Musisi Anji menambah deretan aktor terlibat narkoba. Ia ditangkap polisi karena diduga menggunakan ganja. Tak hanya Anji, jajaran aktor berstatus bapak alias memiliki keluarga ini juga pernah ditangkap karena kasus narkoba.
Seperti diketahui, Kanit 1 Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Hary Gasgari mengungkapkan, musisi berinisial AN alias EAP ditangkap dengan barang bukti diduga ganja di sebuah rumah yang berada di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Jumat 11 Juni 2021.
Selain Anji, lima aktor berstatus bapak ini juga pernah ditahan karena kasus narkoba.
Aktor Terlibat Narkoba
1. Dwi Sasono
Salah satu aktor terlibat narkoba dan telah menyandang status bapak adalah Dwi Sasono yang ditangkap di kediamannya, kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, 26 Mei 2020 lalu.
Dari hasil penggeledahan yang dilakukan aparat berwajib, ayah tiga anak itu terbukti memiliki ganja seberat hampir 16 gram.
Meski begitu, suami penyanyi Widi Mulia itu tidak ditahan selama kasusnya disidang. Dia hanya ditempatkan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.
Artikel Terkait: 7 Artis Ini Terjerat Kasus Narkoba Selama Pandemi, Siapa Saja?
2. Fachri Albar
Fachri Albar melengkapi jajaran artis berstatus kepala keluarga yang juga pernah dicokok karena kepemilikan barang haram pada Februari 2018 silam.
Saat ditangkap di kediamannya di kawasan Cirendeu, putra Ahmad Albar itu kedapatan memiliki satu paket dumolid, sabu, calmlet dan ganja.
Setelah menyelesaikan masa hukuman terkait penyalahgunaan narkoba, suami Renata Kusmanto itu jarang terlihat di Industri musik.
3. Tio Pakusadewo
Aktor senior Tio Pakusadewo sempat ditangkap terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis ganja pada April 2020 lalu.
Sebelumnya, Tio juga sempat ditangkap pada Desember 2017 lantaran kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Meski mengaku pecandu hingga keluarganya sudah paham terhadap kondisinya itu, Tio Pakusadewo tetap dianggap sebagai sosok pahlawan bagi anak-anaknya.
4. Tora Sudiro
Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Tora Sudiro terkait kepemilikan 30 butir dumolid di rumahnya di Perumahan Bali View, Tangerang Selatan, 3 Agustus 2017 silam.
Setelah diketahui positif, polisi langsung melakukan pemeriksaan intensif terhadap Tora dan sang istri, Mieke Amalia, di Polres Metro Jakarta Selatan.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Tora disangkakan dengan pidana Pasal 62 UU Psikotropika Nomor 5 Tahun 1997 terkait kepemilikan Dumolid.
Dalam pemeriksaan, Tora dan istrinya mengaku sudah setahun mengonsumsi dumolid. Kepada polisi, Tora mengaku sudah setahun mengonsumsi obat tersebut saat kesulitan tidur.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Tora harus membuktikan memiliki resep dokter jika ingin mengajukan rehabilitasi. Pasalnya, Undang-Undang Psikotropika tidak mengatur rehabilitasi untuk pemakainya.
Penggunaan dumolid harus dengan resep dokter karena termasuk kategori psikotropika. Tora dijerat dalam kasus ini karena tidak memiliki resep dokter.
5. Roy Marten
Roy Marten merupakan aalah satu aktor terlibat narkoba dan telah menyandang status bapak. Ia pernah menjadi sorotan publik saat tersandung kasus narkoba. Tak tanggung-tanggung, Roy ketangkap sampai dua kali karena mengonsumsi barang haram tersebut.
Pada 2006, ayah Gading Marten itu tertangkap atas kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu seberat tiga gram. Kemudian, kakek Gempita Noura Marten tersebut dijatuhkan vonis 9 bulan subsider 3 bulan penjara. Setelah mendapatkan remisi, Roy bebas pada 1 Oktober 2006.
Setahun kemudian, Roy yang sempat dipercaya sebagai pembicara untuk pencegahan narkoba tersebut kembali ditangkap dengan kasus sama.
Suami Anna Maria itu kembali ditangkap pada 13 November 2007 di Surabaya saat kedapatan mengonsumsi sabu-sabu di sebuah hotel. Roy ditangkap beserta barang bukti sabu seberat 1 gram dan 1 ons sabu, serta alat isap bong dan sisa sabu di aluminium foil SS 0,5 ons.
Akibatnya, Roy dihukum 3 tahun penjara serta denda Rp10 juta dengan subsider tiga bulan kurungan. Roy bisa kembali menghirup udara bebas pada 18 Agustus 2009.
Mengetahui sang ayah pernah dua kali ditahan karena kasus kepemilikan narkoba, membuat Gading memberi ancaman. Karena ancaman Gading, kini Roy Marten berubah karena tak mau jika anaknya mengikuti jejak buruknya.
Mengapa Aktor Terlibat Narkoba?
Dari kasus narkoba yang menjerat keenam aktor berstatus bapak itu, tentu ada hikmah yang bisa dipetik.
Artis juga manusia biasa yang memiliki kelemahan saat menghadapi masalah hidup. Namun, tak bisa dipungkiri, sebagian dari mereka cenderung memilih penggunaan narkoba sebagai salah satu solusi terbaik akan permasalahan hidup.
Discovery Mood & Anxiety Program sebagai badan Mental Health Treatment di Amerika Serikat mengungkapkan, kecenderungan para selebriti memilih memakai narkoba merupakan hal yang wajar.
Sebab, mereka umumnya dinilai memiliki karakter yang kuat sebagai orang sukses dan cukup berdedikasi, sehingga seakan tidak boleh terlihat lemah.
Atas dasar kondisi itulah membuat narkoba dipilih untuk memberi dorongan yang kuat sekaligus kenikmatan tertentu pada otak dan organ penting tubuh lainnya agar mereka dapat bekerja dengan baik saat harus tampil di depan layar atau publik.
Namun, hal ini tentu akan berdampak sangat buruk pada kehidupan pribadi para selebriti tersebut. Salah satunya, menghadapi rasa ketergantungan pada obat-obatan terlarang atau dikenal dengan istilah drug addiction.
Pelajaran Berharga dari Kasus Aktor Terlibat Narkoba dan telah Menyandang Status Orangtua
Hal yang menimpa orangtua pasti akan berdampak pada kondisi mental anak, baik secara langsung maupun tidak. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dari anak-anak yang orangtuanya terlibat dengan narkoba.
Psikolog pengembangan diri dan karier, pernikahan dan keluarga Dessy Ilsanti, mengungkapkan beberapa hal yang bisa dilakukan supaya anak tidak membenci orangtuanya, tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Orangtua manusia juga yang artinya mereka lumrah melakukan kesalahan besar atau kecil. Jadi harus jujur saja bahwa orangtua pun melakukan kesalahan seperti terjerat kasus narkoba,” kata Dessy.
Meski begitu, penjelasan lebih lanjut terkait kesalahan yang dilakukan orangtua harus disesuaikan dengan usia masing-masing anak.
“Mau menjelaskan secara detail soal kasus narkoba boleh dijelaskan, tapi kondisi ini harus dilihat dari usia masing-masing anak. Kalau sudah remaja sudah paham arti lingkungan sosial, identitas diri bisa diberi edukasi lebih lanjut, kalau masih belum mengerti percuma juga kalau diajak terlalu dalam karena dia belum paham,” jelasnya.
Lebih lanjut, psikolog klinis itu memaparkan, sebagai pihak yang juga menjadi korban, seorang ibu harus menjadi double agent bagi sang suami.
“Misalnya ayah kena kasus narkoba, maka ibu harus menjadi double agent. Di satu sisi melindungi image suami karena sosok ayah bagi anak-anaknya. Bukan bermaksud melindungi, tetapi untuk pemahaman anak-anak itu sendiri supaya tidak terlalu mengguncang konsep diri si anak,” imbuhnya.
Meski menjaga image ayah, ibu juga tetap harus mengakui pasangannya telah melakukan kesalahan.
“Fakta bahwa ayah melakukan kesalahan itu juga harus disampaikan, kesalahan orangtua itu bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak. Akui bahwa itu adalah contoh yang tidak baik dan jadi pembelajaran untuk si anak,” ungkapnya.
“Tidak boleh diputarbalikkan, jangan ditutupi, tetapi sosok orangtua harus dijaga jangan dijelek-jelekkan karena sosok orangtua adalah pribadi anak-anak. Merusak sosok orangtua di depan anak-anak sama saja merusak pribadi anak-anak. Jadi hati-hati membicarakan pribadi orangtua di hadapan anak-anak,” tandasnya.
Itulah jajaran aktor terlibat narkoba yang telah berstatus bapak. Dari kejadian tersebut, semoga kita semua bisa memetik pelajaran berharganya ya Parents!
Baca Juga:
Najeela Shihab: "Ingin cegah anak tergoda narkoba? Ini caranya!"
5 Cara tepat menjelaskan bahaya narkoba pada anak, Parents perlu tahu!