Menjelang bulan Mei, banyak orang di seluruh dunia bersiap untuk merayakan Waisak. Waisak dikenal sebagai Hari Buddha, adalah hari raya penting yang memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Siddhartha Gautama, pendiri agama Buddha. Waktu ini biasa dimanfaatkan untuk refleksi, meditasi, dan ikut memeriahkan dengan membuat kerajinan tangan perayaan Waisak untuk anak 3 tahun.
Parents, mari ajarkan makna perayaan Waisak dan ide kerajinan yang dapat dibuat di rumah selengkapnya!
Artikel terkait: 6 Negara Ini Punya Tradisi Unik Rayakan Waisak
Makna Perayaan Waisak
-
Merayakan kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha
Hari ini merayakan kelahiran, pencerahan, serta kematian pendiri agama Buddha yang dirayakan oleh umat Buddha di seluruh dunia dengan berbagai perayaan spiritual dan budaya, termasuk meditasi, kunjungan kuil, dan ritual komunal.
Umat Buddha merayakan Waisak dengan persembahan bunga, lilin, dan dupa di kuil, serta berpartisipasi dalam pawai, pertunjukan, dan layanan doa. Anak-anak juga bisa mengikuti perayaan Waisak dengan membuat kerajinan tangan seperti lampion kertas dan bunga teratai yang biasa digunakan sebagai dekorasi saat hari raya, sebagai cara yang bagus untuk memperkenalkan mereka pada hari raya penting umat Buddha ini dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam perayaan tersebut.
Ide dan Cara Membuat Kerajinan Tangan khas Waisak
-
Lampion Kertas
Setiap perayaan Waisak, tak lengkap jika tanpa adanya lampion kertas yang makin membuat suasana beribadah kian syahdu, serta mempercantik tempat ibadah. Lampion atau lentera juga dapat dibuat sendiri di rumah menggunakan kertas.
Bahan-bahan:
- Kertas berwarna
- Gunting
- Lem
- Sumber cahaya seperti lilin
Cara membuat:
- Lipat kertas menjadi dua secara diagonal, dan potong celah di sepanjang sisi yang terlipat.
- Buat beberapa potongan di sepanjang tepi yang terlipat, berhati-hatilah agar tidak memotong seluruhnya.
- Buka lipatan kertas dan rekatkan ujung-ujungnya untuk membentuk silinder.
- Hias lampion dengan kertas warna-warni atau cat berwarna cerah.
2. Bunga Teratai
Selama perayaan Waisak, sudah menjadi tradisi umum untuk menjadikan lampion kertas dan bunga teratai sebagai hiasan. Untuk memulainya, Anda akan memerlukan:
- Kertas berwarna
- Gunting
- Lem
- Pipa bersih berwarna hijau/dilapis
Cara membuatnya:
- Potong selembar kertas melingkar dan potong segitiga kecil di sekeliling tepinya. Kemudian, lipat setiap segitiga ke dalam untuk membuat bentuk kelopak.
- Potong kurva di sepanjang tepi dan buka kertasnya.
- Gunakan pipa bersih untuk membuat batang dan rekatkan ke bagian belakang bunga teratai.
3. Spanduk, Kertas Ucapan, Bendera Doa
Selain lampion kertas dan bunga teratai, ada beberapa ide kerajinan lain yang bisa dibuat untuk perayaan Waisak yang lebih sederhana. Anda dapat mengajak putra putri untuk berkreasi dengan bahan-bahan seperti kertas berwarna, spidol, glitter, dan cat.
Dengan bahan-bahan tersebut, anak-anak bisa membuat sendiri kartu Waisak untuk diberikan kepada orang tersayang, lengkap dengan gambar bunga teratai dan Buddha. Mereka juga dapat membuat rantai kertas atau spanduk yang menampilkan simbol atau kutipan Buddha, menyebarkan pesan perdamaian dan cinta selama perayaan.
Kegiatan menyenangkan lainnya adalah membuat bendera doa dengan tulisan harapan untuk dunia, yang dapat digantung di luar atau di seluruh rumah. Dengan ide-ide kerajinan ini, anak-anak dapat bersentuhan dengan sisi kreatif mereka sambil belajar tentang pentingnya ajaran Wesak dan Buddha.
Artikel terkait: Mengenal Sejarah Hari Raya Waisak
Kesimpulannya, Waisak adalah hari raya penting umat Buddha yang dirayakan di seluruh dunia. Ini adalah hari refleksi, pemahaman, dan harmoni. Untuk turut meramaikan dan menghangatkan suasana Waisak, Anda dapat mengajak buah hati untuk membuat kerajinan tangan perayaan Waisak untuk anak 3 tahun.
Tanpa harus membuat sesuatu yang rumit, Anda dapat menciptakan dekorasi sederhana seperti lampion kertas, bunga teratai, bendera doa, spanduk, hingga kartu ucapan untuk dibagikan kepada orang terdekat.
Dengan ikut serta dalam kegiatan ini, Anda dapat mengajarkan mereka untuk mengapresiasi lebih terhadap agama Buddha, serta budayanya.
Baca juga: