Kehamilan sudah seharusnya disambut dengan kebahagiaan. Kadang bukan itu yang dirasakan sebagian ibu hamil. Bukannya bahagia, ibu hamil malah merasa cemas dan khawatir.
Sebuah survei oleh theAsianParent.com di tahun 2015 menyimpulkan, sebagian besar ibu hamil di Asia menanti lahirnya buah hati dengan rasa was-was sepanjang hari.
Ini bukan pertanda baik karena khawatir berlebihan bisa memicu stres. Sedangkan ibu hamil yang stres sangat mungkin mengalami post partum depression (depresi pasca melahirkan) di kemudian hari.
Apa sih hal-hal yang biasanya membuat ibu hamil khawatir? Inilah 4 hal yang paling dikhawatirkan ibu hamil di Asia, berikut cara mengatasinya.
1. Bayi lahir cacat – 48%
“Saya membaca di internet tentang bayi yang cacat otak karena ibunya kena virus zika saat hamil. Ada juga berita tentang bayi yang lahir tanpa tempurung kepala. Bagaimana kalo bayi saya nanti seperti mereka?”
Asam lemak omega 3 mengandung DHA yang membantu pembentukan jaringan saraf, otak dan mata janin. Konsultasikan dengan dokter berapa banyak suplemen omega 3 yang boleh Anda konsumsi, dan buang kekhawatiran Anda jauh-jauh.
2. Keguguran dan still birth – 13%
“Saya takut mengalami keguguran, atau gimana kalo bayi saya meninggal dalam kandungan. Ini bikin saya sering ngga bisa tidur. Bagaimana kalo saat saya bangun nanti, janin saya tiba-tiba menghilang?”
Kekhawatiran semacam ini biasanya dirasakan ibu hamil yang pernah keguguran. Jadi Anda tidak sendirian, Bunda. Baca juga : 8 Tips Mencegah Keguguran.
Selain makan makanan bergizi, cukup istirahat dan melakukan semua saran dokter Anda, cobalah bergabung dengan forum online ibu hamil yang pernah mengalami keguguran.
Membicarakan apa yang Anda rasakan dengan ibu hamil lainnya bisa membantu mengurangi kekhawatiran Anda.
3. Melahirkan itu sakit – 11%
“Ini kehamilan pertama saya, dan saya khawatir tidak akan tahan merasakan sakit saat persalinan. Kata orang, melahirkan itu rasanya seperti semua tulang di badan dipatahkan bersamaan.”
Pada dasarnya, semua ibu akan merasakan sakit saat melahirkan. Inilah takdir yang tak bisa ditolak, Bunda. Membayangkan rasa sakit yang akan Anda alami tidak akan mengakhiri rasa khawatir Anda, malah membuatnya lebih parah.
Syukurlah di era modern ini telah ditemukan beberapa cara untuk meringankan rasa sakit saat melahirkan. Misalnya, hypnobirthing (baca : Teknik Hypnobirthing Membuatku Rileks Saat Melahirkan ).
4. Bayiku terlilit tali pusat – 10,4%
“Aku tidak bisa tidur di malam hari, karena membayangkan bagaimana kalo bayiku terlilit tali pusat di rahim waktu aku tidur?”
Bayi terlilit tali pusat adalah fenomena yang umum terjadi karena bayi dalam rahim bergerak aktif. Janin yang terlilit tali pusat di trimester pertama kehamilan tetap dapat tumbuh normal dan bergerak bebas.
Pergerakan bayi terlilit tali pusat akan semakin terbatas di trimester akhir kehamilan. Pemeriksaan USG bisa dilakukan untuk mengetahui bayi terlilit tali pusat atau tidak.
Selain itu, para ibu hamil di Asia umumnya juga mengkhawatirkan hal-hal di bawah ini :
5. Meninggal saat melahirkan
“Bagaimana kalo aku mati saat melahirkan bayiku?”
Jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia masih cukup tinggi. Penyebab kematian umumnya adalah pendarahan dan ini banyak terjadi di daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan.
Kematian ibu melahirkan tak bisa dihindari jika pendarahan tak segera terdeteksi dan terlambat ditangani.
Di awal kehamilan katakan pada dokter kandungan jika Anda memiliki riwayat anemia. Dokter Anda akan memberikan saran yang tepat untuk kondisi Anda. Baca juga : Pendarahan Setelah Melahirkan.
6. Bayi lahir prematur
“Dulu bayi pertama saya lahir prematur. Sekarang saya hamil lagi. Gimana kalo bayi saya lahir prematur lagi?”
Memang benar ibu yang pernah melahirkan bayi prematur berisiko mengalaminya kembali. Terus khawatir tentang risiko ini malah berakibat buruk, karena salah satu penyebab kelahiran prematur adalah ibu hamil sering stres.
Segera periksakan diri ke dokter begitu Anda tahu sedang hamil. Selalu jaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum menyentuh makanan. Hindari makan daging atau ikan mentah.
Jika Anda memelihara kucing, mintalah orang lain membersihkan kotorannya.
7. Tidak sengaja membahayakan bayi
“Saya tertabrak dan jatuh dari sepeda motor saat hamil muda. Sekarang saya khawatir sekali, jangan-jangan bayi saya nantinya mengalami autisme. Saya dengar anak jadi autis karena ibunya pernah jatuh saat hamil.”
Kita memang tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi, tapi kita bisa melakukan banyak cara untuk menghindari kemungkinan terburuk. Itulah mengapa ibu hamil harus memeriksakan kandungannya secara rutin.
8. Suamiku selingkuh saat aku sedang hamil
“Aku pernah dengar cerita tentang suami yang berselingkuh karena istrinya sedang hamil 8 bulan dan sering tidak mood berhubungan intim. Aku pasti sedih sekali kalo suamiku seperti itu.”
Perubahan hormon dan bentuk tubuh bisa berpengaruh bagi emosi ibu hamil. Apakah Anda punya bukti bahwa suami Anda benar-benar berselingkuh? Bagaimana jika ia ternyata suami yang setia?
Prasangka hanya akan membuat batin Anda tersiksa, Bunda. Tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan jika suami istri saling percaya, berbicara dan mendengar.
9. Aku bukan ibu yang baik
“Saya harus bekerja setelah bayi saya lahir dan cuti melahirkan habis. Bisakah saya menjadi ibu yang baik?”
Ada banyak cara membangun ikatan antara bayi dan ibu bekerja. Semua wanita dianugerahi payudara dan rahim sejak mereka lahir karena ditakdirkan menjadi ibu. Naluri Anda akan menuntun bagaimana cara mengasuh si buah hati.
10. Aku gemuk setelah melahirkan
“Berat badanku naik 20 kg saat hamil. Bagaimana kalo aku nggak bisa kurus lagi setelah bayiku lahir?”
Wanita yang tampak gemuk setelah melahirkan adalah sesuatu yang sangat wajar. Tidak semestinya Anda terlalu khawatir karena menyusui bisa menurunkan berat badan. Jika tubuh telah pulih, Anda bisa lakukan senam khusus paska persalinan.
11. Air ketuban pecah di tempat umum“Kandungan saya sudah masuk 9 bulan. Saya pengen jalan-jalan tapi takut pergi ke mana-mana. Gimana kalau air ketuban saya pecah waktu saya lagi jalan-jalan?”
Saya mengalami ini saat sedang hamil anak kedua. Kami sekeluarga sedang jalan-jalan di mall. Tiba-tiba keluar air dari kemaluan dan celana saya jadi basah. Untungnya saya pakai celana warna hitam dan blus panjang, jadi tidak terlalu kelihatan kalau celana saya basah.
Berjalan-jalan memang sebaiknya dilakukan jika kehamilan sudah berusia 9 bulan. Pilihlah mall, restoran atau taman yang tidak terlalu jauh dari rumah, agar Anda tidak kerepotan jika saatnya tiba.
12. Tidak sanggup mengejan saat bersalin
“Nafas saya pendek dan saya kurang suka olahraga. Bagaimana kalo nanti saya ngga kuat mengejan waktu bersalin?”
Siapkan diri Anda sedini mungkin, Bunda. Ikutilah kelas yoga atau senam khusus ibu hamil untuk melatih pernafasan Anda. Anda juga bisa berlatih pernafasan sendiri di rumah, karena ini baik untuk mengurangi stres dan segala pikiran negatif.
Baca juga : Senam Hamil, Beda Trimester Beda Juga Gerakannya
Nah, sekarang Bunda sudah tidak khawatir lagi kan?
Referensi : sg.theasianparent.com