Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan kemunculan makanan mengandung narkoba. Makanan tersebut berbentuk kue berwarna putih. Di kalangan mahasiswa, kue narkoba tersebut lebih dikenal dengan sebutan Cookies.
Meski beredar di kalangan mahasiswa, tapi Parents juga perlu waspada agar kue narkoba tersebut tidak sampai beredar di tangan anak-anak.
Polisi berhasil menangkap pengedar makanan mengandung narkoba
ilustrasi
Peredaran makanan mengandung narkoba ini berhasil diungkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Kue yang berefek seperti narkoba ini memberikan efek pusing dan dan membuat pemakainya fly, sebagaimana mengonsumsi narkoba.
Menurut Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung informasi ini awalnya didapat dari warga yang mengeluhkan adanya peredaran kue yang memabukkan.
Awalnya kue tersebut hanya beredar di salah satu kampus di kawasan Jakarta Selatan. Dari penyelidikan akhirnya polisi menangkap seorang pelaku (RN) di kamar kosnya di Kebayoran Lama.
Kue narkoba tersebut dijual seharga Rp100.000 per keping. Sementara modal untuk membuat kue tersebut sebesar Rp 2 juta sekali produksi. Sekali produksi menghasilkan 1.000 keping.
Menurut polisi, kue narkoba tersebut bisa digunakan hingga 15 kali. Cara mengonsumsinya pun cukup dengan sekali gigit, maka si pengguna akan merasakan mabuk. Sekali gigit efeknya bisa satu jam, sehingga satu butir kue bisa digunakan 15 kali.
Pelaku RN sendiri merupakan pembuat kue narkoba tersebut. Dari kamar kosnya polisi menyita 500 keping kue narkoba, oven, dan bahan pembuat kue dan alat cetaknya. RN kemudian membuka mulut bahwa pemodalnya adalah DM, yang juga seorang mahasiswa.
RN menjelaskan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat kue narkoba itu adalah tepung terigu biasa, lalu dicampur dengan alkohol, serta bubuk kimia biasa bernama NM, yang dibeli dari China.
ilustrasi
RN mengaku belajar pembuatan kue narkoba tersebut dari temannya yang ditahan di LP Cipinang dengan kasus perdagangan narkotika.
Akibat makanan mengandung narkoba ini, kedua pelaku mendekam di sel Polres Metro Jakarta Selatan dan dijerat dengan Pasal 180 UU Nomor 8/2016 tentang Pangan, dengan ancaman hukuman penjara dua tahun.
Dengan adanya kasus makanan mengandung narkoba ini, Parents tetap waspada terhadap berbagai modus peredaran gelap narkoba yang semakin beragam. Sebagai orang tua juga tentunya harus selalu mengawasi pergaulan anak-anaknya agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
smash cake – kue ulang tahun pertama yang menyenangkan untuk anak
Mengajari Anak Selektif Menerima Makanan
Anak sebaiknya diajari untuk tidak sembarangan menerima makanan dari orang asing. Mungkin pelajaran ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih takut. Namun, mengajar anak untuk waspada akan membantu mereka melindungi diri sendiri.
Hal pertama yang perlu kita beri tahu pada anak adalah mereka hanya boleh menerima makanan dari orang dewasa atau orang tua yang mereka tahu. Mereka harus meminta izin kepada orang tua atau orang dewasa lainnya sebelum menerima hadiah apapun.
Mengetahui cara mengidentifikasi anggota keluarga dan orang dewasa lain yang dapat mereka percayai sangat membantu. Dengan begitu, jika mereka sendirian dan seseorang mendekati mereka, mereka tahu harus bagaimana.
Ada tiga hal yang perlu Anda ajarkan pada anak ketika berbicara tentang orang asing, sperti dikutip dari youaremom.com
1. Tanda bahaya: ketika orang asing menawarkan makanan atau hadiah kepada mereka, anak-anak harus belajar melihat ini sebagai sesuatu yang buruk. Kita harus menjelaskan bahaya yang menyertai situasi ini.
2. Menerima makanan di bawah pengawasan orang tua: sekalipun anak Anda menerima sesuatu, ia harus mengadopsi kebiasaan membawanya ke orang dewasa yang tepercaya. Orang tua dan guru kemudian dapat memberikan izin bolehkah anak memakan makanan tersebut.
3. Hadiah yang tidak diketahui tidak pernah berujung baik: faktanya, orang dewasa yang bertanggung jawab akan selalu meminta izin orang tua anak sebelum memberi anak sesuatu untuk dimakan. Jika ini tidak terjadi, anak-anak harus belajar untuk curiga.
Pada usia tertentu, anak perlu tahu tentang narkoba dan betapa mudahnya narkoba ditambahkan ke makanan. Kecanduan, pelecehan dan penculikan adalah hal yang perlu kita bicarakan dengan anak sebagai risiko menerima makanan dari orang asing.
Baca juga:
Seorang pasien meninggal karena tersedak semangka di rumah sakit
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.