Viral anak kecil bernama Farel yang berusia 8 tahun. Sudah lima tahun ia dan keluarganya tinggal di sebuah gedung tua bekas pabrik tes, tepatnya di Jalan Dr Soeharso, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Kabar ini pertama kali mencuat lewat unggahan video Instagram Story milik akun @jihanakbar_100, yang menunjukkan kondisi Farel berpakaian lusuh dan tak memakai sandal. Unggahan itu semakin menarik perhatian warganet, karena lokasi yang ditunjukkan begitu strategis dekat dengat beberapa kantor pusat pemerintahan.
Kisah Viral Anak Kecil dan Keluarganya Tinggal di Gedung Tua
Sumber foto: Detik
Dari kejadian ini, banyak yang tidak menyangka mengapa di Solo masih ada yang tinggal dalam kondisi prihatin. Bahkan di dalam gedung bekas pabrik es yang tak ada sambungan listrik dan tertutup ilalang.
Agus, ayah dari bocah kecil Farel tersebut menceritakan bagaimana awalnya ia beserta keluarganya bisa tinggal di sana. Ternyata, sejak muda dan berjuang hidup di jalanan, Agus kerap menumpang tidur di gedung tua tersebut.
“Awalnya saya dulu mengamen di sekitar pos polisi Fajar Indah. Saat itu bangunan ini jadi tempat singgah saya untuk tidur,” ujar Agus.
Ia sendiri merupakan warga Kelurahan Kerten Solo. Sejak remaja, demi bertahan hidup ia mengamen ke setiap sudut kota Bengawan ini sejak remaja.
Alasan Agus dan Keluarga Tinggal di Gedung Bekas Pabrik Es
Ayah dari Farel yang viral, Agus Prayitno (35 tahun) Sumber foto : Kompas
Sejak menikah dengan Kecup Ani (36) perempuan asal Semarang, Agus dikaruniai 3 anak. Mereka adalah Farel (8), Putra (5), dan Sabrina (4).
“Kalau pertama di sini (gedung tua bekas pabrik es) sudah sejak lama sekali. Tapi, kalau sejak rumah tangga, sudah jalan 5 tahun,” ungkapnya.
Bangunan berukuran 10 x 6 meter persegi dikelilingi oleh tumbuhan semak belukar. Tembok bangunan bekas gudang es sudah terlihat lusuh dan berjamur karena dimakan usia. Begitu juga dengan kondisi atapnya sudah berkarat dan berlubang.
Meskipun kondisi ini agak memprihatinkan, Agus mengakui ia dan keluarga sudah biasa hidup dalam keterbatasan.
Untuk penerangan di malam hari, ia menggunakan tenaga listrik dari sebuah akumulator atau aki roda dua.
“Mungkin karena terbiasa, dari dulu gak pernah neko-neko mesti mereka tinggal di bekas pabrik es ini,” terangnya.
Awalnya, Agus dan keluarga tinggal di sebuah rumah indekos di kawasan Karangasem, Laweyan. Namun, indekos tersebut dijual oleh pemiliknya, sehingga Agus yang saat itu masih menganggur harus mencari tempat tinggal baru. Akibat tak ada pilihan lain, ia pun menempati gedung tua bekas pabrik es tersebut.
Diakui Agus, penghasilannya bekerja bantu-bantu di wedangan atau angkringan belum memadai untuk menyewa rumah yang lebih layak untuk istri dan anak-anaknya. Sebab, penghasilannya hanya cukup untuk keperluan keluarga sehari-hari dan biaya sekolah Farel.
“Gaji saya sebulan 1,3 juta, kalau buat ngontrak tinggal sedikit, belum lagi buat biaya sehari hari dan biaya sekolah Farel,” ucap Agus.
Setelah Kisahnya Viral, Warganet Langsung Berikan Bantuan
Lantaran videonya viral di media sosial, banyak orang-orang berdatangan memberikan bantuan langsung ke lokasi tempat tinggal Farel. Pemilik akun Instagram @indahpuspitapranowo tak menyangka video yang diunggahnya jadi viral dan menggerakkan hati orang lain untuk turut membantu Farel dan keluarganya.
Banyak yang datang langsung ke lokasi gedung tua memberikan bantuan untuk mereka. Sebab menurutnya, selama ini mereka belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
Seperti dilansir dari Kompas, Agus katakan ia tidak terlalu berharap banyak dengan bantuan pemerintah tersebut. Bagi Agus adalah dirinya bisa bekerja dan mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari sudah bersyukur.
“Belum pernah dapat bantuan. Saya tidak dapat bantuan tidak masalah yang penting berani bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” kata Agus.
Secara terpisah, Lurah Jajar Jati Utama mengatakan, Agus dan keluarganya sudah lama tinggal di bangunan bekas gudang es. Agus diketahui masih berpenduduk asli Kelurahan Kerten. Jati menambahkan, dirinya pernah mengusulkan bantuan untuk keluarga Agus, tapi karena masih berpenduduk Kelurahan Kerten akhirnya tidak bisa.
Pihaknya juga mengaku pernah meminta Agus untuk mengurus perpindahan KTP dan KK dari Kerten ke Jajar. Namun, sampai sekarang belum dilakukan.
“Sebenarnya saya ingin mengajukan sembako buat dia. Tapi dilihat status KK-nya kok penduduk Kerten masih jadi satu sama ibunya (Agus). Dan, ibunya di Kerten itu dapat BST (bantuan sosial tunai),” terang Jati.
Demikian kabar viral anak kecil tinggal di bangunan tua. Semoga keluarga mereka segera mendapat bantuan agar keadaan ekonominya membaik.
Referensi : Kompas, Instagram @energisolo @jihanakabar_100
Baca Juga :
Ingin Putri Anda Mampu Menjadi Pemimpin, Coba 5 Cara Membesarkan Anak Perempuan Berikut Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.