Bayi kalung usus atau terkadang disebut ‘bayi tali pusar’, adalah kelompok unik bayi baru lahir yang tali pusarnya melilit lehernya saat masih dalam kandungan. Fenomena ini telah dikaitkan dengan berbagai mitos bayi terlilit tali pusar, khususnya di beberapa budaya dan daerah.
Terlepas dari prevalensi kepercayaan ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya. Untuk itulah, dalam artikel ini kami akan mengeksplorasi mitos ini dan menjelaskan mengapa itu hanyalah mitos, tidak lebih. Kita juga akan melihat bagaimana ilmu kedokteran membantu kita memahami fenomena ini dengan lebih baik.
Mengenal Mitos Bayi Terlilit Tali Pusar dan Faktanya
Sering disebut bayi kalung usus, bayi yang dililit tali pusar saat dalam kandungan dianggap istimewa dengan mitos yang menyertainya. Proses melahirkan bayi kalung usus terbilang lebih rumit dari melahirkan bayi normal. Hal tersebut karena para tenaga medis harus memastikan keselamatan ibu dan bayi.
Salah satunya adalah keyakinan bahwa ia akan sangat patuh kepada orang tuanya. Namun, ini tidak lebih dari mitos, karena tidak ada bukti ilmiah atau medis yang mendukung klaim tersebut.
Mitos lain yang juga banyak diyakini adalah bahwa nantinya, bayi yang lahir dengan kondisi kalung usus akan memiliki daya tarik luar biasa yang memikat lingkungan sekitarnya. Daya tarik ini juga yang akan membuat si kecil cocok mengenakan busana apapun.
Keistimewaan lain adalah dari aspek kepribadianya, bayi kalung usus memiliki kewibawaan yang tinggi, sehingga dia cocok untuk menjadi pemimpin. Dari sisi ekonomi, bayi kalung usus juga akan dikelilingi hoki sehingga terhindar dari kesulitan.
Faktanya, penjelasan yang paling mungkin untuk fenomena ini adalah tali pusar terlalu pendek dan bayi berakhir dengan posisi terpelintir. Meskipun tidak ada jawaban pasti mengapa hal ini terjadi, hal ini tetap merupakan kejadian luar biasa yang dapat dilihat pada USG hingga bayi lahir.
Mitos ini telah diabadikan selama bertahun-tahun, dengan orang tua mengharapkan anak mereka menjadi sangat patuh. Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa hal ini tidak terjadi pada semua bayi. Setiap bayi berbeda, dan jumlah kepatuhan dan rasa hormat yang mereka tunjukkan kepada orang tua mereka akan bergantung pada bagaimana mereka dibesarkan.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa selama proses pembungkusan, bayi dapat mengalami lebih sedikit stres yang dapat membantu mereka lebih percaya pada orang tua dan pengasuhnya.
Selain itu, bayi dapat memperoleh kenyamanan lebih dari ketatnya balutan, memungkinkan mereka merasa lebih aman saat bertransisi ke dunia luar. Pada akhirnya, tidak ada cara pasti untuk menjamin kepatuhan bayi, tetapi mitos ini pasti bisa memberikan rasa nyaman dan harapan kepada orang tua.
Risiko & Komplikasi Menjadi Bayi Kalung Usus
Terlepas dari mitos bahwa “bayi kalung usus” akan patuh kepada orang tuanya, ada beberapa risiko dan komplikasi yang terkait dengan kondisi ini.
Dalam beberapa kasus, tali pusat dapat terbelit dan menyempitkan tubuh bayi selama kehamilan, sehingga terjadi kekurangan oksigen atau suplai darah. Hal ini dapat menyebabkan kondisi medis yang serius, seperti kelumpuhan otak, lahir mati, atau malformasi.
Selain itu, tali pusat dapat terperangkap di jalan lahir dan menyebabkan kesulitan dalam melahirkan. Akhirnya, bayi mungkin mengalami peningkatan penyakit kuning atau anemia karena tekanan ekstra yang diberikan tali pusat oleh pembungkusnya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan risiko apapun sebelum melahirkan.
Sebagai tindakan pencegahan, orang tua harus mengambil langkah-langkah berikut untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan bayi mereka:
- Sering melakukan USG untuk memantau perkembangan bayi dan posisi tali pusat.
- Bicaralah dengan dokter jika Anda khawatir tentang perkembangan bayi atau posisi tali pusar.
- Pantau gerakan bayi secara teratur, dan bicarakan dengan dokter jika Anda melihat adanya perubahan.
- Bicaralah dengan dokter jika ada rasa sakit atau tidak nyaman di perut.
- Berhati-hatilah untuk memastikan bayi diposisikan dengan benar selama persalinan.
Dengan melakukan tindakan pencegahan sederhana ini, calon orang tua dapat memastikan keselamatan dan kesehatan bayinya.
Sebagai kesimpulan, meskipun ada banyak mitologi dan pengetahuan dibalik bayi yang terbungkus atau terlilit tali pusar, penting untuk diingat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim apa pun yang dibuat tentang bayi-bayi ini. Semoga artikel ini bisa mencerahkan Anda.
Baca Juga:
Mengapa Bayi Sering Kaget saat Tidur? Ini Fakta Sebenarnya
Benarkah Tali Pusar Bayi Cepat Lepas Berbahaya? Ini Faktanya
Mitos Bayi Jatuh dari Tempat Tidur Ini Jangan Lagi Dipercaya, Simak Faktanya