Hati Tatanysha Hedman hancur seketika saat mengetahui bahwa suaminya melakukan pelecehan seksual terhadap anaknya yang masih berusia 7 tahun. Suami yang bernama Vincent Phillips adalah suami keduanya, sehingga merupakan ayah tiri bagi anaknya.
Tatanysha tidak dapat menahan amarahnya pada sang suami ketika mengetahui kejadian bejat tersebut. Ia pun menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pembalasan terhadapnya.
Berdasarkan laporan dari Komo News, saat Vincent tidur di apartemennya, Tatanysha menyiram bensin ke tubuh Vincent kemudian membakar tubuhnya begitu saja. Vincent lantas berlari keluar gedung apartemen dan masuk ke dalam sebuah toko serba ada sambil berteriak bahwa ia telah dibakar istrinya sendiri.
Dalam rekaman cctv toko tersebut, terlihat Vincent berteriak minta tolong sambil berlutut menahan sakit. Petugas toko kemudian segera menghubungi polisi. Ketika polisi datang, Vincent mengadukan perbuatan istrinya.
Tatanysha segera dipanggil ke kepolisian Renton, Wahington. Di sana, ia bersaksi bahwa suaminya telah memperkosa anak kandungnya. Ia juga menjelaskan bahwa awalnya ia berniat menembak suaminya saja. Namun, ia merasa bahwa menembak itu ‘terlalu baik’ untuk suaminya yang brengsek.
Vincent yang dilarikan ke Unit Gawat Darurat Harborview Medical Center akhirnya juga dimintai keterangan tentang kesaksian istrinya. Setelah penyelidikan lebih lanjut, ia dijerat dengan pasal perlindungan untuk anak-anak dan kejahatan seksual pada anak-anak.
Tatanysha sendiri terpaksa harus dipenjara selama kurang lebih satu tahun. Sedangkan suaminya mendapatkan hukuman penjara yang lebih panjang.
Menjebak suami agar tetap bertahan dalam pernikahan.
Karena kasus yang terjadi pada 2014 ini kontroversial, banyak orang yang menggalang dukungan emosional dan finansial pada Tatanysha. Bahkan, ada sebuah laman Facebook bernama (Tatanysha Hedman adalah pahlawan bagi anaknya, biarkan ia pulang).
Ia baru keluar penjara pada bulan Juni 2015. Untuk dapat membuatnya bisa kembali beraktivitas seperti biasa, beberapa orang berinisiatif menggalang dana publik untuknya agar ia dapat memulai kehidupan kembali setelah keluar dari penjara.
Penggalangan dana tersebut berhasil mengumpulkan dana 2,368 USD, atau 31,515,712 IDR. Hingga kini, bantuan-bantuan pada Tatanysha terus bergulir sebagai bentuk dukungan padanya agar ia dan anaknya dapat menjalani kehidupan biasa seperti semula.
Banyak orang yang menaruh empati pada kasus ini. Karena tidak ada seorangpun ibu yang mampu menahan dirinya sendiri jika berada di posisi Tatanysha. Bagaimana menurut Anda? Apa yang akan Anda lakukan jika berada di posisi Tatanysha?
Membicarakan perihal kekerasan seksual pada anak
Parents, penting untuk menanamkan pada anak bahwa, tidak seorang pun boleh menyentuh tubuh orang lain tanpa persetujuan (consent) orang tersebut. Hal ini agar anak tidak menjadi korban kekerasan seksual dan tidak menjadi pelaku kekerasan seksual.
Kedengarannya sederhana, tetapi menanamkan hal tersebut ke anak cukup sulit, sebab maskulinitas telah menyebar di budaya kita dan menciptakan lingkungan yang mendorong kekerasan seksual dan memperkuat norma-norma gender yang bisa menjerumuskan anak-anak kita.
Untuk mengajarkan anak soal consent atau persetujuan, berkomunikasi lah secara terbuka pada anak dan tidak ada kata terlambat untuk memulai percakapan. Parents perlu berbicara pada anak soal tubuh, hubungan, persetujuan, seks, kekerasan seksual yang memungkinkan orang tua untuk menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak-anak.
Menunjukkan kepada anak Anda bahwa Anda terbuka untuk pertanyaan mereka dan ingin melakukan percakapan tentang topik-topik sulit ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman berbicara dengan Anda jika mereka melihat atau mengalami pelecehan sekarang atau di masa depan.
Keterampilan seperti kesadaran diri, manajemen diri, dan kesadaran sosial bisa dilakukan mencegah pelecehan seksual dan penyerangan seksual. Ajari anak tentang kesadaran ini dengan beberapa cara yang direkomendasikan Planned Parenthood Laegue of Massachusetts.
1. Parents dapat membangun empati dan kesadaran sosial dengan mendorong anak untuk memikirkan dan memperhatikan bagaimana tindakan mereka akan berdampak pada orang lain.
2. Beritahu anak soal nilai dan harapan agar mereka menghormati batasan orang lain dan menghentikan perilaku apa pun yang membuat orang lain tidak nyaman.
3. Membantu anak mengembangkan kesadaran diri dan mengenali perasaan mereka sendiri dan meningkatkan kemampuan mereka untuk menilai suatu situasi dan menentukan tindakan yang dapat mereka ambil dengan aman.
Baca juga:
7 Tips Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual Menurut Dokter Anak yang Juga Seorang Ibu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.