Beredar Video YouTube Mesum dengan Tokoh Kartun Favorit Anak, Parents Wajib Waspada!

Anak di bawah usia 10 tahun banyak yang sudah memegang gadgetnya sendiri. Sebagai orangtua, pastikan mereka tidak menonton video Youtube mesum yang dikemas dalam kartun anak-anak ini.

Salah satu kebiasaan anak jaman sekarang adalah menonton berbagai film kartun dan lagu dari YouTube. Namun siapa sangka bahwa beberapa orang tak bertanggung jawab justru membuat konten video YouTube Mesum dengan tokoh favorit anak-anak.

Bahayanya, video YouTube mesum tersebut ada dalam daftar kartun yang biasa ditonton anak. Tentu saja ini jadi kekhawatiran tersendiri karena banyak anak di bawah usia 5 tahun yang sudah akrab dengan Ipad dan gadget lain untuk menonton video di YouTube.

Video YouTube mesum karakter kartun favorit anak

Salah satu video YouTube mesum yang tak sengaja ditonton oleh anak adalah kartun Kak Ros di serial Upin dan Ipin. Kak Ros diceritakan menikah, berhubungan seksual, hamil, melahirkan, dan menyusui. Sekalipun dibuat dengan kualitas kartun yang buruk, tentu saja anak-anak akan sulit membedakannya dengan video YouTube yang aman untuknya.

Misalnya, ada adegan Kak Ros berhubungan seksual di malam pertama.

Ada juga video YouTube Mickey Mouse selingkuh, Elsa hamil dengan Spiderman, Barbie punya anak, Sofia menyusui, dan sebagainya.

Kartun tersebut sering mengecoh anak kecil karena salah satu nama saluran YouTube yang menampilkan kartun tak senonoh tersebut pun bernama Kids Toon TV. Sehingga tampilannya seperti saluran YouTube anak yang biasa.

Agar anak tidak terjebak melihat tontonan yang bukan usianya, maka pendampingan dari orangtua maupun pengasuh sangat penting untuknya. Selain itu, Anda juga harus memahami cara mengatur saluran YouTube agar aman untuk anak sebelum memberikan gadget padanya.

Artikel terkait: Cara mengatur akun YouTube agar aman untuk anak.

Dengan adanya akun YouTube mesum untuk anak ini, semoga orangtua memahami bahwa memberikan gadget pada anak harus disertai dengan pengetahuan orangtua di dalamnya. Terutama jika anaknya berusia di bawah 10 tahun.

Anda juga bisa membantu YouTube untuk menutup saluran tersebut dengan melaporkan konten anak yang berbahaya dengan mengklik tombol laporan di bawah ini.

Manfaatkan fitur ‘laporkan’ pada YouTube

Dengan adanya video YouTube mesum yang tampak seperti tontonan anak ini, ada baiknya orangtua ikut berperan aktif mengedukasi anak agar ia paham bahwa beberapa tontonan yang ada di internet memang belum layak dikonsumsi pada usianya.

Rasa khawatir yang dirasakan orangtua saat melihat anaknya menikmati konten dewasa tentu saja sangat wajar. Terlebih lagi jika mengingat mudahnya anak-anak  melihat konten dewasa yang banyak berseliweran di dunia maya. Ini juga salah satu pentingnya mengajarkan pendidikan seks kepada anak sejak dini.

Pendidikan seks yang ditanamkan sejak dini akan memudahkan anak dalam mengembangkan harga diri, kepercayaan diri, kepribadian yang sehat dan penerimaan diri yang positif.

Bagaimana cara berbicara tentang seksualitas kepada anak terutama saat kita ingin mengajarkan pendidikan seks kepada anak sejak dini?

Sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic, berikut hal-hal yang bisa diterapkan orangtua ketika berbicara soal seks kepada anak:

  1. Ketika anak-anak belajar berjalan dan berbicara, mereka juga mulai belajar tentang tubuh mereka. Buka pintu untuk pendidikan seks dengan mengajarkan anak nama yang tepat untuk organ seksnya, mungkin selama waktu mandi.
  2. Jika anak Anda menunjuk ke bagian tubuh, katakan saja padanya apa itu. Ini juga saat yang tepat untuk membicarakan bagian tubuh mana yang pribadi.
  3. Ketika anak Anda bertanya tentang tubuhnya atau tubuh Anda, jangan tertawa atau merasa malu. Karena membicarakan semua bagian tubuh bukan suatu hal yang tabu.
  4. Ajari anak Anda bahwa tidak seorang pun boleh menyentuh bagian pribadi tubuhnya tanpa izin.
  5. Pendidikan seks bukanlah diskusi tunggal. Sebaliknya, manfaatkan peluang sehari-hari untuk membahas seks.
  6. Jika ada saudara yang hamil, beri tahu anak bahwa bayi tumbuh di tempat khusus di dalam perut ibu yang disebut rahim.
  7. Jika anak Anda menginginkan lebih banyak detail tentang bagaimana bayi itu sampai di sana atau bagaimana bayi itu akan lahir, berikan penjelasan yang mudah dipahami.

Bagaimana menurut, Parents?

Semoga penjelasan tersebut bermanfaat!

 

Baca juga:

Panduan Sehat Penggunaan Gadget untuk Anak di Bawah Usia 5 Tahun

Penulis

Syahar Banu