Bulan puasa kali ini datang bersamaan dengan musim pancaroba, nih, Mam. Musim yang terkenal sering bikin anak-anak jadi gampang sakit. Waduh, jangan sampai segudang rencana menjalankan ibadah puasa bersama Si Kecil jadi berantakan ya, Mam!
Musim pancaroba seperti ini, sebentar terik dan sebentar kemudian hujan, memang bisa bikin daya tahan tubuh anak jadi menurun. Akibatnya, anak pun jadi gampang terserang penyakit.
Mam pasti tahu, daya tahan tubuh merupakan ‘benteng pertahanan’ yang sangat penting untuk menghalau masuknya infeksi virus dan bakteri. Jika daya tahan tubuh anak kuat, tubuhnya tidak akan mudah disusupi virus dan bakteri sehingga ia pun tak mudah sakit.
Lalu, apa yang membuat Si Kecil jadi gampang sakit, atau apa yang menyebabkan daya tahan tubuhnya melemah? Banyak, ini dia beberapa di antaranya:
1. Kurang gerak
Si Kecil hanya bermain gadget dan nonton TV di rumah? Wah, jangan dibiarkan, Mam! Anak yang kurang beraktivitas fisik sangat rentan mengalami masalah kesehatan.Bergerak, khususnya olahraga, akan mengaktifkan semua pertahanan tubuh yang dimiliki Si Kecil saat ada serangan virus dan bakteri dari luar. Yuk, ajak Si Kecil bermain di luar sekarang!
2. Terlalu banyak mengonsumsi gula
Wajar saja jika anak-anak sangat menyukai makanan manis, seperti es krim, permen, cokelat, dan kue manis lainnya. Tapi tahukah Mam bahwa kebanyakan makanan manis dalam jajanan anak-anak tak selalu menggunakan gula alami melainkan gula rafinasi atau gula yang sudah melalui proses pemurnian? Gula rafinasi tak lagi memiliki kandungan vitamin dan mineral, dan konon konsumsi yang berlebihan bisa berimbas buruk pada daya tahan tubuh anak.
3. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai
Hayo, siapa di sini yang suka malas memberikan antibiotik sampai habis kepada Si Kecil dengan alasan sudah sembuh? Kebiasaan ini ternyata bisa memicu pada penurunan daya tahan tubuh anak, lho, Mam. Antibiotik sudah dirancang sedemikian rupa jenis dan dosisnya sehingga pas untuk memerangi bakteri yang ada di dalam tubuh anak. Kalau penggunaannya dihentikan sebelum dosisnya tuntas, bakteri yang ada bisa bangkit dan menjadi kuat kembali, dan sewaktu-waktu melemahkan daya taan tubuh anak.
4. Kurang nutrisi dan vitamin tertentu
Kekurangan nutrisi dan vitamin tak hanya menghambat tumbuh kembang anak, tapi juga melemahkan daya tahan tubuhnya. Misal, zat besi yang selama ini diketahui sebagai pembentuk sel darah merah, ternyata juga punya fungsi menangkal serangan bakteri jahat. Atau vitamin E, selain berfungsi sebagai antioksidan, juga membantu tubuh menangkal berbagai infeksi, lho.
Saat nutrisi yang dibutuhkan tidak terpenuhi dengan baik, proses alami yang berlangsung di tubuh akan mengalami perlambatan, termasuk produksi sel-sel darah putih sebagai agen utama pertahanan tubuh dari virus dan bakteri penyebab penyakit.
Tapi jangan khawatir, ya, Mam, selalu ada cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil menjelang bulan puasa ini, sehingga acara beribadah Mam sekeluarga tidak terganggu. Kuncinya, Bunda cukup penuhi kebutuhan Si Kecil akan nukleotida, nutrisi mikro yang salah satu fungsinya adalah memperkuat sistem pertahanan tubuh.
Di mana Mam bisa mendapatkan nukleotida untuk Si Kecil?
Mam bisa menemukannya antara lain pada susu, ayam, tahu, telur, dan tempe. Pastikan Mam memerhatikan kandungan gizi pada label kemasan susu yang biasa diminum Si Kecil, apakah sudah tercantum kandungan nukleotida di sana? Jika ya, Bunda boleh berlega hati, karena salah satu kebutuhan nutrisi penting Si Kecil untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya telah terpenuhi.
S-26 Procal GOLD dengan Multiexcel sebagai salah satu susu pertumbuhan untuk anak usia 1 hingga 3 tahun, memiliki kandungan nukleotida yang tinggi.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.