Meski hamil, tidak berarti seorang ibu hamil akan mudah melepaskan semua aktivitas hariannya. Sayangnya terkadang aktivitas tersebut juga membahayakan kehamilan ibu terutama janin yang dikandungnya.
6 Aktivitas sehari-hari yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil
Lingkungan yang tidak bersih serta udara yang penuh polusi, merupakan salah satu penyebab munculnya aneka gangguan kehamilan. Dan berkaitan dengan aktivitas yang Ibu hamil lakukan, banyak sekali aktivitas ringan yang ternyata merupakan pemicu bagi masalah kehamilan. Virus seperti Toxoplasma, Influenza, hingga bakteri Salmonella, banyak sekali mengincar kesehatan ibu yang sedang hamil.
Aktivitas yang merupakan barier (pembawa kontaminan) bukanlah sebuah aktivitas yang berat; namun justru kegiatan-kegiatan ringan yang sering seorang ibu hamil lakukan.
1. Saat ibu hamil memegang benda
Uang, pintu toilet, pegangan pintu, transportasi publik, hingga sayuran di pasar merupakan salah sumber gangguan pada ibu hamil. Benda-benda tersebut dapat menjadi sumber bagi perpindahan virus, bakteri atau parasit seperti influenza, Salmonella, Vibrio cholera, dan Toxoplasma.
Untuk itu kegiatan mencuci tangan dengan sabun merupakan hal yang penting bagi ibu hamil, terutama setelah bersentuhan dengan benda-benda tersebut. Selain itu, bila harus bersentuhan dengan gagang pintu di pertokoan misalnya, cobalah membukanya dengan cara mendorong pada sisi lain pintu.
Binatang peliharaan dan kehamilan, amankah?
2. Memelihara binatang
Bagi Anda yang hobi memelihara binatang dan sedang hamil, sebaiknya berhati-hati. Terlebih bila binatang tersebut merupakan binatang yang tidak sengaja dipelihara. Seperti kucing yang suka medekam di depan rumah atau halaman belakang. Karena kita tidak pernah tahu kucing tersebut bersih, atau tidak. Sehat atau tidak dan sebagainya. Jika mungkin, sebaiknya dijauhkan dulu dari rumah.
Virus toxoplasma yang mungkin terdapat pada kotoran kucing tidak sehat, tidak mati oleh sinar matahari. Ada kemungkinan bila virus ini terbawa udara dan menempel pada kursi atau malah makanan yang siap untuk disajikan, maka akan memperbesar resiko untuk ibu terkena infeksi.
Pestisida yang melekat pada sayuran berbahaya bagi ibu hamil
3. Hobi mengkonsumsi makanan segar
Makanan segar memang baik untuk kesehatan, namun saat hamil, sebaiknya berhati-hati mengkonsumsi makanan jenis ini. Jika tidak benar dalam mencucinya, alih-alih kesehatan yang diperoleh, bisa jadi, virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh. Sayuran segar, terutama yang bukan organik, sangat rentan akan Salmonella, Vibrio cholera, parasit TORCH, dan juga kontaminasi bahan pestisida berbahaya.
Sedangkan, ikan segar yang dibuat sashimi sangat rentan pula terhadap beberapa macam bakteri. Jadi lebih baik bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan matang daripada makanan yang mentah. Jika ingin mengkonsumsi juice buah segar, cucilah buah dengan air mengalir dan celup beberapa saat pada air matang atau panas.
4. Transfusi darah atau organ transpalasi
Transfusi darah dapat beresiko bagi ibu hamil karena kemungkinan proses atau darah transfusi yang tercemar. Bila tidak mungkin dihindarkan, maka pilihlah ahli medis dan rumah sakit yang benar-benar kompeten dan terjamin keamanannya.
5. Menjenguk orang sakit
Saat menjenguk kerabat atau teman yang sakit, ada baiknya bila pada masa kehamilan Bunda mengenakan masker sebagai pelindung pada saat bercakap-cakap. Hindari bersentuhan dengan penderita penyakit yang cara penularannya dengan kontak tubuh (campak jerman, cacar air, hepatitis B dan lain sebagainya).
6. Mengenakan keperluan pribadi bersama-sama
Meski satu keluarga, tidak berarti Bumil bebeas untuik mengenakan peralatan mandi, atau baju bergantian dengan anggota lain di rumah. Ibu tidak pernah tahu aktivitas apa saja yang sudah dilakukan oleh anggota keluarga yang lain. Untuk menghindari dari paparan barang-barang tercemar, sebaiknya pisahkan peratalatan ibu dengan peralatan anggota keluarga yang lainnya.
***
Baca juga:
Mata bengkak saat hamil mengganggu aktivitas? Kenali penyebab dan cara mencegahnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.