Anak dengan 2 unyeng unyeng di kepala berarti nakal, mitos atau fakta?

Pernah mendengar tentang anak yang memiliki 2 unyeng unyeng di kepala akan tumbuh menjadi anak yang nakal? Mitos atau fakta ya, Bun?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bunda, pernah mendengar bahwa bayi yang memiliki 2 unyeng unyeng di kepala akan tumbuh menjadi anak yang nakal? Apakah ini benar adanya, atau hanya mitos saja ya, Bun?

Seorang Certified Positive Parenting Educator asal Malaysia, Noor Afidah Abu Bakar telah lama tertarik untuk mengeksplorasi dan meninjau kembali kepercayaan tentang dua pusar di kepala bayi ini.

Yuk, kita bahas!

Dua unyeng unyeng di kepala bayi bisa jadi tanda anak keras kepala?

Jika bayi Anda memiliki dua pusar atau ‘unyeng-unyeng’ di kepalanya, beberapa orang percaya bahwa sikapnya saat dewasa nanti akan sulit dikendalikan.

Anda mungkin juga pernah mendengar bahwa 2 unyeng unyeng di kepala seringkali dilabeli sifat negatif, seperti sulit dikendalikan, jahat, keras kepala tak mau mendengar orang lain, dan masih banyak lagi.

Tapi, benarkan label tersebut?

Menurut Noor Afidah, anak yang memiliki dua pusar atau unyeng unyeng pada kepalanya  sejak lahir akan terus-menerus diberi label oleh beberapa orangtua. Anak itu bahkan baru saja lahir, dan orangtuanya bahkan belum mendidiknya sama sekali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Jika hal itu sudah menjadi persepsi dari awal, maka kebaikan anak-anak kita untuk seterusnya tidak akan terlihat,” katanya.

Mungkin, beberapa orangtua memiliki pengalaman dengan anak yang memiliki unyeng unyeng 2 di kepala, dan memiliki masalah perilaku. Itu sebabnya, kepercayaan ini kemudian menyebar.

Dua pusar di kepala anak dikaitkan dengan gen manusia

Menurut National Human Genome Research Institute yang melakukan studi tentang genetik  dan genom manusia, 5 persen populasi dunia memiliki dua unyeng unyeng di kepala dan terkait dengan gen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kepercayaan dua pusar di kepala dengan sikap negatif ini tidak hanya dipercaya masyarakat  Melayu saja, tetapi juga dipegang oleh kelompok masyarakat Cina, Vietnam, Filipina, Amerika, Portugis, dan lainnya.

Keyakinan ini telah bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain selama ratusan tahun. “Tidak hanya itu, ada kepercayaan kuno bahwa roh akan memasuki tubuh manusia melalui pusarnya dari awal tubuh.

Mereka mengatakan, ketika bayi memiliki dua pusar, roh akan masuk ke tubuh bayi dan menyebabkan perselisihan di antara keduanya.

Kedua roh ini mencoba untuk bersatu menjadi satu roh dan kemudian mencoba untuk menjadi roh anak tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akibat perselisihan itu, bayinya tumbuh dalam keadaan bingung, pemberontak, tidak bermoral, keras kepala, jahat dan sebagainya. Apakah Anda percaya hal itu?”

Dalam agama, kita percaya bahwa seorang anak dilahirkan seperti kain putih, dan orangtua-lah yang bertanggung jawab untuk menentukan seperti apakah ia nanti.

Jadi ingatlah, jika Anda selalu melabeli seorang anak nakal, nakal dan nakal, maka kelamaan anak itu pun akan benar-benar berlaku nakal dan jahat. Mengapa?

Kata-kata itu adalah sebuah doa. Jadi, hati-hati jika memberi label pada anak Anda, terutama dengan kata-kata negatif.

Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan dan harus diingat, jika Anda khawatir dengan perkembangan perilaku anak yang memiliki 2 unyeng unyeng di kepala:

  • Perkembangan dan perilaku anak bervariasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Perilaku setiap anak sesuai dengan usia dan pertumbuhannya. Kita tidak bisa memaksakan seorang anak kecil untuk bersikap sopan dan tertib sebagaimana orang dewasa.

Perlu diingat, mereka tidak memiliki pola pikir seperti orang dewasa. Jadi, merupakan  tanggung jawab Anda untuk mendidik mereka dengan sopan santun yang harus diikuti.

Kedua, jangan selalu membandingkan anak karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda. Mereka masih perlu banyak dibimbing.

Jika anak mengalami keterlambatan dalam perkembangannya dan cukup mengkhawatirkan, jangan lupa bawa dia ke spesialis. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, hindari memberi makan anak-anak dengan kandungan gula, pewarna, dan pengawet yang terlalu tinggi. Hal tersebut dapat menjadi penyebab gangguan perilaku pada mereka.

  • Kenali karakter pembawa anak

Anak-anak dilahirkan dengan berbagai pembawaan atau arakter yang berbeda. Ada yang mudah dikendalikan, ada yang cerewet, terlalu aktif, pendiam, pemalu, dan banyak lagi.

Oleh karena itu sebagai orangtua, Anda perlu mengenali karakter anak Anda dan cara mengendalikannya.

  • Memahami kecenderungan anak

 

Perlu diketahui bahwa kecenderungan anak adalah bermain dan bereksplorasi. Jika anak tidak bisa diam dan ingin banyak tahu, tandanya ia sedang bereksplorasi. Jangan menghambatnya.

Namun, Anda tetap bertanggung jawab untuk memastikan kenyamanan dan keamanan bagi anak-anak untuk menghindari risiko yang membahayakan.

Artikel terkait: Serba-serbi ubun-ubun bayi yang wajib Bunda pahami

  • Kompak dalam membesarkan anak-anak

Dalam membesarkan anak, orangtua harus kompak dan sepaham untuk mendidik dan membesarkan mereka. Jika tidak, anak akan bingung dan cenderung mengikuti kata hati sendiri sebelum mengambil keputusan.

  • Orangtua sebagai contoh

Anak adalah cermin dari orangtuanya. Jika Anda berhasil mendidik anak dengan teladan dan perilaku yang baik, dapat dipastikan bahwa anak-anak akan mengikutinya. Begitu pula sebalikya.

Banyak faktor yang berkontribusi pada perilaku anak-anak, seperti lingkungan, teman sebaya, apa yang dilihat, kepercayaan diri dan sebagainya. Itu semua memainkan peran penting dalam menentukan perilaku anak di masa depan.

Oleh karena itu, jangan terlalu percaya mitos ya, Bun! Selalu berdoa untuk kesejahteraan dan bimbinglah seorang anak untuk menjadi manusia yang berguna bagi lingkungannya. Karena bimbingan dari orangtua, bisa menjadi dasar bagaimana anak tumbuh besar nanti.

 

Dilansir dari artikel Nurul Halifah di theAsianparent Malaysia
Baca juga: 

Bentuk Kepala Bayi Anda Tidak Bulat Sempurna, Perlukah Khawatir?

Penulis

Aulia Trisna