7 Tips Membantu Anak Tumbuh dengan Rasa Percaya Diri

Pada dasarnya, agar anak percaya diri, dimulai dari hal sederhana, yakni membuat anak merasa aman, dicintai, dan diterima oleh lingkungannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana agar anak percaya diri, kerap menjadi pertanyaan orang tua. Kondisi ini mungkin saja muncul karena berbagai petimbangan. Mulai dari sulit berinteraksi dengan orang lain, sulit ekpresi atau mengungkapkan apa yang dirasakan, atau pertimbangan lainnya.

Dari sini, orang tua pun mulau mencari tahu bagaimana formula yang paas untuk membantu membentuk karakter percaya diri pada anak.

Di artikel ini, kita akan membahasnya secara lengkap, apa yang dapat dilakukan orang tua agar anak percaya diri.

Artikel terkait: Rasa Percaya Diri Meningkatkan Daya Kreativitas Anak

Mengapa Anak Harus Percaya Diri

Kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis pada diri seseorang, yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan.

Mengutip jurnal yang dipublikasikan oleh IAIN Kediri berjudul ‘Kepercayaan Diri’, Lauster dalam Surya, mendefinisikan kepercayaan diri sebagai suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas.

Orang yang percaya diri, akan merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan, dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Mereka juga sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan untuk berprestasi, serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Percaya diri sering dikaitkan dengan salah satu aspek penunjang kesuksesan. Dengan memiliki rasa percaya diri, anak akan yakin bahwa dirinya mampu mengatasi masalah dengan situasi terbaik, dan dapat
memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain.

Kepercayaan diri merupakan atribut yang sangat berharga pada diri seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab tanpa adanya kepercayaan diri, anak akan mengalami banyak masalah.

Karena tanpa adanya rasa percaya diri, anak tidak mampu memahami dirinya, tidak tahu seberapa besar kemampuannya, tidak tahu apa potensinya.

Pada akhirnya, situasi tersebut akan membuat anak terjebak dalam rasa pesimis, selalu ragu-ragu untuk menyuarakan gagasannya, bimbang dalam menentukan pilihan, bahkan sering membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayangkan jika anak mengalami kondisi psikologis demikian, tentu rasanya sangat tidak menyenangkan. Bisa jadi ia malah akan terus tergantung pada orang tuanya hingga dewasa. Padahal, misi kita sebagai orang tua khususnya pengasuhan adalah mengantarkannya agar anak bisa tumbuh menjadi sosok yang mandiri, bisa berdaya dan mengandalkan dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain, termasuk orang tuanya sendiri.

Maka itu, penting bagi kita orang tua mengetahui bagaimana cara membantu anak agar percaya diri.

Artikel terkait: 7 Cara Mengatasi Anak Pemalu di Sekolah agar Lebih Percaya Diri

Bagaimana Rasa Percaya Diri Terbentuk

Membangun karakter percaya diri pada anak, tak seperti aksi sulap yang bisa mengubah sesuatu dalam sekejap. Butuh proses yang melibatkan dedikasi dan investasi baik dari segi waktu, usaha, maupun tenaga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lauster meyebutkan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kebiasaan-kebiasaan baik yang orang tua tanamkan sejak anak masih bayi, kemudian dikembangkan terus-menerus sehingga menjadi kepribadian anak.

Pada dasarnya, agar anak percaya diri, bisa mului dibangun dengan hal sederhana. Yaitu dengan membuat anak merasa aman, dicintai, dan diterima oleh lingkungannya. Tentu saja terutama oleh orang tua. Karenanya, memberikan perhatian dan kasih sayang adalah cara terbaik yang bisa dilakukan.

Ingat, kunci dari rasa percaya diri adalah kekuatan batin sejak usia dini. Artinya, orang tua perlu membangun fondasi sikap-sikap positif mulai dari kecil, sehingga lama-lama saat anak dewasa, rasa percaya dirinya sudah terbentuk dengan kokoh. Mental anak pun pada akhirnya bisa tumbuh dengan kokoh. 

Di luar dari rasa aman dan dicintai, para pakar juga telah memberikan banyak sekali contoh praktis yang bisa diterapkan orang tua. Nah, berikut ini The Asian Parent merangkum beberapa contoh tindakan yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anak percaya diri.

7 Tips Membantu Anak Tumbuh dengan Rasa Percaya Diri

Eileen Keane Haly, Life and Parent Coach, yang juga pendiri Jumpstart Your Confidence memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua agar anak percaya diri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Berikan Pujian Meski untuk Hal Kecil yang Dilakukan Anak

Memuji anak-anak membantu mereka untuk percaya bahwa mereka ‘bisa melakukan sesuatu’. Dengan memberikan pujian, artinya ia merasa diapresiasi oleh orang tuanya. Kemudian ia merasa positif atau bangga akan dirinya.

Anak-anak juga butuh merasa bahwa dirinya mampu. Itulah sebabnya terkadang ada anak yang ‘merebut’ atau merengek meminta pekerjaan orang tua. Bukan hanya karena ia penasaran, tetapi ia juga ingin bisa melakukannya.

Namun, perlu diingat, ya, Parents, memberikan pujian kepada anak tidak perlu berlebihan. Puji anak atas usahanya, bukan semata karena hasilnya.

2. Berikan Kepercayaan kepada Anak

Tunjukkan kepada anak-anak bahwa Anda memercayai mereka. Dengan memercayai anak untuk melakukan sesuatu, seperti membantu di dapur, bermain permainan yang menantang, itu akan memunculkan rasa bahwa dirinya dapat dipercaya. Inilah yang akan menjadi fondasi kepercayaan diri anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Sering Stres dan Nggak Percaya Diri? Coba 4 Tips Anti Insecure Ini, Bun!

3. Memberikan Motivasi agar Anak Percaya Diri

Motivasi membantu anak-anak untuk memiliki kepercayaan terhadap kemampuan mereka sendiri. Motivasi dari orang tua dapat bertujuan sebagai pengingat atau afirmasi bahwa anak-anak mampu melakukan sesuatu.

Misalnya, “Mama tahu kamu pasti bisa mengerjakan puzzle ini”, “Kamu pasti bisa menyelesaikan ujian nanti dengan baik”.

Ketika anak mengatakan dirinya ‘tidak bisa’, coba bantu dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang akan mengarah kepada diskusi, seperti: “Kira-kira apa yang perlu dilakukan agar kamu menjadi bisa?”

4. Hindari Menuntut Anak Menjadi Sempurna

Eileen mengatakan, anak-anak perlu memahami bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan. Tidak apa-apa untuk tidak mendapatkan nilai 100 atau juara 1. Itulah hidup. Tidak harus menjadi nomor 1 dalam segala hal.

Kegagalan dan rasa kecewa adalah hal yang normal dalam hidup ini. Yang terpenting adalah bagaimana untuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat.

5. Luangkan Waktu Berkualitas dengan Anak

Waktu berkualitas antara orang tua dan anak dapat dilakukan kapan saja. Namun menurut Eileen, yang terbaik adalah waktu makan bersama.

“Waktu makan memberikan kesempatan yang baik untuk mendorong komunikasi tatap muka,” kata Eileen. Buat aturan bahwa semua orang harus menyimpan ponsel dan gadget saat makan bersama.

Selain itu, ngobrol di dalam mobil atau sebelum tidur juga bisa menjadi waktu kualitas bersama.

Artikel terkait: Sering Dialami, Kenali Penyebab Rasa Insecure Muncul dan Cara Mengatasinya

6. Mendorong Anak Memiliki Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional memiliki kaitan erat dengan kekuatan batin. Salah satu aspek penting dalam membangun kebiasaan agar anak percaya diri. Dengan kecerdasan emosional, anak akan mampu menangani perasaan mereka, dan dapat mengendalikan diri dengan baik.

7. Menghargai Privasi Anak

“Sangat penting untuk menghormati privasi anak-anak sejak dini,” saran Eileen.

Izinkan anak-anak memiliki privasi. Coba ingat-ingat ketika Anda seusia mereka, apakah Anda memberi tahu orang tua Anda segalanya? Tentu tidak.

Menghormati privasi anak adalah bagian dari rasa percaya kita sebagai orang tua, kepada anak. Sejauh tidak ada masalah yang serius, buku harian anak, semestinya tidak dibuka oleh orang tua, tanpa seizin anak.

Ini salah satu contohnya. Tentu masih banyak contoh lain yang berkaitan dengan menghormati privasi anak.

Nah, Parents itulah beberapa informasi tentang bagaimana agar anak percaya diri. Kira-kira adakah poin yang terlewat atau belum diterapkan selama ini?

 

Baca juga: 

Distimia – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Tidak percaya diri – Istri sering menolak bercinta? mungkin ini sebabnya!

Suami menolak ajakan istri – 9 Alasan yang perlu Bunda ketahui!

Penulis

alikarukhan