mengajukan banding hingga akhirnya permohonan ibu dua anak ini dikabulkan oleh Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta tertanggal 24 November 2021.
Berdasarkan keputusan tersebut, BePe tak hanya diwajibkan memberi nafkah lahiriah, tetapi juga harus memberikan kasih sayang kepada dua anaknya.
Parents, perjuangan Amalia Fujiawati agar buah hatinya mendapat pengakuan sebagai anak Bambang Pamungkas cukup panjang, ya. Semoga kejadian ini semakin membuka mata para perempuan bahwa dalam pernikahan siri, anak dan istri adalah pihak yang sangat rentan dirugikan.
Baca juga: