11 Aktivitas Saat Cuti Melahirkan, Momen Berharga Sebelum Kembali Ngantor

Berikut ini beberapa tips dan trik dari para profesional tentang bagaimana melakukan aktivitas saat cuti melahirkan menjadi lebih berharga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah melahirkan, ibu yang bekerja akan diberi waktu untuk memulihkan diri dan beristirahat selama beberapa bulan, yaitu masa cuti melahirkan. Selain untuk beradaptasi, isi masa cuti melahirkan dengan hal-hal yang menyenangkan. Berikut ini beberapa tips dan trik dari para profesional tentang bagaimana melakukan aktivitas saat cuti melahirkan menjadi lebih berharga.

11 Aktivitas Saat Cuti Melahirkan, Momen Berharga Sebelum Kembali Ngantor

1. Kenali Bayi Anda

Selama cuti, cobalah untuk memahami karakter dan kebutuhan bayi Anda: Seperti apa reaksinya saat lapar, mengantuk, berapa kali ia terbangun di siang dan malam hari, atau lainnya. Informasi ini penting untuk Anda bagikan kepada pengasuhnya nanti ketika Anda kembali ke kantor.

Waktu ini juga bisa Anda nikmati untuk bermalas-malasan dengan si kecil di rumah, meringkuk dan membangun ikatan itu bersama. Percaya deh, saat sudah bekerja nanti, momen ini akan menjadi sangat berharga bagi Anda.

Artikel terkait: Tipe bayi menyusui berdasarkan zodiak, sesuaikah dengan karakter bayi Bunda?

2. Menulis Jurnal Salah Satu Aktivitas Saat Cuti Melahirkan

Di balik kesibukan Anda mengurus bayi, pasti ada waktu di mana Anda bisa bersantai. Anda bisa menggunakan waktu santai tersebut dengan menulis jurnal, entah itu di buku harian, smartphone atau blog Anda. Anda bisa menuangkan pemikiran Anda mengenai pengalaman baru sebagai ibu, hal-hal yang dikangeni di kantor, ide-ide besar mengenai program yang akan Anda kerjakan setelah kembali ke kantor, atau juga hal lainnya.

Saat ini Anda sedang menghadapi transisi dari seorang wanita pekerja yang juga menjadi seorang ibu, atau dari ibu beranak satu menjadi ibu beranak dua. Perasaan Anda campur aduk antara bahagia menjadi seorang ibu, juga cemas dan stres menghadapi perubahan dan aktivitas baru Anda sebagai ibu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan menulis, Anda akan lebih memahami perasaan Anda sendiri dengan perubahan yang terjadi saat ini. Dengan menuangkan isi pikiran, Anda menjadi lebih mampu menyeimbangkan perasaan. Secara keseluruhan, kata Very Well Family, membuat jurnal bisa sangat membantu Anda melepaskan kecemasan atau stres sebagai ibu baru.

3. Apa Prioritas Anda Selanjutnya?

Bagaimana dengan tujuan hidup Anda setelah memiliki anak? Apakah masih sama seperti sebelum memiliki anak? Jika nilai dan prioritas hidup Anda berubah setelah si kecil lahir, buatlah nilai dan prioritas yang baru, di mana di dalamnya tidak hanya ada Anda, atau Anda dan pasangan, tapi juga Anda, pasangan dan anak sebagai keluarga baru. Bicarakan hal ini juga bersama pasangan untuk menyamakan prioritas untuk keluarga Anda.

4. Siapkan Mental Ibu yang Juga Bekerja

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gunakan juga masa cuti ini untuk mempersiapkan mental Anda dalam mengintegrasikan tugas baru sebagai seorang pekerja dan juga ibu. Saran Very Well Family, jangan menetapkan harapan terlalu tinggi untuk diri Anda dan juga orang di sekitar Anda. Tiap ibu memiliki cara yang berbeda, jadi lakukan semua pekerjaan dengan cara Anda, semampu yang Anda bisa, dan senyaman mungkin.

Jika ada yang mengatakan cara Anda salah, jangan dihiraukan agar Anda tidak terlalu frustrasi. Tapi ingat untuk selalu mempertimbangkan masukan atau nasihat yang diberikan orang lain. Untuk bisa mengetahui apakah saran tersebut baik untuk Anda dan si kecil, maka perlu sekali bagi Anda memperluas wawasan pengasuhan dengan membaca atau berkonsultasi dengan dokter/bidan.

5. Kenalkan Bayi dengan Botol Susu

Di bulan terakhir waktu cuti Anda, mulailah mengenalkan bayi dengan botol susu. Selama Anda berada di kantor, pastinya si kecil menyusui menggunakan botol, bukan? Menurut What to Expect merupakan cara memberikan waktu kepada si kecil untuk beradaptasi menyusu dari puting ibu ke dot. Sekaligus Bunda mencari tahu dot apa yang cocok untuknya. Sama seperti sabun atau sampo, ternyata tidak semua merek dot bisa cocok dengan bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gunakan juga waktu ini untuk Anda belajar memompa ASI dari payudara sendiri. Pumping ASI itu susah-susah gampang, Bunda –entah itu menggunakan tangan atau alat. Butuh waktu untuk Anda belajar dan menguasai metodenya.

Artikel terkait: Tips Memilih Botol Susu Agar Bayi Tidak Kembung dan Rewel

6. Menyimpan Stok ASI

Biasanya ibu bekerja akan mengalami momen di mana produksi ASI menurun atau ASI sulit keluar. Nah, mumpung masih di rumah, ada baiknya Bunda menambah stok ASI di freezer. Stok ASI ini akan sangat membantu sekali ketika produksi ASI Bunda menurun. 

Ada banyak tipe pompa ASI yang dijual di pasaran: listrik dan manual. Untuk mengetahui mana yang cocok untuk Anda, coba kumpulkan testimoni dari beberapa teman yang sudah lebih berpengalaman. Dan tidak ada salahnya juga Anda belajar memompa ASI menggunakan tangan, sebagai antisipasi jika pompa tertinggal atau rusak.

7. Isi Aktivitas Saat Cuti Melahirkan dengan Olahraga

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selepas masa nifas, luangkan waktu Anda untuk berolahraga. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu ibu baru tidur lebih nyenyak dan membantu meningkatkan semangat dan mood Anda.

Pilih olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, yoga, pilates atau senam nifas. Pilih waktu berolahraga di jam tidur si kecil sehingga Anda tidak terganggu karena ia menangis ingin menyusu atau diapernya perlu diganti.

Atau, ajak si kecil juga ikut berolahraga. Saat Anda berjalan kaki, bawa sesekali bayi di dalam kereta dorongnya.

8. Aktivitas Saat Cuti Melahirkan: Me Time!

Mungkin tampak tidak mungkin di hari-hari awal pascapersalinan untuk keluar dari rumah. Ditambah dengan kesibukan baru Anda: menyusui bayi setiap jam. Ingat, Bunda, cuti hamil bukanlah hukuman kurungan rumah, dan Anda jangan merasa bersalah meninggalkan rumah tanpa bayi. Yang penting jangan terlalu sering saja!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika Anda menjadwalkan untuk keluar rumah, cari seseorang untuk menggantikan Anda mengasuh si bayi. Pastikan si ‘pengasuh’ tahu apa yang harus dilakukannya ketika Anda berada di luar rumah. 

Jika Anda memilih untuk tidak keluar rumah, me time di rumah saja, Bun! Misalnya dengan menonton drakor, perawatan tubuh atau wajah, atau melakukan hobi Anda yang lain.

9. Ngopi Cantik dengan Mama Baru Lainnya

Peribahasa lama mengatakan, “It takes a village to raise a child”, yang artinyaDibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan anak”. Maksud dari peribahasa Afrika ini adalah membesarkan seorang anak bukan hanya tugas orang tua semata, dan bukan juga tugas sekolah saja, tapi masyarakat sekitar harus bahu membahu untuk memastikan seorang anak tumbuh sehat dan aman.

Di zaman sekarang mungkin sulit untuk menemukan ‘desa’ yang demikian. Namun, Anda bisa memulainya dengan bergabung bersama komunitas atau sahabat dengan pengalaman yang sama. Luangkanlah waktu untuk berkumpul bersama para ibu. Menurut Babygaga.com, selain hangout melepaskan stres, ini juga bisa menjadi cara untuk menciptakan ‘desa’ yang baru.

Artikel terkait: Psikolog: “Me time untuk ibu baru sangat penting!”, Ini alasannya

10. Fotograger Pribadi Si Kecil

Setiap gerakannya, sekecil apapun, selalu membuat Anda kagum. Babygaga.com menyarankan agar Anda megabadikan setiap momen menakjubkan si kecil dengan smartphone atau kamera Anda. Karena lokasinya di rumah, Anda bisa mencoba berbagai angle, kostum, dan juga properti yang ada untuk membuat tampilan bayi menjadi lebih menakjubkan.

Bayangkan beberapa tahun lagi Anda dan si kecil akan melihatnya, dan Anda akan merasa bangga karena bisa melakukannya sendiri.

11. Cari Pengasuh

Siapa yang akan mengurus bayi ketika Anda kembali bekerja nanti? Ibu atau mertua, anggota keluarga lain, asisten rumah tangga, atau menyewa jasa pengasuh bayi? Pastikan orang yang akan menggantikan Anda mengerti dengan tugasnya. Dan yang terpenting, Anda percaya dengannya.

Jelaskan tugas dan tanggung jawab si ‘pengasuh’ jauh-jauh hari sebelum hari bekerja Anda dimulai. Sehingga ia memiliki waktu untuk memahami dan mempelajarinya. Agar ia lebih mengerti tugasnya, lakukan training minimal seminggu sebelum Anda kembali ke kantor, di mana ia mengasuh bayi Anda dengan pendampingan Anda secara langsung.

Kira-kira, aktivitas saat cuti melahirkan apalagi yang menarik untuk dilakukan, Bunda?

 

Baca juga:

10 Negara Terbaik dan Terburuk untuk Cuti Melahirkan

Tak Cuma Perempuan, Ini 6 Alasan Pentingnya Ada Cuti Melahirkan untuk Suami

Cuti melahirkan telah usai, Inilah 6 tips menghadapinya!