Ketika orang tua telah meninggal dunia, ada berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Meskipun sudah tak hadir di dunia lagi, seorang anak masih bisa memberikan kebaikan untuk orang tuanya yang sudah meninggal dunia. Beberapa amalan untuk orang tua yang sudah meninggal dunia pun bisa dilakukan dengan syarat seseorang memiliki ikatan iman.
Amalan Untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
Rasulullah SAW menjelaskan bahkan ada beberapa amalan untuk orang tua yang sudah meninggal dunia, yang bisa dilakukan oleh seorang anak. Berikut beberapa amalan untuk orang tua yang sudah meninggal.
1. Mensalatkan Jenazah Orang Tua
Sumber: Pexels
Amalan untuk orang tua yang sudah meninggal dunia pertama adalah menshalatkan jenazah orang tua. Melaksanakan salat jenazah memiliki hukum fardhu kifayah. Bila orang tua meninggal dunia, maka sebagai seorang anak, kamu diwajibkan untuk mengantarkannya hingga ke liang kubur.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya. Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya. Lalu, apabila engkau dimintai nasehat, berilah nasehat kepadanya. Jika dia bersin lalu dia memuji Allah SWT (Mengucapkan Alhamdulillah), doakanlah dia (Dengan mengucapkan Yarhamukallah). Apabila dia sakit, jenguklah dia, dan apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya sampai ke pemakaman.” HR Muslim.
Artikel terkait: Apa Kata Hukum Islam tentang Perempuan yang Menikah saat Hamil?
2. Berdoa Untuk Kedua Orang Tua
Sumber: Pexels
Walaupun telah tiada, seseorang dituntut untuk selalu berbakti kepada orang tua. Seorang anak dapat menghadiahkan orang tua yang telah meninggal berupa doa dan permohonan ampun kepada Allah SWT. Berikut doa yang dapat kamu berikan untuk orang tua.
“Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampun, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”
Doa untuk orang tua yang telah meninggal tersebut dapat ditutup dengan doa sapu jagad, shalawat nabi dan pembacaan surat Al-Fatihah.
“Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah SWT melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (Dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah).”
3. Melunasi Utang Orang Tua
Sumber: Pexels
Utang merupakan sebuah hal yang wajib untuk dilunasi. Sebab, seseorang yang masih memiliki hutang saat meninggal akan tertahan menuju surga, hingga hutangnya terlunasi.
Rasulullah SAW bersabda “Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.” HR Ahmad.
Ketika orang tua meninggal dunia, maka harta yang dimilikinya akan diwariskan kepada ahli warisnya. Namun, sebelum itu, harta tersebut akan digunakan untuk mengurus jenazah dan membayar utang orang tua yang telah meninggal dunia.
Artikel terkait: Dosa Besar Menanti, Ini Hukum Memakan Harta Anak Yatim dalam Islam
4. Sedekah Atas Nama Orang Tua
Sumber: Pexels
Amalan untuk orang tua yang sudah meninggal selanjutnya adalah sedekah atas nama orang tua. Sedekah atas nama orang tua juga dapat menjadi salah satu cara untuk menghapus dosa orang tua yang sudah meninggal.
“Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW: “Sesungguhnya ayahku sudah wafat, dia meninggalkan harta dan belum diwasiatkan, apakah jika disedekahkan untuknya maka hal itu akan menghapuskan kesalahannya? Rasulullah SAW menjawab: Na’am (Iya).” HR Muslim.
Selain itu, dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha:
“Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW: ” Sesungguhnya ibuku wafat mendadak, aku kira dia punya wasiat untuk sedekah, lalu apakah ada pahala baginya jika aku bersedekah untuknya? Rasulullah SAW menjawab: “Na’am (Iya), sedekahlah untuknya.” HR Bukhari.
5. Menunaikan Qadha Utang Puasa
Sumber: Pexels
Qadha puasa merupakan mengganti puasa. Bagi beberapa orang tertentu, puasa Ramadhan memiliki dispensasi untuk menggantinya di hari lain. Misalnya bagi orang yang sakit atau bagi para musafir. Selain itu, para perempuan yang sedang haid dan juga nifas setelah melahirkan.
“Dari Ibnu Abbas Radiallahu ‘anhu, ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah SAW dan berkata ” Sesungguhnya ibuku telah meninggal, padahal ia memiliki hutang puasa selama satu bulan. Apakah saya harus membayarkan untuknya?” Rasulullah SAW menjawab: “Sekiranya ibumu memiliki hutang uang, apakah kamu harus membayarnya?” Laki-laki itu menjawab. “Iya, tentu.” Rasulullah SAW bersabda: “kalau begitu, maka hutang kepada Allah SWT lebih berhak untuk dilunasi.”
Artikel terkait: Hukum Istri Bekerja Membantu Suami Menurut Islam, Bolehkah?
6. Melakukan Qadha Nazar Untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
Sumber: Pexels
Nazar adalah sebuah tindakan mewajibkan sesuatu untuk diri sendiri yang sejatinya tidak diwajibkan oleh kepadanya. Hukum menunaikan nazar adalah wajib apabila yang dinazarkan sesuai dengan syariat Islam.
Sebagai seorang anak, apabila orang tua yang telah memiliki nazar sesuai syariat Islam meninggal dunia, maka wajib untuk menunaikan nazar tersebut. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW ketika Sa’ad bin Abdullah meminta fatwa kepada Rasulullah SAW mengenai nazar.
“Wahai Rasulullah SAW, ibuku telah meninggal sedangkan dia mempunyai kewajiban nazar yang belum ia tunaikan.” Rasulullah SAW menjawab, “Tunaikanlah engkau untuknya.” HR Abu Daud dan An-Nasa’i.
7. Mengkhatamkan Al-Qur’an
Sumber: Pexels
Mengkhatamkan Al-Qur’an oleh seorang anak untuk orang tua yang sudah meninggal tentu akan menjadi sebuah amalan baik bagi orang tua di akhirat. Bahkan, Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Siapa saja membaca satu huruf dari kitab Allah SWT (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” HR Tirmidzi.
Seorang ulama berkata jika Al-Qur’an dibaca dihadapan orang yang meninggal dunia, atau pahala bacaan Al-Qur’an tersebut dihadiahkan padanya, maka pahala bacaan tersebut untuk orang yang membacanya. Sedangkan orang yang meninggal dunia tersebut seperti orang yang hadir saat pembacaan Al-Qur’an dan diharapkan mendapatkan limpahan rahmat karenanya.
Maka dari itu, bagi seorang anak yang mengkhatamkan Al-Qur’an untuk orang tua yang sudah meninggal merupakan hadiah atau amal kebaikan yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
8. Menjaga Silaturahmi
Sumber: Pexels
Amalan untuk orang tua yang sudah meninggal dunia terakhir adalah dengan menjaga silaturahmi. Meneruskan silaturahmi orang tua kepada sahabat karib dan kerabat dekatnya menjadi amalan tersendiri. Misalnya, dengan berbuat baik dengan para karib orang tua dan memuliakannya dengan cara bertemu.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya perbuatan baik yang paling baik adalah menyambung tali silaturahmi kepada teman-teman orang tua sesudah orang tua meninggal dunia.” HR Muslim.
Dalam Tanbihul Ghafilin, menurut Abu Laist as-Samarqandi, meneruskan silaturahmi orang tua yang telah meninggal dunia dapat memperbaiki kesalahan seorang anak terhadap orang tua yang telah meninggal apabila mereka meninggal dengan tidak ridho terhadap anak-anaknya.
Demikian informasi mengenai sederet amalan untuk orang tua yang sudah meninggal dunia. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat ya!
Baca juga:
Memotong Kuku Sebelum Kurban, Bolehkah Dilakukan?
Hukum Suami Minum ASI Istri, Apakah Diperbolehkan dalam Islam?
Anak Meninggal dalam Kandungan Menurut Islam, Ini Hukumnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.