Virus Nipah di India Renggut 2 Nyawa, Ini Gejalanya

Karena virus ini, masyarakat India kini memilih menggunakan masker lagi dalam kesehariannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baru lega dengan pandemi COVID-19 yang mereda, India dihebohkan dengan adanya virus Nipah di negaranya. Virus Nipah di India ini bahkan sudah menelan korban jiwa.

Sejauh ini, virus ini belum ditemukan di Indonesia. Namun, kabarnya virus ini bukanlah hal baru di dunia medis.

Virus Nipah di India

Virus Nipah hingga hari ini sudah mengakibatkan 2 kematian di Kerala, India. Sebanyak 706 warga, 153 di antaranya termasuk petugas kesehatan India telah dites untuk kemungkinan adanya penularan virus.

“Kami fokus melakukan pelacakan pada orang yang melakukan kontak dan terinfeksi. Serta melakukan isolasi pada siapapun,” kata Menteri Kesehatan bagian Kerala, Veena George.

Virus Nipah merupakan salah satu jenis virus yang dapat menyerang hewan dan manusia. Penyakit emerging zoonotik yang disebabkan oleh virus Nipah termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.

Rata-rata angka kematian (case fatality rate) diperkirakan berkisar di angka 40% hingga 75%. Angka tersebut dapat berbeda tergantung kemampuan wilayah setempat dalam melakukan penyelidikan epidemiologi, surveilans, dan manajemen klinis kasus.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan RI, virus Nipah ini bukanlah virus baru. Virus nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998-1999.

Saat itu, terdapat laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia yang berdampak hingga Singapura. Akibat wabah tersebut, 276 kasus terkonfirmasi dengan 106 kematian.

Sampai tahun 2021, diketahui telah ada 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara (Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina). Sebagian besar kasus (48% atau 336 kasus) dan kematian (58,5% atau 238 kematian) dilaporkan di Bangladesh.

Pada 4 Januari hingga 13 Februari 2023, kembali dilaporkan 11 kasus (10 kasus konfirmasi dan 1 probable) dan 8 kematiandi Bangladesh. Berdasarkan 11 kasus yang ditemukan, 10 kasus memiliki riwayat mengonsumsi date palm sap (getah kurma) dan 1 kasus merupakan kasus kontak erat (dokter yang merawat salah satu kasus).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Ancaman Infeksi Virus Hendra Kembali Ditemukan, Cek Gejala dan Pencegahannya!

Gejala Virus Nipah

Manusia bisa tertular virus Nipah jika ada kontak langsung dengan hewan (termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan) yang terinfeksi virus Nipah.

Bisa juga tertular karena mengonsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh dari hewan terinfeksi virus Nipah.

Terakhir, penularan juga bisa terjadi jika melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau cairannya (seperti droplet, urin, atau darah). Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi pada keluarga atau tenaga kesehatan yang merawat pasien terinfeksi. Lantas, seperti apa gejalanya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika seseorang terinfeksi, penyakit ini menyebabkan berbagai penyakit mulai dari infeksi tanpa gejala hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis (radang otak) yang fatal.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) orang yang terinfeksi virus Nipah awalnya mengalami gejala meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mialgia (nyeri otot)
  • Muntah
  • Sakit tenggorokan
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Penurunan kesadaran
  • Tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.

Beberapa orang juga dapat mengalami gejala-gejala berikut:

  • Pneumonia atipikal
  • Masalah pernapasan yang parah seperti gangguan pernapasan akut.

Masa inkubasi atau interval dari infeksi hingga timbulnya gejala diyakini berkisar antara empat hingga 14 hari. Namun, ada pula kasus yang masa inkubasinya hingga 45 hari.

Selain itu, kualitas, kuantitas, jenis, waktu pengambilan sampel klinis, dan waktu yang diperlukan untuk memindahkan sampel ke laboratorium turut mempengaruhi keakuratan hasil laboratorium.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Infeksi virus Nipah dapat didiagnosis berdasarkan riwayat klinis selama fase akut dan masa pemulihan penyakit. Tes utama yang digunakan adalah reaksi berantai polimerase waktu nyata (RT-PCR) dari cairan tubuh dan deteksi antibodi melalui uji imunosorben terkait enzim (ELISA).

Tes lain yang digunakan meliputi uji reaksi berantai polimerase (PCR), dan isolasi virus dengan kultur sel.

Mencegah Penularan Infeksi Virus Nipah

Hingga kini belum ada obat atau vaksin yang spesifik untuk infeksi virus Nipah meskipun WHO telah mengidentifikasi Nipah sebagai penyakit prioritas dalam Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan WHO.

Namun, bukan berarti virus ini tidak bisa dicegah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Hindari kontak dengan kelelawar atau hewan ternak yang berisiko tertular Virus Nipah.
  • Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi serta hindari konsumsi buah atau sayuran yang kotor dan tampak sudah tergigit oleh binatang.
  • Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, sepatu boots, dan pelindung wajah saat membersihkan kotoran atau urine hewan.
  • Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sedang sakit, terutama yang memiliki gejala infeksi Virus Nipah.
  • Hindari konsumsi daging kelelawar atau daging hewan ternak yang dimasak kurang matang

Baca juga: 

Muncul Virus Baru Langya di China, 35 Orang Terinfeksi

Berpotensi Tularkan Virus, Ini 6 Cara Membuang Masker yang Benar

9 Film Bertema Virus, Tontonan Seru di Masa Pandemi