Video Menantu Bertengkar dengan Mertua Ini Bikin Heboh Netizen

Sebagai menantu, pernahkah Anda bertengkar dengan mertua? Heboh mana pertengkaran Anda dengan video menantu bertengkar dengan mertua di bawah ini?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baru-baru ini beredar video yang cukup menggemparkan netizen. Sebuah video di Youtube memperlihatkan menantu bertengkar dengan mertua yang membuat siapapun prihatin.

Karena tak jelas apa yang dipertengkarkan, akhirnya netizen terbagi menjadi dua kubu.

Bagi yang mengerti bahwa tinggal bersama mertua itu sulit akan membela si menantu. Namun bagi yang masih menghormati orangtua seperti apapun perbuatannya, maka ia akan membela mertua.

Video ini tampaknya memang sengaja direkam karena sang menantu berkata, "Foto saja. Foto saja," pada orang yang memegang ponsel di tempat kejadian. Apapun masalah yang terjadi di antara mereka, kini keduanya menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen karena konfliknya sudah terbuka di depan umum.

Berikut video menantu bertengkar dengan mertua yang sedang heboh tersebut:

Daripada kita menghakimi siapa yang benar dan siapa yang salah padahal kita tak tahu duduk persoalannya, lebih baik kita mempelajari apa yang harus dilakukan jika kita melihat perkelahian antar keluarga. Berikut ini hal yang harus kita lakukan:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Tahu batasan

Sebenarnya, persoalan keluarga adalah hal pribadi yang orang lain tak boleh ikut campur di dalamnya. Namun, jika pertengkaran itu terjadi di depan umum, maka itu jadi masalah bersama.

Jika masih dalam hal adu mulut, maka kita tak bisa intervensi. Sebagai saksi mata, kita perlu waspada apa yang seharusnya terjadi setelah adanya kekerasan verbal tersebut.

2. Siaga

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika terdengar bunyi pukulan maupun Anda melihatnya langsung, segeralah bertindak. Karena pemukulan dan kekerasan fisik lain sudah mengarah ke hal pidana yang tidak sepele.

Seseorang yang memukul anggota keluarganya bisa dipidana. Apapun persoalan yang terjadi dan siapapun yang memulai pertengkaran tersebut, pemukul pertamalah yang akan jadi terdakwa.

Artikel terkait: 4 Hal tentang KDRT yang harus Anda ketahui.

3. Melerai maupun merekam

Jika Anda merasa mampu, Anda bisa langsung melerai perkelahian tersebut. Tapi ingat, jangan sampai Anda kalah kuat dari si pemukul itu.

Jika dipastikan Anda akan kalah fisik, Anda bisa merekam kejadian tersebut. Merekam perkelahian itu bukan hal sepele lho.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rekaman itu bisa dijadikan alat bukti jika kasusnya sampai pada kepolisian.

4. Melakukan visum

Jika sudah terjadi kekerasan fisik, pasti ada bekas luka maupun memar dalam tubuh. Ambil langkah siaga dengan memotret luka tersebut lalu segera membawa korban untuk lakukan visum sebelum lukanya memudar maupun dibersihkan.

5. Memberikan tempat yang aman maupun pendampingan mental

Jika korban melaporkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpanya, maka ia otomatis akan menjadi saksi. Seorang saksi berhak mendapatkan perlindungan dari kepolisian maupun Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar ia tak diincar pelaku maupun kerabatnya yang lain.

Bila Anda melaporkan sebuah aksi KDRT, barangkali Anda akan dituduh mencampuri urusan keluarga lain. Namun, justru Anda dapat menyelamatkan orang lain.

Prioritaskan penegakan hukum daripada tuduhan dari pelaku, apalagi jika pelaku memang memiliki banyak pembenaran atas aksinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengenai penyebab menantu bertengkar dengan mertua, ada banyak alasan yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Salah satunya, Anda mungkin bukan pasangan yang pas di mata mertua untuk anaknya. Apa yang pasangan hargai pada diri Anda dan membuatnya tertarik, ternyata tidak sama dengan pilihan orangtuanya.

Atau, ada juga penyebab menantu bertengkar dengan mertua lantaran Anda terlalu menarik. Menurut teori evolusi, seseorang menginginkan gen-gen baik dari pasangannya, termasuk kecantikan, karena ingin mendapatkan gen yang baik untuk keturunannya di masa depan.

Tapi, orangtua sepertinya punya alasan kuat untuk menolak pasangan anaknya yang menarik secara fisik. Berdasarkan teori evolusi, wanita yang lebih menarik daripada pasangan prianya, akan berpikir lebih banyak tentang meninggalkan hubungan jika bertemu dengan pria lain yang lebih menarik.

Apapun penyebabnya, bagi Anda para menantu perempuan, jika Anda mengalami konflik dengan mertua perempuan, segeralah atasi dan jangan biarkan konflik menjadi berlarut-larut. Cara terbaik untuk menangani konflik ini adalah dengan mencoba meyakinkan mertua bahwa Anda adalah pasangan yang baik untuk anak mereka, dengan menunjukkan seberapa besar Anda peduli pada pasangan.

Katakan pada diri Anda sendiri, bahwa upaya untuk mengakomodasi keluarga pasangan adalah salah satu hadiah terbesar yang dapat Anda tawarkan untuk pernikahan. Lakukanlah karena Anda mencintai pasangan Anda.

Namun jika konflik terus terjadi, ingatlah untuk menempatkan pernikahan Anda di atas segalanya. Penelitian menunjukkan wanita yang merasa didukung oleh pasangannya dalam konflik dengan mertua, mengalami pernikahan yang lebih memuaskan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semoga Anda dan mertua memiliki hubungan yang baik ya. Pernahkah Anda melihat menantu bertengkar dengan mertua seperti ini?

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/hanya-dimengerti-istri-yang-tinggal-bersama-mertua/

 

Penulis

Syahar Banu