Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi dan semakin meresahkan. Sebuah aksi kekerasan seksual terungkap setelah video mesum ayah dengan anak tiri beredar luas.
Hati ibu mana yang tidak tersayat, jika anak perempuannya menjadi korban kekerasan seksual dari ayah tirinya sendiri. Terlebih lagi, aksi mesum tersebut terekam dan menjadi konsumsi publik.
Sebuah video yang memperlihatkan aksi pencabulan seorang pria kepada anak di bawah umur mendadak viral. Setelah diselidiki, ternyata pria yang beradegan tak senonoh dalam video cabul yang viral tersebut merupakan ayah tiri korban.
Dilansir dari Kompas.com, Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ponorogo menangkap seorang pria berinisial M (29), warga Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Pria itu diringkus atas tuduhan mencabuli anak tirinya sendiri yang berusia 12 tahun dalam delapan bulan terakhir.
“Ulah ayah tiri korban baru terungkap setelah beredar video cabul yang viral diperankan seorang pria dan anak perempuan di bawah umur,” terang Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Hendi Septiadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam (18/8/2020).
Artikel terkait: Tega! Seorang Ayah Perkosa Anak Kandung Hingga Hamil karena Mirip Istrinya
Pelaku menggauli korban sejak menikahi ibunya
Anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual oleh pelaku M tak lain ialah anak kandung dari istri M sendiri. Ia mulai melakukan aksi bejat terhadap anak tirinya setelah tersangka menikahi ibu korban pada akhir 2019.
Aksi pencabulan yang dilakukan M diduga sudah berlangsung berulang kali selama kurang lebih delapan bulan, yaitu sejak awal Januari 2020. Hingga akhirnya kasus tersebut diungkap Satreskrim Polres Ponorogo.
“Sudah berulang kali dia melakukannya,” ungkap Hendi.
Pelaku merekam sendiri lalu memberikannya kepada temannya
Entah apa maksud dan tujuannya, video mesum ayah tiri dengan anak tersebut ternyata direkam sendiri oleh pelaku.
Berdasarkan penuturan pelaku kepada Kasat Reskrim Polres Ponorogo, ia mengaku bahwa video berisi adegan cabulnya dengan sang anak tiri mulai beredar setelah ia memberikan video tersebut kepada salah seorang temannya.
Segera setelah itu, video cabul tersebut menjadi viral dan beredar luas di masyarakat hingga ibu kandung korban akhirnya mengetahuinya. Menanggapi video tersebut, ibu kandung korban langsung bertanya kepada sang anak mengenai aksi bejat yang dilakukan ayah tirinya.
Korban akhirnya mengakui bahwa dirinya menjadi korban percabulan ayah tirinya selama beberapa bulan terakhir.
Artikel terkait: Perkosa Anak Tirinya, Sang Ayah Paksa Gadis 12 Tahun Menikah dengan Terapis Pijat
Korban Diajak Nonton Video Porno
Sebelum melancarkan aksi bejatnya, kata Hendi, tersangka lebih dulu mengajak korban menonton video porno. Saat korban mulai terangsang, kemudian tersangka melancarkan bujuk rayu hingga akhirnya anak tersebut dicabuli di kediaman mereka.
Pencabulan yang dilakukan pelaku M terhadap korban yang merupakan anak tirinya sendiri itu diketahui sudah berlangsung sejak delapan bulan terakhir dan dilakukan berulang kali.
“Sudah berulang kali dia melakukannya,” kata Hendi. Saat ini, tersangka ayah tiri korban kini sudah ditahan dan dilakukan pemeriksaan.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini, pelaku M sudah ditetapkan sebagai tersangka dan tengah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku diancam dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
Langkah untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
Parents, pelecehan seksual terhadap anak semakin marak terjadi. Hal ini perlu disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan agar tidak timbul rasa penyesalan di kemudian hari, ketika anak sudah menjadi korban.
Dalam banyak kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi di masyarakat, pelaku tak lain adalah orang terdekat korban.
Untuk mencegah timbulnya kekerasan seksual pada anak harus dimulai dari orangtua. Parents harus memberikan perhatian penuh terhadap tumbuh kembang anak. Termasuk memberikan pendidikan seks sedini mungkin.
Penting untuk memberikan pengertian kepada si anak tentang bagian mana saja dari tubuhnya yang tidak boleh dipegang oleh orang lain.
Selain itu, diperlukan rasa yang lebih peka jika melihat perubahan perilaku pada anak. Ini biasanya menjadi tanda awal yang menunjukkan ada sesuatu yang tak beres.
Terakhir, sebagai orangtua, Anda harus mencari tahu apakah ada pedofil di sekitar lingkungan tempat tinggal. Langkah ini perlu dilakukan agar anak tidak jatuh menjadi korban kekerasan seksual.
Di sisi lain, jika anak terlanjur menjadi korban kekerasan seksual, jangan disalahkan, dijauhi atau dikucilkan. Anak-anak tentu saja membutuhkan dukungan dan bantuan agar bisa menjalani hidup secara normal kembali.
Baca juga:
6 Anak SD asal Kendari dicabuli mantan TNI, begini modus pelaku
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.