X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Anak 10 tahun tewas dibakar ibunya yang marah berlebihan, apa penyebabnya?

Bacaan 3 menit
Anak 10 tahun tewas dibakar ibunya yang marah berlebihan, apa penyebabnya?

Sungguh tragis, akibat marah karena mencari pisau tak ketemu, seorang ibu di Manado tega membakar anak kandungnya sendiri hingga luka parah dan meninggal.

Sebuah peristiwa tragis menimpa anak bernama Jessica (10 tahun) di Sulawesi Utara. Akibat marah, sang ibu menyiramnya dengan bensin dan membakarnya, hingga ia mengalami luka bakar yang sangat parah. Setelah sebulan dirawat, akhirnya, anak malang itu menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Selasa, 23 Oktober lalu. 

Jessica tinggal bersama ibunya Olga, di Desa Pintareng, Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sedangkan ayahnya tidak tinggal bersama mereka karena sudah berpisah dengan Olga. 

Akibat marah yang berlebihan, ibu tega membakar anak sendiri

akibat marah

Seperti dilaporkan oleh laman Detik, peristiwa pembakaran tersebut terjadi pada 12 September 2018. Semuanya berawal ketika Olga hendak mencari pisau dapur. Dia bertanya pada dua orang anaknya. Namun kedua anaknya hanya diam, hingga akhirnya Olga marah dan memukul kedua anaknya tersebut. 

Karo penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, selepas memukul anak-anaknya, Olga menarik rambut Jessica dan membenturkan kepala anak tersebut ke pintu. Lalu Olga mengambil galon berisi mintak tanah dan menyiramkannya ke tubuh korban. Kemudian, tanpa pikir panjang, ia membakar tubuh anaknya sendiri. 

Keributan di rumah Olga memancing perhatian warga, melihat Jessica dan adiknya mengalami luka bakar parah, mereka segera dilarikan ke Puskesmas. Sedangkan Olga diseret ke kantor polisi.

Jessica mengalami luka bakar tingkat tiga, dan luas luka sebanyak 85 persen. Hal ini memengaruhi kinerja organ di dalam tubuh Jessica. Adik Jessica juga mengalami luka bakar yang cukup parah, hingga berdampak pada jantungnya. 

Artikel terkait: 3 tingkatan dan langkah menangani luka bakar pada anak, panduan penting untuk Parents

Korban akhirnya meninggal dunia

akibat marah

Sumber: Detik.

Setelah sebulan menjalani perawatan, kondisi Jessica terus memburuk, organ-organ penting di tubuhnya mengalami gagal fungsi. Hingga akhirnya, siswi kelas 4 SD ini meninggal dunia Selasa kemarin. 

Sementara itu, melansir dari laman Liputan 6, ayah korban Rony Manonahas merasa sangat kecewa dengan perbuatan mantan istrinya terhadap anak-anak mereka. 

“Padahal hanya masalah sepele, tapi dia sampai berbuat sejauh itu. Sebagai ayah saya merasa sangat sedih,” tutur Rony.

Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran, agar kita bisa lebih mengontrol emosi dan amarah pada anak. Jangan sampai, akibat marah yang tidak dikontrol dengan baik, kita mencelakai anak sendiri. 

Kami dari theAsianparent turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas kepergian Jessica, semoga arwahnya tenang di alam sana. 

Dampak buruk yang bisa terjadi akibat marah secara berlebihan

akibat marah

Akibat marah yang berlebihan bisa merugikan diri sendiri dan keluarga.

Berikut ini, adalah dampak buruk akibat marah yang bisa terjadi pada kesehatan Anda:

1. Inflamasi dan nyeri otot

Hormon kortisol yang keluar berulang-ulang saat marah membuat otot mengalami serangan energi yang banyak, hingga membuat otot mudah nyeri.

2. Akibat marah bisa memperburuk kondisi jantung

Amarah membuat jantung berdetak 180 kali per menit. Hal ini membuat jantung membutuhkan lebih banyak oksigen, dan bisa membuat jantung menjadi lebih lemah. 

3. Menurunkan imunitas tubuh

Rasa marah merupakan salah satu energi negatif yang bisa merusak sistem imun tubuh.

4. Sakit kepala

Marah bisa membuat otot di kepala tegang dan memicu sakit kepala.

5. Tekanan darah tinggi

Ketegangan pada tubuh yang terjadi saat marah bisa memicu tekanan darah tinggi yang bisa menimbulkan stroke.

6. Depresi

Orang yang sering marah, tandanya ia tidak bisa mengelola emosi dengan baik, sehingga rentan mengalami depresi

7. Risiko serangan jantung

Sebuah penelitian yang diterbitkan di The European Heart Journal Acute Cardiovascular Care, menyebutkan bahwa orang yang sering marah-marah memiliki risiko 8,5 kali lebih besar terkena serangan jantung.

***

Sebagai orangtua, kita tentunya pernah merasa marah dan hilang kesabaran saat menghadapi kelakuan anak-anak. Tapi, tentu saja apa yang dilakukan Olga tidak bisa dibenarkan. Apapun alasannya, mencelakai anak hingga luka parah tidak boleh dilakukan orangtua. 

Jaga emosi kita, untuk keselamatan diri dan keluarga. 

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Semoga bermanfaat.

 

Sumber referensi: Kompas, Dokter

Baca juga:

Seorang Istri Bakar Suami Hidup-Hidup Setelah Ketahuan Perkosa Anaknya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Anak 10 tahun tewas dibakar ibunya yang marah berlebihan, apa penyebabnya?
Bagikan:
  • Pakai sepatu lampu yang menyala, bocah ini alami luka bakar tingkat dua

    Pakai sepatu lampu yang menyala, bocah ini alami luka bakar tingkat dua

  • Coba meracik slime sendiri, anak ini terkena luka bakar

    Coba meracik slime sendiri, anak ini terkena luka bakar

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Pakai sepatu lampu yang menyala, bocah ini alami luka bakar tingkat dua

    Pakai sepatu lampu yang menyala, bocah ini alami luka bakar tingkat dua

  • Coba meracik slime sendiri, anak ini terkena luka bakar

    Coba meracik slime sendiri, anak ini terkena luka bakar

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.