Anjuran Tidak Berkumpul dengan Anggota Keluarga Saat Nifas, Ini Alasannya

Selalu ada alasan logis yang bisa dibedah di balik mitos yang berkembang di Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masa nifas adalah tahap penting namun sering diabaikan dalam perjalanan keibuan, dari kehamilan hingga melahirkan dan kemudian berlanjut dengan masa nifas. Kebanyakan hal di Indonesia memang tidak jauh dari mitos, salah satunya tidak berkumpul dengan anggota keluarga saat nifas. Hmm, aneh namun masih diyakini banyak calon ibu.

Fakta menariknya, budaya ini tidak hanya dilakoni di Indonesia lho. Di Asia belahan lainnya dan Amerika Latin, juga ada tradisi unik yang tidak mengizinkan ibu baru untuk keluar rumah selama belum bersih dari nifas. Berikut ulasannya.

Fakta Tidak Berkumpul dengan Anggota Keluarga Saat Nifas 

1. Alasan Logis Sebaiknya Tidak Keluar Rumah Selama Nifas

Penelitian telah menunjukkan bahwa membatasi aktivitas fisik selama masa nifas dapat membantu ibu baru pulih dari kehamilan dan persalinan. Ini termasuk tidak berkumpul dengan anggota keluarga selama masa nifas.

Sementara kepercayaan tradisional mendikte bahwa ibu baru harus menahan diri untuk tidak keluar rumah dan bekerja keras.

Riset terbaru juga menunjukkan bahwa mengurangi aktivitas fisik dan banyak istirahat selama minggu pertama setelah melahirkan dapat membantu ibu baru pulih dengan baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selama masa nifas, dianjurkan agar ibu baru fokus pada perawatan diri dan perawatan bayi dan secara bertahap melanjutkan aktivitas normalnya. Pendekatan ini membantu ibu baru mengelola pemulihan pascapersalinan dan transisi menjadi ibu.

2. Sudah Menjadi Tradisi Umum dalam Budaya Asia dan Amerika Latin

Selama masa nifas, merupakan hal yang umum dalam budaya Asia dan Amerika Latin untuk mempraktikkan tradisi tinggal di dalam rumah dan tidak berkumpul dengan anggota keluarga saat melahirkan.

Hal ini dilakukan agar ibu baru dapat pulih dengan baik dari masa kehamilan dan persalinan serta fokus merawat bayinya.

Praktik ini diyakini dapat membantu pemulihan fisik, karena ibu baru disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dan banyak istirahat, setidaknya selama minggu pertama setelah melahirkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selama enam minggu masa nifas, ibu baru secara bertahap dapat kembali ke aktivitas normalnya, dan praktik tinggal di dalam rumah dipercaya dapat membantu proses pemulihan diri.

3. Ibu Baru Disarankan untuk Mengurangi Aktivitas Fisik

Selama masa nifas, ibu baru disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dan banyak istirahat setidaknya selama minggu pertama setelah melahirkan.

Meskipun penting bagi ibu baru untuk mendapatkan banyak istirahat, penting juga bagi mereka untuk mendapat dukungan dari keluarga dan teman. Ini dapat membantu mengurangi stres dan memberikan dukungan emosional.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, anggota keluarga dapat membantu bayi dan memberikan bantuan untuk tugas-tugas rumah tangga. Pada akhirnya, ini dapat membantu proses pemulihan secara keseluruhan selama periode postpartum.

4. Selama Nifas, Ibu Harus Fokus pada Kesembuhan

Di beberapa budaya, sudah menjadi kebiasaan bagi ibu baru untuk menghindari berkumpul dengan anggota keluarga selama masa nifas, sebagai bagian dari tradisi melindungi ibu dari kelelahan yang berlebihan agar bisa pulih dari kehamilan dan persalinan.

Selama masa nifas, ibu baru harus fokus pada pemulihan diri dan perawatan bayi untuk meminimalkan risiko komplikasi kesehatan fisik dan mental lebih lanjut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ini termasuk mengurangi aktivitas fisik dan banyak istirahat, serta menghindari kerja keras dan pertemuan sosial. Dengan cara ini, ibu baru dapat secara bertahap kembali ke aktivitas normalnya seiring dengan waktu dan perawatan yang diperlukan.

5. Secara Bertahap Ibu Akan Kembali ke Aktivitas Normal

Setelah melahirkan, ibu baru mungkin dilarang berkumpul dengan anggota keluarga sebelum 40 hari, seperti yang terjadi di beberapa budaya Asia dan Amerika Latin. Meskipun demikian, penting bagi ibu untuk fokus pada perawatan diri selama masa nifas, yang dapat membantu mereka pulih dengan sukses dari kehamilan dan persalinan.

Secara bertahap jika ibu sudah sehat, ia bisa kembali ke aktivitas normal juga bermanfaat dan dianjurkan. Disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dan banyak istirahat selama minggu pertama pascapersalinan, tetapi setelah itu, ibu secara bertahap harus meningkatkan tingkat aktivitasnya dan fokus pada perawatan diri.

Ini bisa termasuk makan makanan bergizi, berolahraga, dan menjalin ikatan dengan bayi mereka. Dengan mengikuti rencana masa nifas ini, ibu baru dapat berhasil pulih dari kehamilan dan persalinan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kesimpulannya, penting bagi ibu baru untuk menyadari masa nifas, dan potensi hambatan yang mungkin mereka hadapi. Penting untuk meluangkan waktu untuk fokus pada pemulihan dan memastikan bahwa ibu baru menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Semoga bermanfaat untuk Anda.

Baca Juga:

9 Jamu Pelancar ASI dari Bahan Alami, Daun Katuk hingga Jahe

10 Penyebab Payudara Sakit Selama Menyusui dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!

Amankah Jamu Pelangsing untuk Ibu Menyusui? Ini Penjelasan Dokter