Sebuah artikel di majalah menuliskan bahwa masuk PAUD atau prasekolah itu penting. Namun mengapa ada kawan yang biasa mengisi seminar parenting bilang tidak penting ya?
Terkadang, anak-anak dari keluarga yang tidak sekolah PAUD dan TK, cukup homeschooling saja, juga bisa sangat sukses dalam hidup dan karirnya.
Jadi, perlu nggak sih anak kita masuk PAUD atau TK?
Perlu Parents ketahui, mulai tahun 2016 ini Kemendikbud mewajibkan siswa mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD) yakni TK dan kelompok bermain sebelum masuk SD.
Menteri Anies Baswedan mengatakan UNESCO mengharuskan anak-anak belajar dulu satu tahun sebelum masuk SD.
Manfaat pendidikan pra-sekolah untuk anak
Program UNESCO yang mengharuskan anak mengecap pendidikan pra-sekolah, semata bertujuan agar anak siap memasuki lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah tentulah berbeda dengan lingkungan keluarga dan lingkungan rumah. Si kecil mungkin terbiasa mengantri di rumah, misalnya bergantian mainan dengan saudara sepupu. Namun di sekolah, ia akan menghadapi lebih banyak orang dengan karakter yang lebih bervariasi pula.
Penelitian juga membuktikan, anak-anak yang memiliki kesiapan baik untuk sekolah lebih mudah beradaptasi, sehingga mengurangi rasa stres yang mungkin mereka rasakan.
Terkait dengan hal tersebut, berikut kami rangkumkan 10 manfaat sekolah PAUD sebagai bahan pertimbangan kita saat akan mendaftarkan si kecil masuk PAUD atau TK.
#1. Membantu pembentukan struktur otak anak
Seperti yang kita sering dengar, pada usia 5 tahun pertumbuhan otak mencapai 90% dari ukuran otak saat dewasa nanti.
Jadi, tahun-tahun pertama adalah masa kritis bagi anak. Pengalaman-pengalaman mereka di masa tersebut memberikan efek jangka panjang untuk masa depannya.
#2. Memiliki pencapaian akademis lebih baik
Anak-anak usia pra-sekolah umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan bermain dan belajar di PAUD rasa ingin tahu anak bisa terpenuhi. Tentu saja ini akan memberikan efek positif pada performa akademisnya kelak.
Hal ini juga dikuatkan oleh beberapa penelitian, bahwa anak-anak yang masuk ke sekolah pendidikan usia dini ternyata jarang mengulang pelajaran. Mereka juga memiliki rating kelulusan yang lebih tinggi.
Terjawabnya rasa ingin tahu anak juga akan mendorong mereka untuk terus bersemangat belajar semenjak dini.
#3. Sebagai tambahan aktivitas harian anak yang lebih berstruktur
Di rumah si kecil mungkin terbiasa hanya main mainan yang ada, seperti mobil-mobilan, robot, atau boneka.
Dengan mengikuti kegiatan di PAUD/ TK anak akan bermain hal lain yang ia tidak mainkan di rumah.
Kurikulum PAUD umumnya juga menyertakan olah raga sebagai salah satu aktivitas fisik anak. Olah raga ringan seperti kesimbangan, berlari, berayun adalah beberapa ketrampilan fisik yang perlu anak pelajari selama proses tumbuh kembangnya.
#4. Mendorong perkembangan emosi-sosial
Selama belajar di PAUD/ TK mau tidak mau anak akan belajar berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-temannya, serta mengikuti aturan-aturan tertentu.
Memahami aturan dan berinteraksi dengan lebih banyak orang akan membantu anak lebih siap menghadapi dunia yang lebih luas. Anak akan belajar bagaimana cara berinteraksi dengan tepat dan efektif.
Ketrampilan semacam ini telah lama diklaim sebagai salah satu manfaat jangka panjang dari bersekolah di PAUD/ TK.
#5. Belajar disiplin dan mengikuti aturan/ perintah dengan menyenangkan
Di dalam kelas, anak-anak tentu harus mengikuti aturan tertentu. Misalnya, belajar untuk bersabar dalam antrian, mengikuti perintah guru untuk bergiliran dan masih banyak lagi.
Itu semua adalah hal yang mungkin tidak akan ia peroleh di lingkungan rumah dan keluarga besarnya.
#6. Mendorong anak untuk berani belajar menulis, membaca dan berhitung
Anak akan belajar menghubungkan titik-titik, menebalkan garis putus yang membentuk angka dan huruf, atau malah berlatih menulis huruf dan angkanya sendiri.
Ini adalah ketrampilan dasar untuk membaca dan menulis dengan cara yang menyenangkan, meskipun hasilnya masih belum seperti yang diharapkan.
Kegiatan ini juga akan mendorong anak untuk mempersiapkan diri masuk ke jenjang sekolah lebih tinggi.
#7. Mendorong minat baca anak
Masalah membaca adalah salah satu konsen utama para orangtua dibanding masalah sekolah yang lain.
Bersekolah di PAUD membantu anak untuk memulai ketrampilan membaca dan menumbuhkan minatnya dengan cara yang menyenangkan.
Contohnya adalah menyusun alfabet di pohon huruf, bermain flash card huruf bersama teman, menyusun puzzle, bernyanyi, juga mendengarkan dongeng.
#8. Mendorong rasa percaya diri pada anak
Anak pada usia pra-sekolah (3-5 tahun) sangat membutuhkan bimbingan untuk membangun konsep diri yang kuat.
Guru-guru PAUD umumnya menghargai apa pun hasil pekerjaan anak atau mampu memberikan saran dengan cara yang lebih positif.
Penghargaan dalam bentuk verbal serta sering dilakukan akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
#9. Lebih siap untuk masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi
Kebiasaan di sekolah, keteraturan waktu beraktivitas, juga kemandirian dalam memenuhi kebutuhannya, membuat anak lebih siap saat nanti memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
#10. Mendorong anak untuk mendapat nilai lebih baik di sekolah lanjutan
Hal ini sangat berkaitan erat dengan kesiapan anak untuk bersekolah. Misalnya, mampu untuk belajar mandiri, tingkat keterbacaan lebih baik, dan pemahaman dasar matematika.
Nah, bagaimana Parents, siap mendaftarkan si kecil di PAUD terdekat?
Baca juga:
Penelitian: Menunda Anak Masuk Sekolah di Usia Dini Memiliki Manfaat Tak Terduga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.