Bila bumil ingin tahu lebih jelas tentang perbedaan USG 4D, 3D, serta 2D, lihatlah video berdurasi 2 menit ini:
Baca juga artikel menarik lainnya:
Jenis-jenis USG dan Kegunaannya
Kesalahan yang Dapat Ditemukan pada Hasil USG
Saat hamil hal yang membuat penasaran adalah jenis kelamin bayi, rupa bayi, berat bayi hingga panjang bayi. Para calon orang tua pasti menanti kapan jadwal periksa berikutnya. Semuanya bisa diketahui melalui proses USG pada saat jadwal rutin. USG sendiri terbagi menjadi tiga 2D, 3D dan 4D serta keempatnya memiliki daya deteksi yang berbeda. Dan juga kualitas gambar yang dihasilkan juga tidak sama, diantaranya 4D ialah yang paling unggul.
Untuk Mendeteksi Perkembangan Si Bayi
1. Kualitas Teknologi
Jika dibandingkan ketiganya jelas USG 3D dan 4D memiliki banyak kelebihan. Ditunjang dengan teknologi yang semakin canggih, keduanya dapat melakukan pemeriksaan kandungan lebih mendalam. USG 3D dan 4D menyediakan fasilitas agar calon orang tua bisa melihat bentuk mata, hidung, telinga dan mulut bayi. Sedangkan 2D hanya seperti gambar hitam putih saja. Rata-rata dokter kandungan sekarang sudah meninggalkan 2D karena terlampau jadul.
2. Kualitas Gambar
Hasil gambar pada USG 3D, 4D dan 2D kentara sekali perbedaannya. Jika 2D hanya berupa foto hitam putih dan terlihat samar, makan 3D dan 4D tergambar jelas. USG 3D menyajikan hasil gambar tidak bergerak atau diam, jadi hanya tahu sebatas apa saja yang sudah berkembang dari bayi. Sedangkan USG 4D menyajikan gambar bergerak, seperti menonton film bayi dalam kandungan. Dari monitor USG calon orang tua bisa melihat apa saja yang dilakukan bayi seperti menguap, mengisap jempol, atau berpindah.
3. Perpindahan Gambar
Dalam USG 2D hanya bisa melihat bayi berpindah sesaat, yang menandakan bayi masih bernafas dalam kandungan. Perpindahannya pun datar-datar saja hanya sedikit gerakan seolah menyapa kedua orangtuanya. Pada USG 3D bayi juga masih dalam mode diam, namun masih bisa dirotasikan keseluruhan gambar di monitor. Sehingga orang tua bisa melihat secara penuh. Berbeda lagi kecanggihan USG jenis 4D malah seperti melihat bayi yang sudah lahir, sebab bisa mengetahui jenis gerakan apa yang dilakukan.
4. Mendeteksi Kelainan
Secara medis ketiga teknologi USG ini dapat mengidentifikasi bayi, namun fasilitas 2D masih kurang mendukung. Berbeda dengan USG 3D dan 4D yang mampu mendeteksi kelainan pada bayi secara detail. Kedua jenis ini dapat menunjukkan sudut yang berbeda saat melihat bayi, kelainan pada bayi terlihat lebih jelas. Sehingga para orang tua bisa melakukan pencegahan lebih dini. Baik USG 3D maupun 4D bisa melihat kondisi spina bafida, bibir sumbing, kaki bengkok dan kelainan pada tengkorak bayi.
5. Mengidentifikasi Jenis Kelamin
Fungsi dan kegunaan ketiga USG sama namun keakuratan hasilnya berbeda. Lewat USG orang tua pasti tidak sabar melihat jenis kelamin sang anak. USG 3D dan 4D lebih akurat dalam memperlihatkan jenis kelamin si anak, maksudnya kemungkinan besar anak akan lahir dengan jenis kelamin sama. Sedangkan USG 2D masih samar-samar jenisnya, walaupun terkadang ada yang tidak terdeteksi. Namun itu semua bergantung juga pada kondisi bayi apakah mau menunjukkan atau tidak.
6. Intensitas Memantau Kehamilan
Biasanya USG 2D digunakan untuk usia kehamilan 18-23 minggu. Hanya untuk mendeteksi keberadaan bayi dalam kandungan. Setelah memasuki usia 30-34 minggu disarankan menggunakan USG 4D karena bisa mendeteksi perkembangan lebih mendetail. Mengetahui informasi terkait kelainan pada bayi, posisi bayi, pertumbuhan janin, plasenta, dan volume air ketuban. Apabila mengidentifikasi dengan 3D atau 4D dimensinya lebih jelas terlihat sehingga bisa menangani hal buruk lebih awal.
7. Biaya Pemeriksaan
Jelas sekali jika melakukan USG 3D dan 4D biaya pemeriksaannya lebih mahal, karena membutuhkan alat khusus. Dibandingkan USG 2D yang memiliki biaya periksa standar. Sehingga apabila pemeriksaan dilakukan dalam frekuensi sering, mungkin agak memberatkan. Maka dari itu para medis menyarankan USG 3D dan 4G ketika terdeteksi kelainan saja, agar lebih mudah mengidentifikasi jenis kelainan pada bayi.
Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan kandungan dimulai sejak tanda-tanda kehamilan. Kemudian berlanjut pada tiap trisemester, dan satu bulan sebelum jadwal melahirkan. Hal tersebut guna mengetahui perkembangan janin setiap waktunya, jadi menghindari hal-hal buruk yang terjadi sejak dini. Jika ada biaya lebih usahakan sebelum usia kehamilan 26 minggu periksakan dengan USG 3D atau 4D.