Perjuangan panjang pengadaan vaksin untuk memutus rantai penularan COVID-19 dilalui semua negara, tak terkecuali Indonesia. Setelah pertimbangan matang, hari ini Presiden Joko Widodo mengumumkan kabar vaksin COVID-19 gratis untuk seluruh masyarakat.
Vaksin COVID-19 Gratis
Dilansir dari channel YouTube Sekretariat Presiden beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan kabar ini. Keputusan ini diambil setelah banyaknya masukan yang diterima dari masyarakat untuk menggratiskan biaya vaksinasi.
“Jadi, setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali,” demikian penuturan orang nomor satu di tanah air ini.
Lebih lanjut, Presiden menginstruksikan jajarannya di semua kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi dalam anggaran 2021 mendatang. Tak ketinggalan, Presiden juga memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar menjadikan vaksinasi COVID-19 sebagai prioritas dan merealokasi anggaran lain demi vaksinasi gratis terlaksana.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi pun menegaskan dirinya siap menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin di Indonesia. Hal ini dilakukan demi menjawab keraguan sejumlah pihak akan keamanan vaksin.
“Saya siap menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin, dengan demikian tidak ada alasan bagi masyarakat tidak divaksin. Terakhir saya ingatkan agar masyarakat terus disiplin menjalankan 3M: menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk kebaikan kita semua,” lanjutnya.
Artikel terkait: Baru Mendarat di Indonesia, Ini 4 Fakta Vaksin Virus Corona dari China
Sebelumnya, pemerintah merancang dua skema vaksinasi untuk masyarakat yakni vaksinasi gratis (subsidi) dan berbayar (mandiri). Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, bahwa terdapat 107 juta penduduk kelompok prioritas yang menjadi target pemerintah untuk penyuntikan vaksin.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 32 juta orang gratis dan 75 juta orang harus membayar untuk mendapatkan vaksin. Dengan kata lain, rasio vaksinasi gratis dan berbayar adalah 30%:70%.
Nadia menuturkan, kelompok prioritas yang menjadi sasaran penerima utama yakni tenaga kesehatan beserta petugas yang ada dalam fasilitas pelayanan seperti petugas pembersih APD dan pembuang limbah medis. Berikutnya pekerja di sektor pelayanan publik juga menjadi prioritas, antara lain anggota POLRI-TNI, Satpol PP, kelompok masyarakat rentan dan kurang mampu.
Hal ini sontak mendapat kritikan dari berbagai pihak mulai dari warganet hingga epidemiolog yang telah lama berkecimpung di bidang kesehatan publik. Banyak pihak menilai, bahwa pemberian vaksin gratis bagi seluruh rakyat Indonesia dinilai sebagai langkah paling optimal untuk memastikan pandemi Virus Corona di Tanah Air bisa segera diakhiri.
Pertimbangan juga didasarkan kekhawatiran bahwa warga akan menolak jika harus mengeluarkan biaya sendiri untuk vaksin. Terlebih, besar kemungkinan harga vaksin akan melonjak dengan tingginya permintaan. Dengan begitu, komitmen pemerintah dibutuhkan dengan menyediakan vaksin gratis sebagai tanggung jawab melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Hingga berita ini ditulis, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac telah mendarat di tanah air pada Minggu (6/12) lalu. Diterbangkan langsung dari Negeri Tirai Bambu, dosis vaksin tersebut masih berada dalam penelitian lebih lanjut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum mengeluarkan izin penggunaan darurat. Lebih lanjut, sebanyak 1,8 juta vaksin siap pakai buatan Sinovac akan kembali dikirim ke Indonesia pada awal 2021 mendatang.
Berapa Kisaran Harga Vaksin?
Mengutip Kompas, Bio Farma telah menetapkan harga vaksin Sinovac sekitar Rp 200.000 per dosis. Harga tersebut lebih murah daripada yang dipasarkan di Tiongkok, yaitu USD 29,75 atau sekitar Rp 421.000 per dosisnya.
Sementara itu, vaksin Moderna yang mengklaim memiliki efektivitas 94 persen memiliki harga USD 37 atau sekitar Rp 526.000 per dosisnya. Lalu vaksin Pfizer/BioNTech yang memiliki tingkat efektivitas 95 persen disebutkan hanya dibanderol USD 20 atau sekitar Rp 283.000 per dosis.
Artikel terkait: Kabar Baik! 6,6 Juta Vaksin Tiba November 2020, Ini 4 Fakta Vaksinasi COVID-19
Selain itu, vaksin Johnson & Johnson dibanderol USD10 atau sekitar Rp 141.000, hampir sama dengan harga vaksin Sputnik. Adapun vaksin AstraZeneca yang dibuat bersama Universitas Oxford dan memiliki efektivitas rata-rata 70 persen, dihargai USD4 atau sekitar Rp 57.000, serta Novavax dipatok dengan harga USD 16 atau sekitar Rp 226.000 per dosis.
Lebih lengkap, dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menekes.9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Palaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 terdapat enam jenis vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi di Indonesia yakni vaksin produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer/BioNTech, dan Sinovac Biotech ltd.
Sebagai informasi, vaksinasi COVID-19 dilakukan dengan menyuntikkan dua dosis vaksin dalam selang waktu berbeda. Artinya, setiap orang membutuhkan dua dosis vaksin. Perihal ini, muncul juga kekhawatiran pemerintah akan terbebani mengingat populasi penduduk Indonesia yang tidak sedikit.
Menyikapi hal ini, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menjawab singkat ketika ditanya apakah keterbatasan APBN membuat pemerintah tak bisa memberi vaksin secara gratis pada seluruh warga.
“Saya perlu tegaskan bahwa pada prinsipnya anggaran tidak akan menjadi hambatan dalam pencapaian herd immunity (kekebalan kelompok) melalui vaksinasi,” jelasnya mengutip BBC. Kini, kabar gembira datang dengan keputusan Presiden menggratiskan biaya vaksinasi.
Kabar ini menambah daftar negara yang sebelumnya telah mengumumkan menggratiskan vaksinasi bagi warga negaranya. Mengutip Reuters, sederet negara janjikan vaksinasi gratis bagi 70% penduduknya, antara lain Prancis, Jepang, Kerajaan Arab Saudi, Belgia, dan Portugal.
Semoga informasi ini bukan hanya menjadi angin segar, tetapi juga membawa harapan yang lebih baik untuk melewati pandemi ini ya, Parents.
Baca juga:
Perlu Tahu! Ini 8 Perbandingan Vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer-BioNtech
Bawa Angin Segar! Ini 5 Fakta Vaksin Covid-19 Pfizer yang Tunjukkan Hasil Positif
id.theasianparent.com/vaksin-corona-sampai-di-indonesia