Sebagai negara yang cenderung menutup diri, Korea Utara dikenal memiliki aturan yang sangat aneh. Salah satunya yakni warga Korut dilarang tertawa jika ada peringatan penting di negara tersebut. Aturan nyeleneh memang, tetapi nyata adanya.
Kisah Warga Korut Dilarang Tertawa
Korea Utara diketahui tengah memasuki masa berkabung di negerinya selama 11 hari. Fase ini dilakukan dalam rangka mengenang satu dekade kematian ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il pada Jumat (17/12).
Selama kurun waktu tersebut masyarakat setempat dilarang melakukan segala aktivitas yang melibatkan kegembiraan, sebut saja berekreasi bahkan sekedar tertawa.
“Selama masa berkabung, kami tidak boleh minum alkohol, tertawa, atau melakukan aktivitas bersenang-senang,” demikian penuturan seorang warga Korut di Kota Sinuiju mengutip laman Radio Free Asia.
Warga yang tidak disebutkan namanya itu bercerita, pemerintah memang sangat mengawasi pergerakan warga selama masa berkabung dengan sangat ketat. Melanggar hanya membawa masalah besar.
“Di masa lalu, banyak orang tertangkap minum-minum atau mabuk di masa berkabung akhirnya ditangkap dan dianggap sebagai pelaku kejahatan ideologi. Mereka dibawa dan tak pernah terlihat lagi.
Bahkan jika anggota keluarga kalian meninggal di masa berkabung, kalian tidak boleh menangis terlalu keras dan jasadnya hanya bisa dibawa setelah masa berkabung berakhir. Warga tidak bisa merayakan ulang tahunnya sendiri jika jatuh di masa berkabung.” jelas warga tersebut.
Artikel terkait Fiktif tapi Inspiratif, Ini 7 Karakter Ayah Idaman dalam Drama Korea
Demi memastikan kondusivitas situasi berkabung, pemerintah telah mengerahkan aparat berwajib sejak bulan Januari. Kepolisian turun langsung untuk menindak masyarakat yang kedapatan melanggar aturan.
“Dari hari pertama Desember, mereka sudah harus menindak warga yang merusak suasana duka. Itu tugas khusus mereka selama sebulan. Saya dengar, aparat penegak hukum tak bisa tidur sama sekali,” tuturnya lagi.
Agar situasi berduka tetap terjaga, masyarakat juga dilarang belanja kebutuhan sehari-hari. Pemerintah telah memerintahkan perusahaan milik negara untuk mengurus kebutuhan logistik masyarakat selama masa berkabung.
“Kesejahteraan dan keamanan harus tetap terjamin, sehingga perusahaan bertanggung jawab mengumpulkan makanan dan memberikannya ke rakyat dan karyawan yang tidak bisa bekerja karena kekurangan makanan,” sambungnya lagi.
Warga Korea Utara sempat mengeluhkan aturan ini. Masa berduka ditengarai merusak waktu mereka yang harus mengumpulkan uang dan mencari makan di tengah krisis pangan yang sedang berlangsung. Namun, mereka tidak bisa berbuat apapun.
“Saya hanya berharap masa berkabung untuk Kim Jong-il hanya sepekan, seperti masa berduka untuk Kim Il-sung. Warga mengeluh karena dipaksa berduka atas kematian mereka hingga seperti orang mati,” ucap salah satu warga lainnya.
Sebagai informasi, masa berkabung untuk mengenang pemimpin Korut sejatinya hanya digelar sepekan. Namun untuk masa berkabung kali ini memang agak panjang karena dianggap spesial, yakni mengenang satu dekade.
Sepeninggal Kim Il-sung, Kim Jong-un naik takhta. Dengan demikian, satu dekade Kim Il-sun ini sekaligus menjadi penyambutan menjelang perayaan satu dekade Kim Jong-un sebagai pemimpin bangsa.
Artikel terkait Kenalkan pada Anak, Ini 60 Nama Hewan dalam Bahasa Inggris dari A Sampai Z!
Deretan Aturan Aneh di Korea Utara
Dilarang tertawa selama berkabung hanyalah segelintir aturan yang ada di Korea Utara. Pemimpin telah berganti tak lantas membuat peraturan yang ada berubah, justru semakin membuat siapa saja yang tidak mengerti geleng-geleng kepala. Melansir Mirror, berikut daftarnya:
- Melakukan hukuman 3 generasi. Jika ada seseorang yang dijebloskan ke penjara karena sebuah kesalahan, maka anggota keluarga juga akan dipenjara. Hal ini dipercaya dapat menghilangkan benih musuh.
- Membatasi akses internet. Hanya pemimpin politik, mahasiswa di universitas elite, dan sangat sedikit lainnya yang bisa mengakses internet. Sebaliknya, penduduk setempat bisa menggunakan intranet yang disebut Kwangmyong, dengan 1.000-5.500 situs web di dalamnya kecuali situs internasional.
- Dilarang meninggalkan Korea Utara tanpa izin. Telah banyak warga yang hengkang dan ingin mencari penghidupan yang aman. Namun, area perbatasan dijaga militer dan penuh ranjau. Siapa saja yang tertangkap biasanya akan dikirim ke kamp kerja paksa bahkan dihukum mati.
- Dilarang melakukan telepon ke luar negeri
- Aturan menyetir, hanya pejabat pemerintah laki-laki yang diperbolehkan menyetir mobil.
- Tidak boleh tersenyum setiap 8 Juli. 8 Juli ditetapkan sebagai hari berkabung nasional untuk mengenang bapak pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, yang wafat pada 1994.
- Memilih saat pemilu. Kertas suara hanya memiliki 1 nama di dalamnya. Warga tidak perlu mencentang kotak atau mengisi apa pun, cukup mengambil selembar kertas lalu memasukkannya lagi ke kotak suara.
- Jins dilarang. Dilarang memakai jins atau mengenakan tindik di Korea Utara. Kim Jong Un mengenalkan aturan ini pada 2016 untuk menghilangkan pengaruh budaya Barat.
- Turis sangat dikontrol. Para wisatawan asing di Korut selalu ditemani oleh pemandu dan petugas, mereka harus mengikuti aturan khusus seperti selalu meminta izin untuk mengambil foto. Wisatawan juga tidak diizinkan menggunakan mata uang nasional dan tidak diperbolehkan mendatangi toko-toko tertentu.
- Tidak boleh memilih jenis pekerjaan. Penduduk Korut tidak memiliki kebebasan memilih pekerjaan, karena pekerjaan setiap orang sudah dipilihkan oleh pemerintah berdasarkan kebutuhan negara.
- Tidak ada kebebasan gaya rambut. Konon, semua pria harus memiliki potongan rambut yang sama dengan Kim Jong Un. Pada 2013, Pemimpin Tertinggi Korea Utara menyediakan pilihan gaya rambut bagi penduduk. Ada 18 pilihan bagi penduduk perempuan dan 10 pilihan bagi pria.
- Tidak boleh memilih tempat tinggal. Pemerintah sudah memutuskan di mana setiap orang menetap berdasarkan kelas sosial. Bahkan, seseorang hanya bisa pindah ke ibu kota Pyongyang jika mengantongi izin pemerintah.
- Jika terjadi kebakaran, foto pemimpin Korut wajib diselamatkan lebih dulu. Setiap rumah di Korut harus memajang lukisan pemimpin pendahulu yakni Kim Il Sung dan Kim Jong Il, yang merupakan kakek dan ayah Kim Jong Un. Jika terjadi kebakaran, penduduk setempat wajib menyelamatkan foto-foto itu lebih dulu, bahkan harus diprioritaskan di atas anggota keluarga sendiri.
- Siaran TV dikendalikan pemerintah. Laporan mengklaim bahwa warga Korea Utara hanya dapat menonton 3 saluran tv yang semuanya dikendalikan pemerintah.
- Penduduk bernama Kim harus mengubah namanya. Kim Jong Un kabarnya melarang siapa pun di Korea Utara memiliki nama depan yang sama dengannya.
- Dilarang melipat koran. Terdengar aneh, tetapi hal ini benar adanya. Gambar-gambar pemimpin terpajang di seluruh koran, sehingga melipatnya dianggap tidak sopan.
- Wajib membungkuk di hadapan patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Siapa pun yang mengunjungi Pyongyang harus membungkuk di hadapan dua patung mantan petinggi Korut yakni Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Warga lokal dan wisatawan juga harus memberikan bunga sebagai tanda penghormatan.
- Melarang Coca Cola. Korut dan satu negara lain yaitu Kuba meniadakan coca cola di negaranya, mengingat mereka tidak memiliki hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Pun McDonald’s juga tidak ada di seluruh penjuru negeri.
Demikian fakta mengenai warga Korut dilarang tertawa dan aturan yang berlaku di negeri tersebut. Semoga dapat membuka wawasan Anda semua.
Baca juga:
Duh! Kim Jong Un Hukum Mati Warga Korea Utara yang Nekat Nonton Drakor
Jangan Sampai Tersesat di Korsel! Yuk Pelajari Kosakata Arah dalam Bahasa Korea