"Bayiku sedang tidur, beberapa menit kemudian, dia meninggal," kata Yulia Baltschun sedih

"Kenapa baby aku meninggal? Jujur aku, Scoot, dan keluarga besar aku semuanya nggak ada yang tahu kenapa anak aku meninggal." ujar Yulia Baltschun

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu mana yang tak sedih ketika ditinggalkan selamanya oleh sang buah hati. Hal itulah yang kini tengah dirasakan oleh Youtuber Yulia Baltschun.

Yulia Baltschun kehilangan sang buah hati yang baru berusia 6 bulan

Yulia Baltschun dikaruniai seorang anak yang lucu pada Desember 2018 setelah menikah dengan pria bernama Scoot. Namun sayangnya, Yulia kehilangan buah hatinya tersebut pada Juni 2019 lalu.

Ia mengaku Kaola saat itu sedang tidur dan mendadak telah tiada. Hal itu ia ungkapkan melalui channel YouTube pribadinya.

Artikel terkait: Tragis! Bayi 18 bulan meninggal karena tertimpa boneka beruang, peringatan untuk Parents!

"Kenapa baby aku meninggal? Jujur aku, Scoot, dan keluarga besar aku semuanya nggak ada yang tahu kenapa anak aku meninggal, karena memang kalau harus dipersingkat ceritanya ya anak aku lagi tidur baik-baik saja, sehat nggak ada gejala apa pun tiba-tiba pas aku tinggalin berapa menit, balik lagi dia sudah nggak ada, benar-benar nggak ada," ceritanya dalam video.

Panik melihat kondisi sang anak, Yulia pun langsung membawanya ke rumah sakit. Menurut dokter, ada kemungkinan anaknya meninggal karena mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), yakni sindrom kematian mendadak pada bayi yang sering menimpa bayi di bawah usia 1 tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kita sudah ke UGD, emergency room, CPR segala macam tapi memang pas ditemui tuh dia memang sudah nggak ada. Setelah aku konsultasi dengan dokter yang menanganinya dan lihat dari kronologis ceritanya kemungkinan besar baby aku mengalami SIDS yang intinya adalah sindrom mati mendadak pada bayi," ungkap wanita yang juga dikenal sebagai peserta 'Masterchef Indonesia' season 4 ini.

Sebagai seorang ibu, Yulia pun mengaku sangat sedih ketika mendengar hal itu. Ia bahkan memilih untuk menghilang dari media sosialnya untuk menenangkan diri.

Setelah kurang lebih sebulan menghilang, kini ia kembali lagi ke media sosial untuk berbagi tips-tips agar ibu di luar sana tak mengalami pengalaman yang sama seperti dirinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Menghilangnya aku dari sosial media nggak disengaja atau dibuat-buat cari kontroversi atau apa nggak. Tapi memang kejadian yang terjadi sama aku soal anak aku benar-benar bikin aku down, down, superdown selama yang pernah aku alami di hidup aku. Itu berat banget, jadi aku memutuskan mundur sebentar karena aku perlu recovery mental aku sendiri," jelasnya.

Hingga sampai saat ini, Yulia mengaku masih dalam proses menyembuhkan rasa sedihnya kehilangan sang buah hati yang masih berusia 6 bulan. Namun ia berusaha untuk mulai kembali ke aktivitas hariannya dengan normal.

Artikel terkait: Salah satu penyebab kematian bayi baru lahir, waspadai kondisi anensefali pada bayi sejak dini

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam sebuah unggahan bertanggal 1 Juli 2019, Yulia menulis pesan untuk mendiang putranya:

RIP KAOLA Sayangku,
☃️Bye Kaola My sosis, My Cubby baby with cute mini deltoids, my Super independent Baby yang selalu senyum setiap 5 detik sekali.
10 Juni lalu Kaola Meninggal, Saat Usia dia 6 bulan (Jangan tanya “Kenapa” ya, saat aku siap nanti, aku akan cerita, tapi tidak hari ini)
Aku menghilang dari Sosial media karena Hati aku Hancur. Setiap detik diotak aku penuh pertanyaan yang susah dicari jawabanya, seperti:.
“Knp Tuhan Hanya meminjamkan Kaola 6 bulan ya?”
“Kalau aku menjadi orang yang jauh lebih baik kira-kira Tuhan mau memperpanjang masa pinjaman Kaola gak ya?”
“Boleh gak Kaola masih ada tetapi kedua kaki aku yg diambil, kira-kira Tuhan mau nerima negosiasi begitu gak ya?
dan berbagai pertanyaan konyol lainya.
Pada intinya, aku hanya perlu waktu untuk pulih & ihklas. Sampai suatu hari aku bisa paham apa sebenarnya makna & pelajaran terbesar pada kejadian ini.
Hanya satu yang bisa aku sampaikan:
“Dunia ini penuh kejutan, Apapun bisa menghilang kapan saja. Orang tua, pasangan, karir, Harta, Anak, Kaki, Ginjal, Bola mata bahkan 1 dunia penuh dg isinya BISA HILANG DALAM 1 DETIK KAPANPUN.” Kurangi kebencian, kurangin berantem-berantem gak penting dengan pasangan / keluarga, kurangin koleksi barang-barang gak kepake, kurangin ngelamun & membandingkan kehidupan kita dg orang lain, DAN Yang paling penting adalah kurangin MENUNGGU BESOK, 
karena bisa saja gak akan pernah ada lagi “besok”
Sampai jumpa Kaola Sayangku little sosis, Dimanapun Kaola berada sekarang, mami pasti akan menyusul kesana suatu hari nanti :)
Kiss dari Papih & Mauka

Video curahan hati Yulia tentang kepergian Anaknya

Mengenal SIDS yang menimpa anak Yulia Baltschun

Sudden Infant Death Syndrom (SIDS) adalah sindrom kematian mendadak pada bayi sehat berusia di bawah 1 tahun tanpa ada gejala apapun sebelumnya. SIDS sering kali disebut sebagai crib death (kematian ranjang bayi) dan menyerang 1 dari 100.000 bayi terutama usia 2-4 bulan. Hingga saat ini, penyebabnya belum diketahui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun para ahli menduga kematian ini disebabkan oleh kemampuan otak dalam mengontrol pernafasan, sehingga ketika pernafasan terganggu bayi tersebut terkena SIDS. Umumnya, kematian bayi akibat SIDS dialami bayi ketika dia sedang tidur.

Parents tak perlu terlalu khawatir. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko bayi mengalami SIDS, seperti:

  • Tidurkan bayi secara terlentang, bukan tengkurap atau miring.
  • Hindari kebiasaan merokok, baik semasa kehamilan maupun setelah bayi lahir. Penelitian menunjukkan ibu yang merokok memiliki bayi yang beresiko lebih tinggi terkena SIDS.
  • Berikan ASI pada bayi. Bayi yang menyusu ASI memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik. Selain itu, bayi yang diberikan ASI secara eksklusif lebih sering bangun untuk menyusu.
  • Saat bayi tidur, jaga suhu disekitar bayi tetap hangat tetapi tidak sampai kepanasan. Jangan gunakan selimut yang terlalu tebal atau bed cover untuk menyelimuti bayi. Hal itu bisa meningkatkan suhu tubuh bayi secara drastis.
  • Jangan menaruh banyak barang atau mainan di tempat tidur bayi agar tidak berbahaya dan untuk memberikan sirkulasi udara yang cukup ketika bayi tidur.
  • Pilih ranjang atau matras bayi yang rata. Jangan meletakkan bayi di sofa, bean bag, kasur air, atau kasur angin.

Semoga pengalaman Yulia Baltschun bisa menjadi pejalaran untuk kita semua.

****

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.

 

Referensi: Detik Hot, Instagram

Baca juga: