Jika anak Anda alergi susu sapi, gantikan dengan susu soya
Seorang penulis berkebangsaan Amerika ‘Jason Thurber’ pernah mengungkapkan, “Dulu aku bangun pukul 04:00 dan mulai bersin, kadang-kadang aku bersin selama lima jam. Akhirnya aku coba mencari tahu alergi apa yang kualami ? Dan akhirnya aku menyimpulkan bahwa yang terjadi padaku merupakan alergi terhadap bangun tidur.”Ah seandainya saja kita bisa sekadar menertawakan alergi yang kita alami!
Kebanyakan dari kita tahu betapa tidaknyamannya kala harus mengalami ruam hanya karena salah makan – kacang, terong, ikan asin atau bahkan minuman beralkohol yang memang diharamkan. Hanya karena salah makan saja bisa membuat kita terkapar di rumah sakit padahal menyicipi aja juga cuma sedikit. namun demikian biasanya karena makanan yang bikin alergi tersebut dirasa enak, ya diterjang saja dan menahan diri dari penderitaan dan bahkan mengabaikan resiko yang bisa menyerang kita.
Jika kita saja sebagai orangtua masih bandel untuk menghindar dari makanan penyebab alergi, apalagi anak-anak?
Alergi makanan sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat, hal ini telah menyebar di segala penjuru dunia. Penyebab utama dari kebanyakan alergi yang dialami masyarakat adalah susu sapi. Statistik menunjukkan bahwa di AS saja, hingga 2.5% bayi mengalami alergi susu sapi. Di sini, di negara kita sendiri alergi semacam itu juga sama lumrahnya seperti di Amerika Utara.
Kecenderungan mengalami alergi ini pada umumnya dipengaruhi juga oleh faktor keturunan, dinilai dari perilaku kolektif orangtua, ini akan mengakibatkan perbedaan. Contohnya bila Anda alergi terhadap selai kacang tetapi pasangan Anda tidak, maka ada peluang, tentu saja, anak Anda mungkin mengalami alergi yang serupa atau tidak. Namun alergi susu sapi mungkin saja berasal dari salah satu orangtua.
Jadi apa saja tanda-tanda alergi susu sapi?
Anda harus mencoba mengamati balita Anda dan bisa melihat apakah dia memiliki gejala alergi susu sapi. Gejala yang ditimbulkan akibat alergi ini antaranya:
Kulit:- bercak merah/eksim
Saluran Garstrointestinal – Muntah, terkadang diare
Saluran pernapasan – bersin-bersin, hidung meler
Bila bayi/balita Anda mengalami alergi susu sapi, tenang saja! Seiring berjalannya waktu, kebanyakan bayi akan sembuh dari alergi terhadap susu sapi ini. Banyak penelitian sebelumnya memperlihatkan bayi ini dapat bertoleransi terhadap susu setelah berusia 4 tahun. Namun demikian secara kontradiktif penelitian sekarang ini memperlihatkan mereka mungkin tetap dapat mengalami alergi hingga usia 10 tahun. Bila itu terjadi, ya…tidak ada alasan karena di pasaran sudah ada susu pengganti. Anda bisa memberikan susu kedelai (soya) untuk anak Anda yang alergi terhadap susu sapi.
Di bawah ini adalah susu pengganti yang telah dipilih The AsianParent untuk membantu Anda membuat pilihan yang aman bagi bayi dan balita Anda.
Abbot’s Isomil 2 Advance Follow-On
Formula yang ringan ini adalah susu formula dari kedelai pertama di Asia yang baik untuk pertumbuhan dan ramah terhadap bayi sensitif. Formula kedelai ini sangat cocok untuk anak-anak yang mengalami alergi laktosa atau menderita diare.
Friso 1 – Soy Milk Powder
Susu formula berbasis kedelai ini bebas laktosa dan susu. Dapat diberikan pada bayi sejak lahir.
Nursoy Powder Milk
Susu bubuk bayi dari protein kedelai ini juga cocok untuk bayi sejak lahir dan seterusnya. Sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan anak-anak yang alergi laktosa, susu sapi atau menderita karena akibatnya.
Anda mungkin bisa saja menggantinya dengan susu alami. Pilihan yang umum adalah susu kambing, domba atau tajin. Namun demikian penggantinya ini mengandung protein yang sama sehingga bayi Anda mungkin tetap akan alergi. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengganti ke pilihan yang ‘natural’.
SGM Soya
Jika Anda merasa banyak susu soya yang harganya berat di kantong, SGM soya bisa menjadi pilihan dengan harga jauh lebih murah dan banyak anak Indonesia yang cocok mengkonsumsinya…
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa artikel mengenai alergi susu sapi ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.