Mengatur keuangan keluarga tentu saja merupakan hal yang menantang. Inginnya keuangan rumah tangga mulus tanpa hambatan, sebisa mungkin jangan ada utang. Selama ini utang memang kerap dinilai sebagai tindakan yang negatif. Nyatanya tidak selamanya demikian karena ada jenis utang yang sehat dan boleh dilakukan di dalam rumah tangga.
Tidak bisa dipungkiri, jika utang diajukan untuk hal yang tidak penting, tentunya akan menjadi pemborosan dan beban di kemudian hari. Namun, beberapa jenis utang ada yang dikategorikan sebagai utang produktif. Berbeda dengan utang konsumtif yang kerap mencekik, utang produktif merupakan utang sehat yang bertujuan menambah manfaat dalam kehidupan Anda.
Sebagai contoh, Parents ingin menambah aset atau berinvestasi, namun belum ada modal mumpuni. Nah, inilah saat Anda boleh berutang, dan biasanya jenis ini nilai manfaatnya lebih panjang dibandingkan durasi pembayaran utang.
Lantas, seperti apa sih jenis utang yang digolongkan sehat?
5 Syarat dan Jenis Utang yang Sehat
1. Pembelian Rumah Tinggal
Bagi Parents yang sudah menikah, pasti ingin dong memiliki huniannya sendiri bersama keluarga kecil Anda. Dengan tingginya harga hunian saat ini, menabung hingga menunggu uangnya terkumpul tentu agak mustahil. Apalagi, aset properti seperti rumah kerap mengalami kenaikan nilai 10-20% sehingga jika menunggu uang terkumpul malah tidak terkejar.
Oleh karena itu, pengadaan utang untuk kebutuhan hunian adalah golongan utang sehat. Terlebih, sekarang ini tersedia fasilitas kredit bank berupa KPR atau KPA yang boleh diambil demi mempunyai rumah impian.
Biasanya, Anda butuh menganggarkan dana sebagai uang muka dan selanjutnya dicicil tergantung durasi cicilan yang diambil. Namun ingat, pastikan harga rumah dan besaran cicilannya sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
Artikel terkait: 4 Kiat Siapkan Biaya Beli Rumah untuk Keluarga Milenial
2. Berutang untuk Menambah Modal Bisnis
Selain pekerjaan kantoran tetap, sudah banyak orang yang beralih untuk memiliki bisnis sendiri. Namun, banyak juga orang yang ragu karena bisnis identik dengan modal yang tidak sedikit.
Padahal, modal yang memadai akan membuat si pebisnis lebih mudah melakukan pengembangan bisnis dan memungkinkan ekspansi lebih besar. Untuk menyiasatinya, Anda boleh mengadakan utang dalam rangka penambahan modal usaha.
Mengajukan sejumlah utang kepada pihak ketiga diharapkan akan membuat bisnis lebih berkembang dan pendapatan pastinya lebih besar. Namun ingat, pastikan Parents sudah melakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu.
Pastikan bisnis yang dijalankan mampu melunasi utang tepat waktu dan sejalan dengan pendapatan yang menjanjikan. Nantinya, pembayaran cicilan pokok harus dilakukan dari omzet usaha dan tidak mengganggu pos keuangan lainnya.
3. Pembelian Kendaraan
Layaknya rumah, pembelian besar seperti kendaraan juga termasuk kategori utang yang sehat lho. Asalkan, Anda memang membutuhkan kendaraan tersebut untuk menunjang aktivitas kerja atau bisnis. Contoh, jarak rumah dan kantor tergolong jauh dan saat menghitung biaya transportasi umum jatuhnya mendekati cicilan kendaraan dalam sebulan.
Misalnya, biaya naik angkutan umum per hari ke kantor mencapai Rp 70 ribu pulang pergi. Jika ditotalkan, maka dalam satu bulan Anda harus mengalokasikan dana sebesar Rp 70 ribu x 22 hari kerja, yaitu sekitar Rp 1,5 juta yang bisa digunakan untuk mencicil kendaraan.
Artikel terkait: Jangan Panik, Ini 6 Tips Mengatur Keuangan Keluarga dengan Gaji Kecil
4. Utang untuk Membeli Aset dengan Masa Pakai Lebih dari 5 Tahun
Selama ini baik-baik saja eh tiba-tiba mesin cuci Parents di rumah rusak, padahal ini dibutuhkan untuk membantu aktivitas pekerjaan rumah tangga. Kendati sifatnya konsumsi, berutang untuk pembelian alat elektronik di rumah tergolong kategori sehat. Dengan catatan, masa pakainya lebih dari lima tahun dan pembeliannya bukan untuk menambah kenikmatan sesaat.
Anda bisa memanfaatkan berbagai fasilitas untuk pembelian satu ini, seperti pinjaman yang menawarkan cicilan tetap atau bunga 0% sehingga cicilannya lebih ringan. Tambahan lain, cicilan pinjaman satu ini sebisa mungkin tidak melebihi 15% dari penghasilan bulanan.
5. Jenis Utang Sehat: Tidak Digunakan untuk Pemenuhan Gaya Hidup
Dalam salah satu unggahan YouTube nya, Prita Hapsari Ghozie selaku perencana keuangan menuturkan syarat mutlak utang yang sehat yaitu tidak digunakan untuk memenuhi gaya hidup!
“Berutang untuk gaya hidup itu menandakan kita mengeluarkan uang di atas penghasilan kita, dan beranggapan ‘ah tenang aja nanti pas gajian bisa dicicil kok’. Misalnya gadget, kulkas, terus beli tiket pesawat untuk liburan. Akhirnya kedepannya kita jadi nyaman berutang untuk mendanai gaya hidup. Ini yang harus kita buang jauh-jauh,” tutur Prita.
Terlepas utang yang ada merupakan utang sehat, pastikan jumlah cicilannya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Tetapkan batas maksimum 40% agar Parents dapat mengalokasikan anggaran untuk keperluan biaya hidup lainnya.
Itu dia Parents lima jenis utang yang sehat dan sebenarnya boleh dilakukan dalam keluarga. Namun, utang tentunya harus disesuaikan dengan kemampuan finansial agar tidak menjadi bom waktu di masa mendatang.
Baca juga:
21 Peluang Usaha Rumahan dengan Modal Kecil, Tambah Penghasilan Keluarga