Penjelasan Dokter Anak Soal Warna Urine Bayi, yang Normal dan yang Perlu Diwaspadai

Seperti apa warna urine bayi yang normal, dan kapan kondisi warna urine bayi harus diwaspadai?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rani, seorang ibu baru yang memiliki satu orang putra berusia 7 bulan merasa khawatir saat melihat warna urine bayi berwarna kemerahan.

“Sudah hampir satu minggu warna urine anakku berwarna merah. Apakah warna urine merah merupakan sebuah gejala anakku sedang sakit?” ujarnya.

Wajar jika Bunda merasa khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya, pasalnya kesehatan anak merupakan prioritas utama orangtua bukan? Tidak mengherankan saat ada gejala yang dianggap tidak normal akan membuat hati cemas. Hingga menggerakan Bunda mencari informasi lengkap untuk memastikannya kondisi anak baik-baik saja.

Hal ini pun berlaku  saat Bunda mencurigai kalau perubahan warna urine bayi yang akhirnya bisa meresahkan.

Penjelasan Dokter Mengenai Warna Urine Bayi

dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC menjelaskan, idealnya warna urine bayi yang normal tidak berwarna. Dan umumnya frekuensi bayi berkemih dalam sehari biasanya terjadi 8 hingga 10 kali.

“Minimal bayi itu berkemih sekitar 6 kali dalam waktu 24 jam,” tegasnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lebih lanjut, Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menerangkan warna urine bayi baru lahir (0 – 3 bulan) dibandingkan dengan bayi di atas 4 bulan akan sama, berwarna kuning jernih.

Saat anak sudah dikenalkan dengan MPASI, warna urine pada anak memang bisa berubah, tergantung dari makanan tambahan atau sedang mengonsumsi obat.

“Warna urine bisa dipengaruhi jenis makanan, obat, kondisi saluran kemih, tapi yang paling sering mengubah warna urine biasanya status hidrasi.”

Artinya, jika urine berwarna tidak kuning jernih dapat mengindikasikan ada masalah dalam tubuh atau gangguan fungsi organ tubuh, termasuk pada bayi Anda. Oleh karena itulah orangtua wajib memperhatikan warna urine bayi agar bisa memastikan kondisi tersebut bukanlah tanda adanya penyakit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga : Panduan lengkap kotoran bayi; frekuensi, tekstur dan warna

Beberapa Warna Urine Bayi yang Dianggap Tidak Normal

Bila bayi Anda mengeluarkan warna-warna urine berikut ini, sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat:

1. Pink atau merah: Warna urine ini memungkinkan terdapat darah, hemogloblin atau myoglobin (adanya protein dalam darah), atau bisa juga karena pewarna makanan.

2. Oranye: kemungkinan karena mengonsumsi obat pereda sakit seperti pyridium, atau antibiotik seperti rifampisin.

3. Cokelat atau hitam: kemungkinan terdapat myoglobin (adanya proten dalam darah), pigmen empedu, mengonsumsi obat antibiotik seperti metronidazol dan nitrofurantoin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Biru: kemungkinan terdapat obat methylene blue, infeksi saluran kemih karena pseudomonas (jarang terjadi), atau mengalami penyakit metabolik triptophan herediter.

5. Keruh atau berbusa: kemungkinan terdapat infeksi saluran kemih.

6. Kuning tua: kemungkinan dikarenakan mengonsumsi vitamin C, Vitamin B, Betakaroten, jeruk atau wortel.

Warna urine yang perlu dipahami orangtua.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyebab Warna Urine Bayi Berubah

Dalam laman IDAI, dr. Oke Rina Ramayani, Sp.A(K) menambahkan, warna urine bayi yang berwarna merah muda, merah atau cokelat tua, selain bisa disebabkan kelainan darah seperti anemia hemolitik, bisa disebabkan karena makanan seperti buah beri, buah bit, atau obat seperti rifampicin, desferioksamin, fenoftalein serta kelainan metabolik seperti porfiria, kelainan ginjal, dan saluran kemih seperti infeksi saluran kemih, tumor, dan tuberkulosis.

Selanjutnya ada juga urine yang berwarna putih keruh memiliki kemungkinan diagnosis yang luas sehingga membutuhkan penyelidikan lebih mendalam.

Endapan dari mineral dalam urine seperti hiperkalsiuria, fosfaturia, atau hiperoksaluria dapat ditemukan setelah setelah analisis urine. Konsultasi dengan ahli ginjal anak dianjurkan pada kondisi ini karena mungkin diperlukan perubahan asupan pola makan dan pengobatan infeksi saluran kemih.

Urine berwarna putih keruh juga disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih yang berat dan bagian dari infeksi tuberkulosis. Perubahan warna urine menjadi hijau atau kebiruan juga menjadi salah satu tanda adanya infeksi saluran kemih atau pemakaian obat-obatan.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pertama, ingat kembali sejak kapan warna urine pada anak mulai berubah warna, apakah berlangsung tiba-tiba? Selanjutnya, perhatikan lebih lanjut apakah warna urine sama sepanjang hari? Bagaimana dengan baunya, apakah urine pada anak berbau tidak sedap?

Hal lain yang perlu diperhatikan terkait dengan frekuensinya, apakah bayi buang air kecil lebih sedikit dari biasanya? Apakah ada riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu? Apakah disertai gejala lain seperti bayi mengejan setiap buang air dan disertai demam atau gejala kuning pada kulit dan mata bayi?

Di samping itu selain memang adanya perubahan warna urine pada bayi, ada beberapa kondisi yang harus segera diperiksakan pada dokter anak. Apa saja?

  • Ada darah di dalam urine meskipun hanya sedikit.
  • Urine berwarna cokelat tua disertai feses pucat. Jika Anda perhatikan pada mata dan kulit bayi berwarna kuning
  • Warna urine menjadi merah merah atau cokelat tua namun tidak disebabkan karena makanan atau pemakaian obat.

“Orangtua, kalau memang sudah melihat urine pada bayi berubah pekat atau jarang berkemih memang sebaiknya ditanyakan ke dokter,” dr. Wiyarni menegaskan.

Itulah penjelasan mengenai warna urine bayi yang normal dan yang perlu diwaspadai, semoga bermanfaat. 

 

Baca juga :

Panduan Lengkap Kotoran Bayi: Frekuensi, Tekstur dan Warna

Warna BAB pada Bayi Setelah Lahir, Mana yang Normal dan Tidak?

Infeksi Saluran Kencing Pada Anak, Gejala dan Cara Mengatasinya