Kabar duka! Wali Kota Tanjungpinang meninggal dunia karena positif COVID-19
Sempat mengalami kondisi stabil, begini kronologis meninggalnya Wali Kota Tanjungpinang.
Kabar duka datang dari salah satu tokoh pejabat di Indonesia. Salah satu petinggi daerah, Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul dikabarkan telah tutup usia pada Selasa, 28 April 2020 tepatnya pada pukul 16.45 WIB.
Ia meninggal dunia kala dirawat intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib karena positif COVID-19.
Wali Kota Tanjungpinang meninggal dunia
Kabar duka ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau (Kepri) yang juga Kepala Dinas Kesehatan Prov Kepri, Tjetjep Yudiana. Dirinya menuturkan mendapatkan kabar duka ini dari tim medis yang merawat.
“Innalilahi Wainnailaihi Raajiuun, telah berpulang ke rahmatullah Bapak Wali Kota Tanjungpinang hari Selasa tgl 28 April 2020, sekitar pukul 16.45 WIB. Semoga Arwah beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Aamiin YRA.”
Kondisi sang walikota sempat membaik
Tjetjep mengungkapkan bahwa sebelumnya kondisi almarhum sempat membaik walaupun kala itu ia masih mengenakan ventilator sebagai alat bantu pernapasan. Saat itu, kondisi organ vital seperti jantung dan ginjal masih berfungsi normal.
Namun, pada Selasa siang wali kota yang akrab disapa Ayah Syahrul ini disebutkan masih belum siuman serta masih menggunakan ventilator. Hingga pada sore hari, ia pun mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit tersebut.
“Padahal siang tadi kondisinya stabil, namun kenyataannya berkata lain. Semoga arwah beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Aamiin YRA,” pungkas Tjetjep.
Artikel Terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!
Walikota Tanjungpinang memiliki dua penyakit penyerta
Syahrul pertama kali dilarikan ke RSUD Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang pada Sabtu, 11 April 2020 lalu setelah mengalami gejala demam dan gula darah yang naik. Tim medis kala itu telah membawanya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar penanganan COVID-19 dengan ambulans.
Tjetjep mengungkapkan bahwa Syahrul didiagnosis positif COVID-19 disertai dengan penyakit lain, yakni hipertensi atau tekanan darah tinggi serta diabetes. Saat perawatan, tim medis dikabarkan membutuhkan bantuan darah yang cukup untuk menstabilkan kondisinya.
Syahrul pun harus menjalani proses cuci darah kala itu dengan alat yang sengaja didatangkan dari Kota Batam.
Ia pun sempat dipasang CPR (Cardiopulmonary resuscitation) di tubuh yang digunakan sebagai prosedur penyelamatan saat napas dan detak jantung terkendala. Tim medis sempat melepasnya, namun dipakaikan kembali sambil memonitor kesehatannya selama 24 jam.
Jenazah sang walikota dikebumikan sesuai protokol
Orang nomor satu di Tanjungpinang ini telah dikebumikan pada hari yang sama saat meninggal dunia, yakni Selasa 28 April 2020 sekitar pukul 21.00 WIB.
Sebagaimana pasien Corona lainnya, almarhum dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan pasien COVID-19. Beliau diketahui dimakamkan di lokasi Tempat Pemakamam Pahlawan (TMP) di Batu 5 Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
“Almarhum akan dikebumikan di TMP yang berada di bilangan batu 5 Tanjungpinang, dan proses pemakamannya dilakukan sesuai protokol pemulasaran pasien Covid-19,” kata Tjetjep melalui telepon, Selasa (28/4/2020), dilansir dari Liputan 6.
Artikel Terkait : Tidak menerapkan lockdown, ini 7 kebijakan pemerintah mencegah penyebaran Corona di Indonesia
Sejumlah kepala daerah yang terinfeksi COVID-19
Sebelum kabar duka ini, salah satu kepala daerah yakni Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor dikabarkan meninggal dunia di usia 54 tahun. Ia diketahui meninggal dengan status pasien dalam pengawasan atau PDP Corona.
Setelah kondisinya tersebut, sebanyak sembilan anggota keluarga almarhum dinyatakan positif Corona. Almarhum pun dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan pasien COVID-19.
Beberapa kepala daerah lain yang pernah terinfeksi COVID-19 ini ialah Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, serta Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Ketiganya diketahui telah sembuh dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Wali Kota Bima Arya diduga positif virus Corona setelah melakukan kunjungan ke Turki dan Azerbaijan, sedangkan Cellica Nurrachadiana dan Yana Mulyana diduga tertular dalam acara Musa HIPMI.
Artikel Terkait : Jadwal mudik lebaran 2020 akan diganti, ini kebijakan pemerintah untuk masyarakat
Turut berduka atas meninggalnya Wali Kota Tanjungpinang, semoga beliau tenang di sisi-Nya.
Baca Juga :
Sembuh dari COVID-19, ini pesan Bima Arya untuk seluruh masyarakat