Tak hanya soal mental, vagina Anda pun juga bisa mengalami depresi pada periode tertentu. Depresi pada vagina ini disebut dengan istilah medis Vulvodynia.
Vulvodynia adalah kondisi di mana vagina Anda terasa sakit pada bagian luarnya sehingga Anda tak mungkin bisa duduk lama-lama maupun berhubungan seksual karena akan terasa sangat menyakitkan. Bagian yang sakit biasanya ada pada klitoris, labia dan kulit luar vagina.
Perempuan pada usia berapapun punya potensi mengalami ini. Sekalipun tak sering diperiksakan maupun dibicarakan, sebenarnya penyakit ini adalah hal yang umum dan biasa terjadi para perempuan.
Penyebab pasti terjadinya vulvodynia ini tak diketahui secara pasti. Namun, tak pernah ada kasus di mana penyakit ini menular karena adanya penyakit menular seksual maupun kanker.
Sekalipun bukan penyakit yang mengancam nyawa, penyakit ini biasanya tidak ditangani dengan baik karena pengetahuan terhadap penyakit ini masih rendah. Tak banyak orang yang menyadari bahwa dirinya terkena vulvodynia dan tak semua dokter umum mengetahui penyakit ini.
Anda harus mengunjungi Ginekologis maupun dokter kulit dan kelamin untuk penanganan lebih lanjut. Sebelum memutuskan untuk memeriksakan diri, ada baiknya anda mencatat baik-baik gejala yang terjadi di dalam tubuh Anda.
Gejala
- Ada rasa terbakar pada vagina
- Timbul rasa sakit
- Vagina terasa panas
- Kadang vagina terasa kebas atau mati rasa sehingga gagal terangsang
- Rasa sakit ketika sedang melakukan hubungan seksual (dispareunia)
- Vagina berdenyut-denyut
- Gatal
Rasa sakit yang Anda rasakan pada vagina mungkin bisa bertahan selama berbulan-bulan hingga menahun. Namun kadang pada beberapa kasus, rasa sakit itu akan cepat menghilang dan datang lagi.
Pada beberapa kasus, jaringan vulva akan terlihat adanya iritasi. Namun, kasus yang sering terjadi, jaringan vulva tampak normal sedangkan rasa sakitnya tetap tak tertahankan.
Karena rasa sakit yang ditimbulkan dapat mencegah Anda untuk berhubungan seksual, maka hal ini akan berdampak pada kesehatan mental Anda. Selain itu, kehidupan asmara Anda dan pasangan akan terganggu, terutama jika ia tidak memahami masalah Anda.
Hal ini akan berdampak pada kepercayaan diri dan kebahagiaan hidup. Selain itu, penderita vulvodynia dapat mengalami perasaan susah tidur, gangguan kecemasan, masalah dengan pasangan, dan penurunan kadar kualitas hidup.
Penyebab Vulvodynia
Ada 9 kemungkinan yang dapat menyebabkan vagina depresi. Diantaranya adalah:
- Cedera saraf atau iritasi
- Respon abnormal pada sel vulva saat terjadinya infeksi atau trauma
- Faktor genetik yang membuat vulva melakukan respon buruk saat terjadinya peradangan kronis
- Hipersensitivitas terhadap infeksi bakteri/jamur
- Kejang otot
- Alergi atau iritasi bahan kimia maupun kulit sensitif
- Terjadinya perubahan hormon
- Memiliki riwayat pelecehan seksual
- Terlalu sering mengonsumsi antibiotik
Mencegah terjadinya vulvodynia dan merawatnya sendiri di rumah
Ada beberapa cara yang dapat mencegah maupuan cara merawat vagina yang terkena depresi. Antara lain:
1. Detergen
Jangan menggunakan detergen maupun produk pelembut pakaian tertentu yang kira-kira akan menimbulkan reaksi pada vagina Anda. Anda bisa juga mencoba untuk mengganti merk detergen dan pewangi pakaian yang biasanya dipakai atau tidak menggunakannya sama sekali.
2. Tisu toilet
Gunakan tisu toilet tanpa parfum yang lembut dan biasanya berwarna putih. Tisu dengan lapisan yang kasar dan beraroma harum barangkali menimbulkan sensitivitas tertentu pada vagina sehingga memancing area itu untuk bereaksi.
3. Bahan celana dalam
Gunakan celana dalam dan pembalut wanita yang 100% berbahan katun.
4. Sabun dan Shampoo
Jangan gunakan shampoo dan sabun pada area tersebut saat vulvodynia berlangsung. Selain tidak nyaman, shampoo dan sabun juga akan membuat vagina Anda lebih kering.
5. Hindari klorin
Zat klorin di dalam kolam renang akan membuat area kewanitaan Anda terasa lebih perih. Selain itu, hindari juga untuk berendam di dalam air hangat untuk sementara waktu.
6. Air dingin
Basuh vulva dengan air dingin setiap kali selesai kencing dan berhubungan seksual.
7. Jaga kebersihan
Biarkan vulva dalam kondisi kering dan bersih. Hindari dulu menggunakan celana dalam ketat dan celana legging, jegging, dan lainnya yang tak dapat membuat vagina bernafas. Namun Anda juga tak perlu untuk terlalu sering membersihkan vagina.
Mengurangi rasa sakit
Saat sedang alami vulvodynia, Anda bisa mengurangi rasa sakit dengan berbagai cara. Cara tersebut antara lain:
- Menggunakan cairan pelicin saat berhubungan seks
- Menduduki bantal yang cukup empuk
- Menghindari aktivitas olahraga terutama saat bersepeda dan menunggang kuda.
- Berendam di air yang dingin.
- Setelah hubungan seksual, taruhlah es atau gel beku yang dibungkus dengan dibungkus dengan handuk tangan untuk mengompres vagina
- Pada beberapa perempuan, kompres air panas justru akan kurangi rasa sakit.
- Gunakan teknik relaksasi pada tubuh dan sekitar vagina
Obat yang digunakan untuk atasi Vulvodynia
Biasanya, dokter akan meresepkan obat-obatan berikut kepada pasien. Namun dosis dan obat mana saja yang diresepkan tergantung dengan kondisi tubuh pasien, alergi, maupun tingkat keparahan depresi vagina.
Berikut daftar obat yang digunakan oleh dokter:
- Anestesi lokal, seperti lidokain
- Krim estrogen
- Tricyclic antidepresan
- Anticonvulsants
- Nerve blocks
- Pencegah Serotonin-norepinephrine
- Opium
- Neurostimulasi
Jika obat tidak dberikan, maka dokter akan memberi alternatif lainnya dengan melakukan terapi. Terapi ini bisa dijalani oleh penderita vulvodynia sendiri di rumah.
Terlebih dahulu, dokter biasanya akan menyarankan latihan fisik yang dapat memperkuat otot-otot panggul dan mengurangi kejang otot. Selain itu, terapi biofeedback, akan membantu Anda untuk membuat otot-otot vagina anda rileks dan untuk mengurangi rasa nyeri.
Jika Anda memiliki jenis vulvodynia lokal yang disebut vestibulodynia, dokter mungkin menyarankan operasi untuk mengangkat jaringan yang menyebabkan vagina Anda kesakitan. Terutama jika pilihan yang lain tidak membuahkan hasilnya.
Biasanya, dokter melakukan salah didiagnosis kepada pasien vulvodynia. Misalnya dengan menyatakan bahwa apa yang terjadi pada kondisi tersebut hanyalah infeksi jamur, infeksi saluran kemih atau vaginosis bakteri.
Referensi: Sheknows, Web MD, Mayo Clinic.
Baca juga:
Iritasi, Benjolan, dan Gatal di Sekitar Vagina? Mungkin Ulah Kutu Rambut!