Hipersalivasi, saat air liur berlebihan, mengapa hal ini bisa terjadi?

Jika tidak diatasi, hipersalivasi atau air liur berlebihan bisa menganggu aktivitas dan bersiko mengakibatkan gangguan kecemasan pada seseorang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pernah mendengar istilah hipersalivasi atau dalam istilah medis dikenal juga sebagai sialorrhea dan ptyalism? Kondisi ini merupakan seseorang yang memproduksi air liur secara berlebihan. Bahkan sering kali mengakibatkan seseorang mengeluarkan air liurnya secara tidak sadar atau lebih dikenal dengan sebutan ngiler.

Hipersalivasi ini bisa terjadi hanya sementara atau pun secara konstan. Semuanya memang akan tergantung pada faktor penyebabnya.

Meski dinilai tidak berbahaya, tetapi kondisi air liur yang berlebih ini tentu saja bisa saja mengganggu aktivitas bahkan menimbulkan rasa cemas dan tidak percaya diri.

Artikel terkait: Air liur berlebihan saat hamil, kapan harus waspada? Ini penjelasannya

Hipersalivasi: Faktor penyebab dan cara mengatasi air liur berlebihan

Secara umum, seseorang yang sehat biasanya menghasilkan sekitar 0,75 dan 1,5 liter air liur setiap hari. Air liur yang diproduksi tersebut berfungsi untuk membantu dalam proses mengunyah, melembutkan, serta menelan makanan yang dikonsumsi. Selain itu, air liur juga dapat membantu membunuh kuman dan mencegah iritasi yang diakibatkan oleh keadaan mulut yang kering.

Hipersalivasi bukan termasuk ke dalam jenis penyakit. Namun, terlalu banyak air liur yang dikeluarkan dapat mengganggu beberapa ativitas seperti:

  • Sulit berbicara dengan jelas
  • Kesulitan makan
  • Bibir pecah-pecah
  • Air liur yang keluar dari mulut tanpa disadari atau ngiler juga membuat seseorang menjadi kurang percaya diri, sehingga tak jarang menimbulkan rasa cemas

Hipersalivasi yang kronis dan berlangsung lama juga bisa jadi disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam menelan air liurnya di dalam mulut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keadaan tersebut juga biasanya merupakan tanda dari beberapa kondisi kesehatan seperti down syndrom, autisme, ALS, strok, dan parkinson. Jika seseorang memiliki kelainan atau disfungsi sensorik, mereka juga mungkin akan kesulitan menelan sehingga mengeluarkan air liur tanpa sadar.

Di sisi lain, hipersalivasi bisa disebabkan oleh kondisi non medis seperti mengunyah makanan atau bahkan ketika kita hanya sekadar melihat, mencium aroma, serta memikirkan makanan apa yang sekiranya akan dimakan. Produksi air liur juga bisa semakin meningkat pada saat mengunyah permen karet dan saat seseorang merasa cemas atau pun terlalu bersemangat.

Ibu hamil lebih berisiko alami hipersalivasi atau air liur berlebihan

Sebenarnya ada bebeberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami air liur yang berlebihan, di antaranya adalah perempuan yang sedang mengandung.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baby Center menyebutkan, hipersalivasi merupakan kondisi yang wajar dan memang sering dialami oleh ibu hamil. Bahkan, karena produksi air liur yang terlalu banyak, hal inilah yang kemudian menyebabkan ia akan sering meludah. Biasanya, kondisi ini terjadi pada saat mengalami mual atau morning sickness selama hamil.

Ada beberapa hal yang menyebabkan ibu hamil sering mengalami, dimulai dari perubahan hormon, mual, iritasi serta mulas.

Ternyata, Memproduksi lebih banyak air liur juga dapat dikaitkan dengan mulas, yang umum terjadi selama kehamilan. Isi perut Anda bersifat asam dan dapat mengiritasi kerongkongan saat dicadangkan. Sensor asam di esofagus Anda kemudian memicu kelenjar ludah Anda untuk menghasilkan air liur dengan konsentrasi bikarbonat yang lebih tinggi, yang bersifat basa. Setiap kali Anda menelan, air liur Anda membasahi dinding kerongkongan dan membantu menetralkan asam lambung.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang sebabkan air liur berlebihan, yaitu :

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Adanya infeksi pada tenggorokan
  • Pemasangan gigi palsu
  • Radang pada mulut
  • Kebersihan mulut dan gigi tidak dijaga dengan baik
  • Terkena infeksi serius seperti rabies atau tuberkulosis (TBC)
  • Asam lambung

Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi air liur selama kehamilan?

Jika produksi air lur sudah terasa sangat mengganggu, jangan lupa untuk memberitahukan pada dokter kandungan. Dengan begitu, dokter bisa membantu mengidentifikasi dan menangani akar permasalahannya. Misalnya, apakah air liur tersebut dikarenakan mual, muntah, atau mulas.

Selain itu, ada beberapa langkah bisa membantu ibu hamil untuk mengurangi rasa tidak nyaman :

  • Sikat gigi , dan gunakan obat kumur yang aman beberapa kali sehari
  • Makanlah makanan kecil dan seimbang sering, dan jangan makan banyak makanan bertepung
  • Pastikan kebutuhan air putih tercukupi, jika perlu siapkan botol air minum
  • Menelan air liur berlebih jika Anda bisa, selain itu cobalah mengisap permen keras atau mengunyah permen karet tanpa gula. Ini tidak akan membuat Anda menghasilkan lebih sedikit air liur, tetapi akan membuatnya lebih mudah untuk menelan air liur yang dihasilkan
  • Jika menelan air liur membuat Anda merasa mual, buang kelebihannya ke tisu, waslap, atau cangkir

Artikel terkait: Waspadai penyakit-penyakit penyebab bau mulut

Akibat hipersalivasi

Kondisi hipersalivasi yang membuat seseorang mengeluarkan air liur tanpa sadar seperti ngiler dan ngeces, atau pun keinginan meludah yang sering dapat mengakibatkan:

  • Bibir pecah-pecah
  • Infeksi mulut
  • Bau mulut
  • Dehidrasi
  • Kesulitan bicara
  • Indra pengecap tidak berfungsi dengan baik, sehingga sulit merasakan makanan

Selain itu, hipersalivasi yang kronis pun dapat menyebabkan komplikasi kesehatan psikologis seperti kecemasan sosial dan gangguan komunikasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Normalkah bibir pecah-pecah saat hamil? Ini penjelasannya!

Bagaimana cara mengobati hipersalvia?

Biasanya seseorang akan mengikuti beberapa tes sebelum didiagnosis hipersalvia. Ketika dokter mendiagnosis hipersalvia, ia akan mengukur dan menilai seberapa parah kondisi hipersalvia yang dialami pasien untuk kemudian diberikan rekomendasi jenis perawatan dan pengobatan yang tepat.

Beberapa cara untuk memulihkan kondisi hipersalvia di antaranya:

  • Terapi
  • Obat untuk mengurangi produksi air liur seperti obat antikolinergik.
  • Mengubah pola hidup yang lebih sehat seperti; minum air mineral secara rutin, rajin menyikat gigi, dan membersihkan mulut dengan obat kumur khusus.

Air liur berlebih memang dapat berhenti dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, tetapi beberapa kondisi hipersalivasi yang kronis tetap membutuhkan pertolongan tenaga ahli untuk disembuhkan.

Oleh karena itu, jika Anda merasa mengalami kondisi air liur berlebih yang mengganggu aktivitas keseharian, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***

Referensi: Healthline, Medical News Today

Baca juga:

Susu Baik Sebaiknya Tidak Dibuat dari Air Panas Dispenser, Ini Kata Dokter