Penelitian terbaru membuktikan bahwa terlalu banyak duduk ternyata mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup kita. Sejak Januari para peneliti melaporkan masalah yang berkaitan dengan hal ini diantaranya adalah:
- Kesehatan mental yang buruk
- Penyakit jantung dengan resiko tinggi
- Beresiko tinggi untuk mengalami kelumpuhan
Menurut Andrea LaCroix, PhD, direktur Pusat kesehatan Wanita Universitas California, San Diego; terlalu banyak duduk dapat menyebabkan beberapa penyakit kardiovascular seperti serangan jantung, penyakit jantung yang mematikan, kematian akibat kanker dan atau kematian secara umum.
Dan pada wanita, mereka yang menghabiskan lebih dari 11 jam untuk duduk cenderung lebih cepat meninggal 12 tahun dibanding yang lainnya (American Journal of Preventive Medicine).
Kenapa terlalu banyak duduk berisiko untuk kesehatan?
Bahaya terlalu banyak duduk telah banyak di diskusikan selama bertahun-tahun oleh para ahli. Tetapi hasil yang signifikan muncul pada 5 tahun terakhir, kata Jacqueline Kerr, PhD, Assosiate Professor peneliti untuk obat-obatan keluarga dan pencegahannya di UC, San Diego.
Terlalu banyak duduk diduga menyebabkan otot-otot membakar lemak lebih sedikit, serta darah mengalir lebih lambat. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan resiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penumpukan lemak di perut, dan masalah kesehatan lainnya.
Menurut Barry Braun, PhD, direktur Laboratorium Peneliti Metabolisme dan Energi, Universitas Masschusetts, Amherst, pada beberapa kasus, hubungan duduk dan gangguan kesehatan tidak terlihat nyata.
Sebagai contoh pada kasus obesitas apakah para penderita obes itu duduk terlalu banyak karena kegemukan (sehingga lebih mudah lelah dan lebih mudah membutuhkan istirahat) atau duduk mereka yang banyak yang menyebabkan mereka kegemukan?
Duduk dan selera makan
Apakah duduk dapat mempengaruhi selera makan? Banyak orang beranggapan bahwa dengan banyak duduk bisa jadi akan mengurangi rasa lapar. Namun penelitian dari Dokter Braun ternyata menunjukkan sebaliknya.
Dalam penelitiannya ia meminta beberapa orang untuk mengerjakan sesuatu yang mengharuskan mereka untuk duduk dalam jangka waktu cukup lama. Dan di keesokan harinya mereka diminta untuk mengerjakan hal lainnya sambil berdiri.
Hasilnya, banyak duduk ternyata tidak membuat mereka kehilangan selera makan atau berkurang kebutuhan energinya. Bahkan duduk dalam jangka waktu lama justru menimbulkan keinginan untuk makan (ngemil misalnya) lebih banyak.
Bisa ditebak, penambahan berat badan dan penumpukan lemak di perut adalah hal pertama yang muncul. Dan seperti kita ketahui, penumpukan lemak adalah salah satu hal yang meningkatkan resiko penyakit jantung.
Cara mengurangi risiko terlalu banyak duduk
Sayangnya, penelitian terbaru tersebut menemukan bahwa olah raga rutin ternyata tidak begitu banyak mengurangi resiko buruk yang timbul. Memang hal ini masih terus diteliti oleh para ahli, namun penelitian terakhir telah menunjukkan bahwa kedua hal tersebut memang tidak berkaitan.
Sebagai solusi sementara, mereka menyarankan agar kita mencari cara untuk mengurangi jumlah jam duduk. Misalkan setiap beberapa menit sekali, kita bangun dari tempat duduk.
Mencoba untuk menyediakan lebih sedikit air pada gelas di meja kerja Anda, berjalan sejenak untuk melepaskan penat atau mencuci muka adalah beberapa hal yang dapat dicoba untuk mengurangi waktu duduk.
Referensi: WebMD
Baca juga artikel menarik lainnya :
20 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olah Raga
Diet Dengan Pisang, Efektif dan Mudah