Pasangan Lia Benninghoff dan Aro Draven seperti pasangan biasa, kecuali kebiasaan mereka minum darah satu sama lain. Lia dan Aro yang berasal dari Haverhill, Suffolk, Inggris menganggap mereka adalah vampir asli. Sebagai konsekuensinya, seminggu sekali mereka meminum darah satu sama lain.
Pasangan vampir asli yang jatuh cinta sejak gigitan pertama
Lia dan Aro mulai berpacaran pada Februari 2013 setelah bertemu di website pencarian jodoh. Lia, 20 tahun, mengatakan bahwa ia sudah jatuh cinta pada Aro, 38 tahun, sejak dari GIGITAN PERTAMA.
“Ketika dia bilang dia seorang vampir, buatku itu seru banget. Walau nggak menyangka vampir benar-baner ada, aku selalu berharap mereka nyata,” kata Lia, dikutip dari The Sun.
Setelah berpacaran selama tiga bulan, Aro melamar Lia. Seminggu kemudian, ia mengubah Lia menjadi vampir lewat sebuah upacara pertukaran darah.
“Setelah dia menjelaskan bahwa bertukar darah akan membuat kami lebih dekat, aku meminta ia melakukannya,” kata Lia.
Mereka kemudian melukai diri masing-masing dan meminum darah satu sama lain. Hiiiy!
Rutin minum darah satu sama lain seperti vampir asli
Setelah meminum darah, Lia mengaku meras a mendapat energi baru. Meminum darah baginya adalah pengalaman magis yang terasa intim melebihi seks. Saking senangnya, sejak itu ia jadi gemar minum darah dan melakukannya empat kali seminggu.
“Kalau nggak minum darah, aku merasa jadi lemas,” tambahnya lagi. Untuk menambah suplai “menu” favorit baru mereka, pasangan ini membeli darah hewan dari tukang jagal.
Bagaimanapun, hobi meminum darah bukan milik Lia dan Aro saja. Julia Capples dari Pennsylvania, Amerika Serikat, bahkan rutin minum darah sampai 2 liter setiap bulan. Darah itu ia dapat dari orang-orang yang bersedia memberi darah mereka, yang ia temui di toko barang-barang pemujaan yang dikelolanya.
“Ketika aku meminum darah orang, aku merasa lebih bertenaga dan lebih sehat,” katanya, dikutip dari Huffington Post. “Aku tahu, belum ada penelitian bahwa ada nutisi dalam darah, tapi mungkin ada kegunaan darah yang belum ditemukan saja.”
Vampir adalah legenda terkenal tentang sosok hantu yang doyan makan darah. Banyak berkembang di Eropa dan Tiongkok, vampir konon takut pada matahari dan benci bawang. Hantu satu ini tergolong populer dan sampai hari ini, masih sering menjadi tema-tema produk budaya populer.
Bisa jadi pasangan Lia dan Aro terinspirasi salah satu fiksi romantis populer Twilight yang tokoh utamanya adalah vampir. Bisa jadi….
Apakah Minum Darah Aman untuk Manusia?
Dalam jumlah yang sangat kecil (katakanlah, beberapa sendok teh), dan jika darah bebas dari patogen (seperti banyak penyakit yang ditularkan melalui darah), darah mungkin tidak membahayakan Anda. Namun, di luar itu, Anda harus hati-hati.
Dikutip dari Live Science, darah, ketika diminum, beracun. Namun, ketika darah berada pada tempat-tempat seharusnya – seperti jantung, pembuluh darah, dan sebagainya – itu penting untuk kehidupan. Tetapi ketika dicerna itu adalah cerita yang sangat berbeda.
Karena darah sangat kaya zat besi – dan karena tubuh mengalami kesulitan mengeluarkan zat besi berlebih – hewan apa pun yang mengonsumsi darah secara teratur berisiko terkena overdosis zat besi.
Sementara zat besi dalam dosis tinggi itu bisa menjadi racun. Kondisi ini, disebut hemochromatosis, dapat menyebabkan berbagai penyakit dan masalah, termasuk kerusakan hati, penumpukan cairan di paru-paru, dehidrasi, tekanan darah rendah, dan gangguan saraf.
Meski begitu, memberi makan darah pada manusia tampaknya lebih umum daripada yang diperkirakan.
John Edgar Browning dari Georgia Tech, yang telah meneliti praktik ini, menyarankan dalam sebuah artikel BBC bahwa ribuan orang di seluruh Amerika Serikat minum darah karena berbagai alasan.
Beberapa dari orang-orang ini mengatakan zat yang diperkaya oksigen dan zat besi memberi mereka energi, dan tidak ada peminum yang diwawancarai oleh Browning memiliki efek buruk dari perilaku mereka.
Anda, bagaimanapun, bukan kelelawar vampir. Karena manusia tidak mengembangkan mekanisme ekstraksi zat besi, minum darah dapat membunuh kita. Jika Anda berpikir untuk mengambil sampel darah manusia, pastikan itu adalah untuk kebaikan, seperti tranfusi darah.
Baca juga:
Wanita 21 Tahun Ini Hidup Layaknya Bayi Bersama Pasangannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.