Pernah melewati masa sulit sewaktu kecil, inilah kisah Wika Salim dan ayahnya yang penuh haru.
Nama pedangdut Wika Salim sudah tak asing lagi di dunia hiburan tanah air. Tak cuma piawai bernyanyi, kemampuannya berakting juga ia buktikan melalui sejumlah sinetron dan FTV.
Perempuan cantik kelahiran Bogor ini pun dikenal akan sifatnya yang humoris dan ceria. Hal tersebut terlihat dari postingan di akun media sosial yang kerap mengundang tawa. Tak heran, ia pun didapuk menjadi co-host mendampingi komedian Tukul Arwana dalam program talkshow Ini Baru Empat Mata yang tayang di Trans7.
Namun di balik wajah cerianya, siapa sangka perempuan bernama asli Wika Febriana Putri ini pernah melalui masa-masa sulit sewaktu masih kecil. Ia mengaku kerap menemani sang ayah saat melakukan berbagai pekerjaan kasar.
Kisah Wika Salim dan Ayahnya yang Pernah Jadi Kuli Bangunan
Tampil di acara Deddy’s Corner, Wika Salim banjir air mata saat menceritakan perjalanan hidupnya yang pilu. Kondisi keluarga yang amat sederhana membuat ayah Wika Salim banting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak dan istri.
Di hadapan sang host acara, Deddy Corbuzier, Wika mengaku pernah menjalani masa kecil yang menyedihkan. Wika kecil dan kakaknya kerap mengantar dan menemani sang ayah saat bekerja sebagai kuli bangunan dan pemasang papan reklame.
Dalam tayangan tersebut, Deddy sempat menampilkan sebuah potongan video seorang anak tengah belajar sambil menemani ibunya yang berprofesi sebagai pedagang di pasar. Lalu dengan suara terbata, pelantun lagu Da Aku Mah Apa Atuh itu mengatakan bahwa waktu kecil dirinya juga melakukan hal yang sama dengan sang ayah.
“Aku pernah nih kaya gini om Deddy, jadi kan dulu, duh jadi sedih, dulu Bapak aku suka jadi tukang pasang-pasang reklame gitu,” ujar Wika.
“Aku suka ikut Bapak aku kerja, anterin dan kadang-kadang suka sambil belajar juga. Bapak di sini, aku di sebelahnya, sambil belajar gitu,” tutur Wika sembari menyeka air matanya.
Artikel terkait: 4 Potret Kedekatan Rizky Billar dan Ayahnya, Kompak dan Ganteng!
Tetap Merasa Happy di Tengah Keterbatasan
Di mata Wika Salim, sang ayah adalah sosok yang luar biasa. Betapa tidak, dalam kesibukannya bekerja sebagai buruh kasar ia tetap menyempatkan diri mendampingi anak-anaknya belajar. Misalkan ada pelajaran di sekolah yang tak dimengerti Wika, sang ayah berusaha untuk mengajari sang putri kecil.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki keluarga, jebolan ajang pencarian bakat StarDut ini mengaku tetap bahagia melalui masa kanak-kanak. Ia tak pernah merasa bahwa kekurangan ekonomi yang dialami keluarganya adalah sebuah masalah yang harus diratapi.
“Nggak (merasa itu sebuah masalah). Dulu tuh happy aja. Misalkan Bapak lagi kerja bangun rumah, aku ikut… Dulu karena ga ngerti juga maksudnya kayak gimana, jadi happy aja, nikmatin aja,” katanya.
Meski demikian, Wika Salim mengaku sangat berterima kasih atas kerja keras sang ayah selama ini. Padahal, kata Wika, ayahnya bukanlah orang berpendidikan, namun ia senantiasa mengupayakan segala hal terbaik untuk anak-anaknya.
Bahkan walaupun sang ayah bukan sosok orangtua yang banyak berbicara, namun kerja kerasnya sangat luar biasa dapat dirasakan oleh perempuan berusia 27 tahun itu.
Deddy Corbuzier pun menimpali, “Tidak berpendidikan bukan berarti tidak bisa mendidik. Sama seperti orang kampung belum tentu kampungan.”
Artikel terkait: Mirip banget! Ini 7 anak artis yang wajahnya jiplakan dengan ayahnya
Kasih Sayang Orangtua, Kunci Kebahagiaan Anak
Tentu saja bukan cuma Wika Salim yang harus melalui masa kecil yang serba kekurangan, belajar dan bermain pun sambil menemani orangtua bekerja. Ada banyak anak-anak di luar sana yang merasakan hal yang sama, termasuk Parents barangkali.
Tetapi bukankah bagi seorang anak, semua tempat bisa jadi taman bermain? Mereka tetap bisa tumbuh dengan bahagia dalam segala keterbatasan selama tetap dilimpahi kasih sayang.
Kebahagiaan anak bukan ditentukan oleh banyaknya mainan misalnya, atau berbagai fasilitas mewah yang ada di rumah. Apalah artinya semua kemewahan jika figur orangtua tak bisa hadir memenuhi kebutuhan batin sang anak.
Perhatian, cinta, dan kasih sayang orangtua akan menjadi bekal yang dibawa anak sepanjang hayatnya. Jangan sampai karena alasan sibuk bekerja, kita sebagai orangtua lalai memenuhi kebutuhan batin anak akan perasaan dicintai.
Semoga kisah Wika Salim dan ayahnya ini tak hanya memberi rasa hangat di hati ya Parents, tetapi juga dapat menjadi inspirasi untuk kita semua.
Baca juga:
Ungkapan Haru Rizky Fabian saat ibunya meninggal, " Saya bisa seperti sekarang karena doa Mama"