Kasus penculikan yang melibatkan buah hati membuat kita sebagai orangtua harus selalu tetap waspada penculikan anak.
Belum lama ini, media sosial Singapura dikejutkan dengan edaran surat dari Josiah childcare centre yang memperingatkan orangtua di Singapura akan bahayanya percobaan penculikan anak.
Tapi bagaimana kita sebagai orangtua membekali anak-anak untuk tidak terkena bujuk-rayu dari orang asing yang tak dikenal? Berikut cara yang bisa Bunda terapkan kepada si kecil!
Waspada penculikan anak dengan mengajarkan 5 hal ini kepada si kecil!
#1 Berikan pemahaman perbedaan orang asing yang ‘baik’ dan ‘jahat’
Orang asing dengan niat yang jahat terkadang bisa berpura-pura seperti orang baik yang ramah dan tak terlihat menyeramkan seperti yang digambarkan di film-film.
Ajarkan si kecil untuk jangan pernah sekalipun masuk ke dalam rumah atau kendaraan orang yang tak dikenal.
Namun, selain orang asing yang baik dan jahat, anak-anak juga perlu diajarkan tentang orang asing yang ‘aman’. Mereka yang bisa dimintai pertolongan dalam kondisi terdesak. Termasuk di antaranya anggota polisi dan Ibu yang sedang membawa anak kecil.
#2 Abaikan orang asing
Jika ada seorang asing yang tidak dikenal menyapa atau bertanya, ajarkan si kecil lebih baik untuk tidak mempedulikannya dan menjauh darinya. Informasikan hal ini kepada orang dewasa yang dipercaya sesegera mungkin.
#3 Hindari lokasi sepi saat pergi atau pulang sekolah
Mereka sendiri juga harus waspada penculikan anak dan menjaga diri setiap saat.
Sikap percaya diri yang dimiliki seorang anak bisa jadi membuat kebanyakan penjahat untuk mengurungkan niat jahatnya kepada anak-anak. Mereka lebih memilih anak-anak yang merasa linglung atau tersesat, wah jangan sampai si kecil dibiarkan kebingungan sendirian, Bun!
Ajarkan rute aman untuk pergi dan pulang sekolah, hindari lokasi-lokasi sepi yang bisa dimanfaatkan penjahat untuk melancarkan aksinya.
#4 Trik penculikan yang umum dipraktekkan kepada anak-anak
Jika orang asing mengaku dari kepolisian, ajarkan anak Bunda untuk menunjukkan kartu identitas kepolisiannya.
Ketika ada orang asing yang meminta bantuan kepada si kecil, entah itu menanyakan arah ataupun memegang belanjaannya, ajarkan anak untuk selalu mencurigainya. Sebab, jika seorang dewasa benar-benar membutuhkan bantuan, mereka akan meminta tolong kepada orang dewasa lainnya bukan anak kecil.
Lalu jika ada orang asing yang membujuk anak dengan menjanjikannya hadiah atau es krim, ajarkan kepada anak-anak untuk tak pernah menerima tawaran/bujukan tersebut.
Metode yang paling parah biasanya melibatkan anggota keluarga, misalnya seperti “Bunda kamu sedang dirawat di rumah sakit, tante/om yang disuruh jemput kamu sekolah, yuk ikut!”
Nah, jika menemukan kasus seperti ini ajarkan mereka untuk tak mudah mempercayainya. Beberapa orangtua bahkan memberlakukan ‘password’ dalam kondisi terdesak seperti ini.
#5 Ketahui saatnya untuk berlari
Selalu ajarkan anak untuk waspada penculikan anak dengan mempercayai instingnya ketika mereka berada dalam kondisi berbahaya. Hal ini termasuk perasaan-perasaan nggak nyaman yang merangsangnya untuk berlari dari siapapun atau apapun yang dianggap berbahaya.
Yuk, Bun, sama-sama waspada penculikan anak dengan mengajarkan si kecil kelima hal di atas. Dari kelima poin itu, poin mana sih yang sudah Bunda ajarkan ke si kecil?
Artikel disadur dari tulisan Jaya di theAsianParent Singapura.
Baca juga:
Ibu 3 Anak Berhasil Lolos dari Pelaku Penculikan di IKEA Berkat Mewaspadai 4 Hal ini