Ulasan Dokter tentang Vaksin BCG yang Menimbulkan Nanah

Benjolan serta nanah yang terjadi setelah vaksin BCG seringkali meresahkan kita. Kali ini ikuti hasil wawancara kami dengan dr. Edward Surjono, Sp.A.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Benjolan dan nanah adalah reaksi normal dari vaksin BCG.

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Vaksin BCG sebagai pencegahan TBC, kali ini kami mewawancarai dr. Edward Surjono, Sp.A, tentang reaksi tubuh bayi setelah vaksin tersebut.

T: Mengapa vaksin BCG sering menimbulkan benjolan dan bernanah?

J: Benjolan dan nanah adalah reaksi normal dari vaksin BCG, yang disebut dengan reaksi tuberkolin. Adanya benjolan dan nanah menunjukkan bahwa vaksin berhasil.

T: Berapa lama benjolan dan nanah terjadi? 

J: Setelah vaksin BCG dilakukan, reaksi pertama yang muncul adalah benjolan. Setelah 2 hari, benjolan hilang tanpa bekas.

Namun 2 minggu hingga 2 bulan kemudian di tempat tersebut akan terjadi luka atau bisul bernanah. Lamanya kondisi luka atau bisul bernanah ini berbeda-beda pada setiap bayi.

T: Apa yang harus kita lakukan terhadap benjolan dan luka bernanah tersebut?

J: Bayi tetap boleh dimandikan. Benjolan boleh terkena air dan sabun, namun jangan ditekan-tekan. Bila sudah bernanah, jangan gunakan alkohol, obat luka seperti Betadine ataupun salep apapun. Cukup diseka dengan kain kasa dan air hangat saja.

T: Apakah luka akan menimbulkan bekas di kulit?

J: Ya. Oleh karena itu vaksin BCG kini lebih sering dilakukan di bokong, bukan di lengan, supaya bekas lukanya tertutup pakaian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lalu bagaimana reaksinya bila ternyata si bayi sudah mengidap TBC?

T: Bagaimana bila ternyata si bayi sudah mengidap penyakit TBC? 

J: Bila si bayi sudah terjangkit TBC, luka atau nanah sudah muncul sebelum 2 minggu. Bila terjadi demikian, bawalah si bayi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut serta pengobatan yang sesuai.

T: Berapa persen peluang bayi yang sudah vaksin TBC tetap dapat tertular penyakit TBC?

Efektivitas vaksin TBC adalah sekitar 80%. Kita tetap perlu menghindari penyebab TBC misalnya kontak langsung dengan penderita.

Nara sumber:

dr. Edward Surjono, Sp.A
Staff pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya
RS Grha Kedoya, Jalan Panjang Arteri no 26, Kedoya, Jakarta Barat
Telp 021 29910999 untuk pendaftaran

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Efek Samping Vaksin

Sebagian besar efek samping vaksinasi bersifat ringan dan tidak bertahan lama. Menurut NHS, efek samping vaksinasi yang paling umum termasuk:

  1. Area bekas disuntik tampak merah, bengkak, dan agak sakit selama 2 hingga 3 hari.
  2. Bayi atau anak kecil merasa agak tidak sehat atau mengalami suhu tinggi selama 1 atau 2 hari.
  3. Beberapa anak mungkin juga menangis dan marah setelah injeksi vaksin. Ini normal dan mereka akan merasa lebih baik setelah diberi pelukan.

Jarang ada orang yang memiliki reaksi alergi serius terhadap vaksinasi. Jika ini terjadi, biasanya terjadi dalam hitungan menit.

Orang yang memvaksinasi Parents atau anak Parents akan dilatih untuk menangani reaksi alergi dan segera mengobatinya. Dengan perawatan yang cepat, Anda atau anak Anda akan pulih dengan baik dari alergi.

Semua vaksin yang disetujui aman karena diuji secara menyeluruh untuk memastikan tidak akan membahayakan Anda atau anak Anda. Proses pembuatan vaksin membutuhkan waktu bertahun-tahun dan melalui berkali-kali uji coba dan tes yang diperlukan untuk persetujuan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah vaksin digunakan, vaksin tersebut juga dimonitor untuk setiap efek samping yang jarang terjadi oleh badan yang mengawasi obat dan makanan atau badan kesehatan setempat. Siapa pun dapat melaporkan dugaan efek samping vaksinasi.

Vaksinasi adalah hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri kita sendiri dan anak-anak kita dari kesehatan yang buruk. Vaksin mencegah hingga 3 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun.

Sejak vaksin diperkenalkan di Inggris, penyakit seperti cacar, polio, dan tetanus yang digunakan untuk membunuh atau melumpuhkan jutaan orang hilang atau jarang terlihat. Penyakit lain seperti campak dan difteri telah berkurang hingga 99,9% sejak vaksin diperkenalkan.

Namun, jika orang berhenti melakukan vaksin, mungkin penyakit menular dengan cepat menyebar lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Vaksin bekerja dalam tubuh dengan “mengajarkan” sistem kekebalan Anda cara membuat antibodi yang melindungi Anda dari penyakit.

Jauh lebih aman bagi sistem kekebalan Anda untuk mempelajari ini melalui vaksinasi daripada dengan menangkap penyakit dan mengobatinya.

Setelah sistem kekebalan tubuh Anda tahu cara melawan penyakit, ia seringkali dapat melindungi Anda selama bertahun-tahun.

Memiliki vaksin juga bermanfaat bagi seluruh komunitas Anda melalui “herd immunity”.

Jika cukup banyak orang yang divaksinasi, penyakit ini akan lebih sulit menyebar ke orang-orang yang tidak dapat memiliki vaksin. Misalnya, orang yang sakit atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga artikel menarik lainnya:

Waspadai Gejala TBC pada Anak dan Orang Dewasa

Imunisasi BCG, Cegah TBC Sejak Dini

10  Makanan yang Membantu Pengobatan TBC

Imunisasi, Manfaat serta Efek Sampingnya

Penulis

Theva Nithy