Adalah kebahagiaan yang sempurna ketika Bunda akhirnya dinyatakan garis dua. Di tengah segala persiapan, nyatanya masih ada saja mitos hamil anak perempuan yang berkembang di kehidupan bermasyarakat. Mitos yang telah berlangsung lama itu bahkan masih terbawa hingga hari ini.
Dalam artikel kali ini, theAsianparent akan menjelaskan kepada Anda mitos seputar kehamilan dan fakta di baliknya. Simak yuk supaya Anda tidak salah paham lagi.
Aneka Mitos Hamil Anak Perempuan
1. Mitos: Detak Jantung Janin Perempuan Lebih Cepat dari Janin Laki-laki
Salah satu mitos yang paling banyak beredar tentang memiliki bayi perempuan adalah bahwa detak jantung janin perempuan lebih cepat daripada janin laki-laki.
Mitos ini telah ada selama berabad-abad dan masih lazim sampai sekarang, tetapi penting untuk diingat bahwa itu hanyalah mitos – tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya.
Faktanya, detak jantung janin laki-laki dan perempuan tidak berbeda. Denyut jantung janin yang normal adalah antara 120-160 denyut per menit terlepas dari jenis kelamin janin.
Studi telah menemukan bahwa rata-rata detak jantung pada trimester pertama kehamilan adalah antara 110 BPM dan 160 BPM, terlepas dari jenis kelamin bayi.
2. Mitos: Bentuk Perut Ibu Hamil Membesar Ke Kanan Jika Mengandung Anak Perempuan
Mitos bahwa bentuk perut ibu hamil tumbuh ke kanan jika mengandung anak perempuan tidak berdasar. Padahal, belum ada bukti ilmiah yang mengaitkan bentuk perut ibu hamil dengan jenis kelamin bayinya. Jenis kelamin akan terlihat seiring waktu dan biasanya juga dipengaruhi genetik orangtua.
Faktanya, bentuk perut ibu hamil ditentukan oleh posisi bayi, bukan jenis kelamin. Ini berarti bahwa jika bayi berada dalam posisi sungsang, perut perempuan mungkin tampak lebih bulat dibandingkan jika bayi berada dalam posisi kepala di bawah. Oleh karena itu, ibu yang sedang mengandung bayi perempuan belum tentu memiliki perut yang lebih bulat, dan itu bukan indikasi jenis kelamin bayinya.
Menariknya, sebuah studi pada tahun 2015 menghubungkan tentang kelahiran sungsang di Hongaria pada tahun 1996 hingga 2011. Hasilnya, bayi yang sungsang secara signifikan lebih mungkin adalah anak perempuan dibandingkan laki-laki.
3. Mitos: Hamil Anak Perempuan Cenderung Ngidam Makanan Manis
Hormon cenderung membuat ibu yang sedang hamil menginginkan makanan yang sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali. Hal ini menyambung ke mitos yang juga banyak beredar. Makanan akan menentukan jenis kelamin bayi.
Faktanya, ini tidak benar. Tidak ada bukti ilmiah bahwa mengidam makanan dapat secara akurat memprediksi jenis kelamin bayi. Tidak ada prediktor yang dapat diandalkan tentang jenis kelamin bayi sebelum lahir. Jadi, mitos bahwa mengidam makanan dapat mengindikasikan jenis kelamin bayi hanyalah mitos belaka.
4. Mitos: Kaki Membengkak Artinya Mengandung Bayi Perempuan
Salah satu mitos paling populer tentang memiliki bayi perempuan adalah jika kaki membengkak, dia pasti melahirkan anak perempuan. Benarkah demikian?
Faktanya, pembengkakan kehamilan bisa terjadi terlepas dari jenis kelamin bayinya. Pembengkakan dapat disebabkan oleh peningkatan retensi cairan, perubahan hormonal, dan peningkatan sirkulasi darah. Tidak ada cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi berdasarkan pembengkakan kaki.
Pembengkakan kaki selama kehamilan merupakan kejadian normal dan dapat mempengaruhi janin laki-laki dan perempuan. Selama kehamilan, tubuh wanita biasanya menahan lebih banyak cairan, yang dapat menyebabkan anggota tubuhnya membengkak.
Ini karena upaya alami tubuh untuk melindungi wanita hamil dan bayinya yang sedang berkembang dari tekanan berat ekstra. Oleh karena itu, pembengkakan kaki selama kehamilan merupakan kejadian normal dan tidak boleh dianggap sebagai indikasi jenis kelamin bayi.
Masih banyak mitos lain yang berkaitan dengan hamil janin berjenis kelamin tertentu. Salah satunya mengalami morning sickness alias mual dan muntah yang cukup parah adalah tanda memiliki anak perempuan.
Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa merasa sakit selama kehamilan mungkin terkait dengan jenis kelamin bayi.
Sebuah penelitian Brain, Behavior, and Immunity menemukan bahwa wanita yang mengandung anak perempuan mengalami lebih banyak peradangan ketika sistem kekebalan mereka terkena bakteri dibandingkan dengan mereka yang membawa anak laki-laki.
Perbedaan ini dapat memengaruhi cara ibu mengandung anak perempuan mengalami morning sickness. Mereka mungkin merasa lebih tidak sehat daripada mereka yang menggendong anak laki-laki.
Kesimpulannya, jelaslah bahwa dongeng istri tua tentang hamil anak perempuan hanyalah dongeng. Cari fakta terlebih dahul dibanding hanya meyakini mitos belaka.
Baca juga:
8 Cara Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi dan Merawatnya, Bunda Patut Simak!
7 Cara Membersihkan Karang Gigi Secara Alami Pakai Bahan Rumahan
12 Arti Mimpi Gigi Bawah Copot, Benarkah Pertanda Ada yang Meninggal?