Selain itu, kualitas, kuantitas, jenis, waktu pengambilan sampel klinis, dan waktu yang diperlukan untuk memindahkan sampel ke laboratorium turut mempengaruhi keakuratan hasil laboratorium.
Infeksi virus Nipah dapat didiagnosis berdasarkan riwayat klinis selama fase akut dan masa pemulihan penyakit. Tes utama yang digunakan adalah reaksi berantai polimerase waktu nyata (RT-PCR) dari cairan tubuh dan deteksi antibodi melalui uji imunosorben terkait enzim (ELISA).
Tes lain yang digunakan meliputi uji reaksi berantai polimerase (PCR), dan isolasi virus dengan kultur sel.
Mencegah Penularan Infeksi Virus Nipah
Hingga kini belum ada obat atau vaksin yang spesifik untuk infeksi virus Nipah meskipun WHO telah mengidentifikasi Nipah sebagai penyakit prioritas dalam Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan WHO.
Namun, bukan berarti virus ini tidak bisa dicegah.
- Hindari kontak dengan kelelawar atau hewan ternak yang berisiko tertular Virus Nipah.
- Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi serta hindari konsumsi buah atau sayuran yang kotor dan tampak sudah tergigit oleh binatang.
- Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, sepatu boots, dan pelindung wajah saat membersihkan kotoran atau urine hewan.
- Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sedang sakit, terutama yang memiliki gejala infeksi Virus Nipah.
- Hindari konsumsi daging kelelawar atau daging hewan ternak yang dimasak kurang matang