Memasuki fase kehidupan baru memang bisa menyebabkan terjadinya kelelahan. Hampir semua orang tua pasti tahu bahwa bayi tidak mungkin bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Seseorang yang menjadi orang tua tidak akan lagi merasakan kehidupan normal seperti dulu. Ya, ada beberapa alasan mengapa menjadi orang tua sangat melelahkan.
Alasan Menjadi Orang Tua Melelahkan
1. Mereka Tidak Pernah Bisa Tidur Nyenyak Sepanjang Malam
Pada awalnya, orang tua akan terbangun dengan panik ketika bayi tidak bangun. Mereka memeriksa bayinya karena khawatir dan berpikir bahwa ada sesuatu yang salah.
Kemudian, mereka tidak bisa tidur lagi karena hal itu. Seiring dengan bertambahnya usia anak, orang tua akan seperti terus-menerus berhalusinasi mendengar tangisan bayi. Padahal tidak ada.
Artikel terkait: 20 Hal yang Baru Anda Rasakan setelah Menjadi Orangtua
Seiring bertambahnya usia anak, kekhawatiran ini tidaklah berhenti. Orang tua kadang takut dan bangun dengan panik memikirkan anak-anak yang sudah beranjak besar, apalagi remaja, bertanya-tanya apakah mereka menyelinap keluar dari rumah, bagaimana dengan pelajaran di sekolah mereka, prestasi mereka di sekolah, apakah sudah mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik, dan sebagai mahasiswa, bertanya-tanya apakah anak-anak mereka baik-baik saja di kampusnya?
Pada saat anak mereka memiliki pekerjaan, orang tua telah menua, siklus tidur mereka telah berubah, dan diri mereka secara biologis sudah tidak mampu tidur dengan nyenyak.
2.Tidak Ada Hari Libur
Biasanya, beberapa orang punya cara untuk mendapatkan waktu istirahat, seperti mengambil hari libur.
Namun, dalam hal mengasuh anak? Anda tidak boleh sakit, karena jika hal itu terjadi pekerjaan rumah tangga akan berantakan. Setidaknya, Anda tidak bisa terus menerus seperti itu. Makanan masih perlu dimasak, pakaian masih perlu dicuci, anak-anak masih perlu diperhatikan. Orang tua pada dasarnya berada di ambang risiko penyakit setiap saat, karena mereka tidak pernah mendapat kesempatan untuk istirahat yang benar-benar total.
Artikel terkait: Merasa Lelah Menjadi Orangtua? Hati-hati Gejal Parental Burnout
3. Otak Kelebihan Beban
Anak akan sering memanggil “Bunda… Bunda….” dan mengambil sesuatu atau menunjuk sambil bertanya, “Apa ini?”. Selain itu, tidak peduli tanggapan apa yang diberikan, selalu ada jawaban dari anak, “Mengapa? Mengapa? Mengapa? Mengapa?” — dan ada permintaan untuk menyanyi atau “Ceritakan padaku sebuah cerita, Bunda,” dan rengekan tentang hal-hal seperti “Aku ingin makan” bahkan jika mereka sudah makan.
Bukan karena setiap pertanyaan atau pernyataan anak-anak terdengar menjengkelkan (tidak — mereka cukup lucu, sebenarnya). Itu hanyalah fakta bahwa setiap detik menjadi orang tua dipenuhi dengan pertanyaan dan jawaban.
4. Orang Tua Harus Begadang untuk Bisa Menghabiskan Waktu Bersama Pasangan
Karena terkadang mereka ingin menikmati waktu bersama pasangannya. Dan duduk di kursi santai sambil menyeruput segelas teh atau kopi di sebelah orang yang dicintai, tanpa harus bercakap-cakap, hampir seindah menyaksikan matahari terbenam yang ada di pantai.
Itu sangat menenangkan dan membahagiakan. Hal itu diperlukan untuk menjaga stabilitas perkawinan. Tidak tidur malam dengan nyenyak tentu bukan masalah besar dibandingkan dengan harus membayar biaya perceraian. Rumah tangga yang tidak harmonis adalah mimpi buruk. Apalagi ketika anak-anak membutuhkan uang untuk sekolah.
Artikel terkait: Menjadi Diri Sendiri adalah Aspek Parenting yang Banyak Dilupakan Orangtua
5. Bersih-Bersih adalah Rutinitas
Ketika orang tua bekerja dan mendapati anak-anak sedang sakit, maka orang tua harus memandikan bayi mereka. Setelah itu, orang tua harus mengenakan pakaian yang bersih pada bayinya. Kemudian, mereka berangkat ke kantor.
Orang tua selalu sibuk membersihkan rumah dan memandikan anak. Tentu saja, setiap orang perlu membersihkan rumah mereka, tetapi orang tua harus membersihkan rumah mereka lebih sering. Menyingkirkan kotoran, merapikan mainan yang berserakan dan lainnya. Sangat melelahkan bukan?
Itulah beberapa alasan mengapa menjadi orang tua sangatlah melelahkan. Namun dibalik itu, pekerjaan Anda semua luar biasa. Semangat selalu Parents!
Baca juga:
“Saya berhenti mengutamakan anak, dan saya menjadi ibu yang lebih bahagia…”
Merasa belum siap jadi orangtua? Ini saran dari psikolog
19 Prinsip Parenting dari Maria Montessori Untuk Menjadi Orangtua yang Lebih Baik