X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Tak tahan dibully, bocah 9 tahun bunuh diri, ini curhatan ibunya

Bacaan 3 menit
Tak tahan dibully, bocah 9 tahun bunuh diri, ini curhatan ibunya

Akibat bullying, seorang anak berusia 9 tahun mengakhiri hidupnya sendiri. Sang ibu merasa sedih karena tidak bisa mencegah hal ini terjadi.

Bullying seringkali terjadi pada anak yang lebih lemah, atau dianggap berbeda oleh anak-anak lainnya. Akibat bullying bisa merusak mental anak yang menjadi korban. Yang terburuk ia bisa mengalami depresi bahkan hingga bunuh diri. 

Jamel Myles, seorang anak lelaki berusia 9 tahun asal Denver, Colorado, baru saja masuk kelas 4 SD. Dia menjadi objek bullying ketika teman-teman sekelasnya mengetahui bahwa Jamel menyukai sesama anak lelaki. Sejak itu dia selalu menjadi bulan-bulanan, cemoohan, dan ejekan tanpa henti. 

Akibat bullying yang dialami Jamel, dia merasa tidak sanggup lagi untuk menjalani hidup. Hingga dia melakukan bunuh diri untuk melepaskan dirinya dari rasa pahit akibat menjadi korban bullying.

Akibat bullying, seorang ibu kehilangan anaknya

akibat bullying

Mendiang Jamel bersama ibunya.

Leia Pierce, ibu dari Jamel mengatakan, bahwa anaknya telah mengaku suka sesama lelaki sebelum tahun ajaran baru dimulai. Dia ketakutan saat mengungkapkan hal tersebut pada keluarganya. Namun, Jamel kembali percaya diri setelah seluruh keluarga memberi dukungan dan semangat, serta bangga bahwa Jamel berani jujur pada orangtuanya. 

Berkat dukungan dan cinta dari keluarganya, Jamel kemudian memutuskan untuk membuat pengakuan di sekolah bahwa dirinya adalah gay. Namun, bukan dukungan yang diterima, Jamel malah di-bully bahkan ada yang menyuruhnya bunuh diri.

Merasa patah hati dan kehilangan semangat hidup, empat hari setelah membuat pengakuan tersebut, Jamel melakukan bunuh diri. 

“Aku sedih karena dia tidak curhat padaku, aku kesal karena dia pikir bunuh diri adalah satu-satunya pilihan yang ia miliki,” papar Leia dengan sedih. 

Apapun alasannya, bullying tidak bisa dibenarkan, apalagi bila sampai membuat seorang anak mengakhiri hidupnya sendiri. Anak-anak seharusnya bisa tumbuh dengan ceria, bebas menjadi dirinya apa adanya, tanpa takut dihakimi. 

Akibat bullying terhadap anak-anak

akibat bullying

Akibat bullying bisa sangat merugikan korban. Orangtua harus peka melihat tanda-tanda bila anak mengalami bullying, beberapa di antaranya sebagai berikut:

  • Luka di badan, seperti memar, tergores atau lecet
  • Barang-barang yang rusak atau baju robek
  • Sering kehilangan uang atau barang
  • Pola makan anak berubah drastis
  • Perilaku merusak diri sendiri
  • Kurang tidur dan sering bermimpi buruk
  • Sering sakit atau pura-pura sakit

Artikel terkait: 9 Strategi Mengajari Anak Membela Diri saat Menghadapi Bullying (Perundungan)

Sebagai orangtua, kita harus peka dengan tanda-tanda di atas. Jangan menunggu anak membuka diri pada kita, tanyakan padanya apa yang terjadi bila melihat perilaku anak berubah. Jangan sampai anak merasa tidak punya pilihan lain selain mengakhiri hidupnya. 

Dukungan orangtua pasti bisa membantu anak untuk bangkit dari keterpurukan mental akibat bullying. Sehingga dia bisa lebih kuat, dan mencari solusi lain untuk menjalani hidupnya dibandingkan bunuh diri. Anak berhak merasa didukung dan dicintai, apapun yang terjadi. 

Mari lindungi anak kita dari bullying dengan membekalinya kepercayaan diri dan selalu ada untuknya saat dia tampak sedih. 

 

Disadur dari artikel Sabrena Jefri di theAsianparent Singapura

Baca juga: 

Miris! Tangis Ayah ini pecah saat menemukan anaknya gantung diri

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Tak tahan dibully, bocah 9 tahun bunuh diri, ini curhatan ibunya
Bagikan:
  • Depresi ditinggal istri, ayah ini menggantung anaknya lalu bunuh diri

    Depresi ditinggal istri, ayah ini menggantung anaknya lalu bunuh diri

  • Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

    Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

    Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

  • Depresi ditinggal istri, ayah ini menggantung anaknya lalu bunuh diri

    Depresi ditinggal istri, ayah ini menggantung anaknya lalu bunuh diri

  • Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

    Bila anak jadi korban bullying, ini 5 hal yang harus dilakukan orangtua

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

    Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.