Di dunia ini, setiap manusia pasti memiliki jiwa kepemimpinan dengan kadar yang berbeda. Hal ini rupanya bisa ditanamkan sejak anak masih berusia belia. Berikut ini akan kami ulas cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri anak.
Sebagai informasi, jiwa kepemimpinan terdiri dari beberapa aspek. Yakni kemampuan sosial (kepekaan terhadap situasi sosial dan mampu berperan sesuai dengan situasi); kebijaksanaan (terbuka terhadap sudut pandang orang lain), keberanian (dalam mempertahankan dan melakukan hal yang dianggap benar), mampu mengatasi peramasalahan, mampu membuat keputusan (mengetahui kapan harus membuat keputusan), dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
Cara Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dalam Diri Anak
1. Ajarkan Sikap Tanggung Jawab kepada Anak
Salah aspek dalam jiwa kepemimpinan adalah sikap tanggung jawab, oleh karenanya penting untuk anak memiliki sikap tanggung jawab.
Caranya bisa dimulai dari rumah, misalnya dengan memberikan ia tugas agar membereskan mainan sendiri setelah bermain. Di sekolah, guru bisa menunjuk anak sebagai ketua kelompok atau ketua kelas sehingga merasa bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya.
2. Tanamkan Disiplin pada Anak
Hampir semua orang yang sukses menjadi seorang pemimpin atau memiliki jiwa kepemimpinan dalam dirinya menerapkan disiplin tinggi dalam hidupnyaya.
Disiplin adalah cara agar waktu yang ada bisa digunakan seefektif mungkin. Dengan melatih diri disiplin terhadap segala hal akan membuat karakter kepemimpinan muncul pada diri seseorang.
Cara sederhana adalah mendidik anak bangun lebih dini agar tidak terlambat ke sekolah, mengerjakan tugas sekolah dibanding bermain. Hal ini akan menumbuhkan bibit kedisiplinan dalam diri anak.
3. Kembangkan Kemampuan Kognitif dan Sosial
Pemimpin yang efektif haruslah pintar. Kecerdasan bukan hanya dalam hal akademis namun juga kecerdasan sosial dan emosional.
Mulailah dengan memberikan anak mainan yang edukatif dan mendidik misalnya puzzle dan lego tematik yang akan merangsang kreativitas anak. Parents juga bisa melatih kemampuan berkomunikasi dengan teman sebayanya agar cakap dalam hal sosial.
4. Ajarkan Anak untuk Tidak Ragu Bersikap Tegas
Namanya saja pemimpin, ada saatnya anak akan memimpin sebuah kelompok. Sebagai bekal, ketegasan adalah hal yang krusial.
Sebagai contohnya, ajari anak agar ia tidak ragu atau takut ketika akan melakukan sesuatu yang sudah dalam jalurnya. Beritahu anak bahwa ia tidak harus mengiyakan ajakan orang lain yang ditujukan padanya.
Misalnya, anak diajak bermain oleh temannya setelah pulang sekolah. Anak boleh menolak jika ternyata ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Selain tegas, hal ini sedikit banyak turut mengajarkan anak pentingnya membuat skala prioritas.
5. Hargai Pendapat Orang Lain
Sikap saling menghargai sangat penting dimiliki dalam berinteraksi dengan orang lain. Kita tidak boleh menganggap diri kita yang paling hebat ataupun paling tinggi. Tetapi, kita harus menganggap diri kita itu sama dengan orang lain. Inilah yang harus diajarkan orang tua pada anak.
Walaupun pendapat kita berbeda, kita harus mengutamakan persatuan dalam perbedaan. Saling menghargai membuat kita dihormati orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika kita tidak menghargai orang lain, maka orang lain akan menganggap kita orang yang egois.
6. Beri Contoh Bagaimana Cara Menangani Masalah
Problem solving juga menjadi hal yang harus dimiliki seorang leader. Anak adalah peniru yang ulung, ia meniru apa yang dilakukan orang dewasa, utamanya orang tua.
Perlihatkan kepada anak, bagaimana Anda sebagai orang tua menangani hal-hal yang terjadi di sekitar. Misalnya mengikuti aturan yang ada, ramah kepada orang lain, melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Tak kalah penting adalah manajemen panik agar anak tidak mudah cemas dalam menghadapi apa yang ada dalam hidupnya.
7. Latih Keterampilan Bernegosiasi
Setiap pemimpin yang baik tahu cara berkompromi. Ketimbang hanya memberikan jawaban “ya” atau “tidak” saat ia meminta sesuatu, berilah pilihan dan biarkan anak bernegosiasi dengan orang tua.
Dengan demikian anak tidak semata mendapatkan apa yang ia inginkan, ada win win solution yang tidak merugikan orang lain.
8. Libatkan Anak dalam Perencanaan Kegiatan Keluarga
Ketika masih kecil, anak ibarat kata hanya terima beres alias ikut saja apa yang dilakukan orang tua. Seiring bertambahnya usia anak, coba libatkan dia dalam perencanaan acara keluarga.
Misalnya sebentar lagi ada liburan bersama keluarga, jangan ragu menanyakan opini anak. Destinasi apa yang bagus dikunjungi, hotel tempat menginap, dan lain sebagainya. Langkah ini terlihat kecil, tetapi akan mengajarkan anak menyusun strategi kala ia dewasa nanti.
Bukanlah hal yang sulit mengajarkan cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri anak. Tidak menutup kemungkinan ia akan jadi pemimpin andal saat dewasa. Selamat mencobanya di rumah!
Baca juga:
9 Cara Meningkatkan Resiliensi pada Anak, Tangguh Hadapi Tantangan
id.theasianparent.com/disiplin-pada-anak
id.theasianparent.com/mengenalkan-dan-mendidik-disiplin-waktu-pada-anak