Berapa Sebenarnya Ukuran Penis Ideal? Ini Penjelasannya

Berapa sebenarnya ukuran penis ideal yang sehat dan baik untuk kehidupan seksual?

Hingga saat ini, ukuran penis masih menjadi salah satu tolak ukur untuk melihat kejantanan seorang laki-laki. Terlebih, masih ada juga asumsi bahwa perempuan akan terpuaskan dan aktivitas seksual lebih bergelora jika sang lelaki berpenis besar. Lantas, sebenarnya berapa ukuran penis yang ideal bagi laki-laki?

Artikel terkait: 6 Ramuan Tahan Lama, Buatkan untuk Suami Agar Gairah Membara

Penjelasan tentang Ukuran Penis Ideal 

Sebenarnya, tidak ada ukuran penis yang benar-benar ideal, kok. Pada umumnya, ukuran penis berbeda satu sama lain dan dipengaruhi oleh beragam faktor.

Akan tetapi, jika berbicara ukuran rata-rata, berdasarkan data dari Jurnal yang diterbitkan National Institute of Health, panjang penis yang tengah ereksi umumnya adalah 6 inci. Sedangkan lingkar rata-ratanya atau girth adalah 5 inci. 

Sementara itu, ketika dalam keadaan normal atau tidak sedang ereksi, rata-rata panjang penis adalah 3,61 inci dengan lingkarnya mencapai 3,66 inci. 

Ukuran penis sendiri tidaklah statis, dan dapat berubah sementara karena pengaruh suhu. Misalnya, ketika penis terkena suhu dingin, penis dalam keadaan normal bisa menyusut ukurannya. Ini merupakan hal normal. Hal lainnya yang bisa menyebabkan perubahan ukuran penis adalah usia. 

Faktor yang Memengaruhi Ukuran Penis

Selain itu, faktor yang memengaruhi ukuran penis sebenarnya lebih ke genetik, selayaknya mata dan kulit. Jadi, bukan tentang tinggi badan, besar jari kaki, pun karena dipengaruhi makanan seperti kabar berseliweran. 

Ukuran penis sendiri dipengaruhi oleh hormon selama masa pubertas. Biasanya antara 10-14 tahun dan penis akan terus tumbuh hingga seseorang berusia 21 tahun. 

Hormon laki-laki juga berpengaruh kepada ukuran penis. Apabila tubuh seorang balita laki-laki tidak bisa memproduksi hormon testoteron, maka hal ini bisa mengakibatkan kondisi mikropenis atau ukuran penis jauh di bawah normal. Namun, untuk mengatasinya bisa dilakukan terapi hormon apabila kondisi ini bisa dideteksi sejak dini. 

Fakta menarik, Ahli Urologi asal Florida dr. Brhmbhatt, seperti mengutip laman SehatQ, mengungkap bahwa kromosom yang diberikan ibu kepada anak lelakinya bertanggung jawab lebih besar dalam menentukan panjang penis. Maka, perilaku ibu yang biasanya mengonsumsi alkohol dan obat-obatan pada saat mengandung juga bisa saja memengaruhi panjang penis anaknya kelak. 

Ukuran Penis Tidak Menentukan Kepuasan Seksual

Banyak asumsi bahwa berpenis besar artinya seorang lelaki bisa memuaskan pasangannya saat bercinta. Padahal, kepuasan seksual pasangan bukan ditentukan dari ukuran penis, lo. 

Hal ini dibuktikan juga oleh penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine pada 2015 silam. Studi tersebut mengatakan, bahwa ukuran penis besar bahkan menempati urutan keenam dari berbagai faktor penis yang disukai perempuan.

Selain itu, penelitian dalam British Journal of Urology International, 85% perempuan sebenarnya puas-puas saja dengan ukuran penis pasangannya. Malah, yang tidak merasa puas adalah laki-laki sendiri dengan ukuran penisnya. 

Sekitar 45% laki-laki dalam survei tersebut menganggap bahwa mereka memiliki penis kecil. Namun, sebenarnya, penis kecil atau mikropenis sendiri merupakan hal yang jarang. Hanya 0,6% dari 13 laki-laki yang memiliki mikropenis atau kurang dari 2,8 inci ketika ereksi. 

Pada dasarnya, ukuran penis sendiri tidak memengaruhi kepuasan seksual seseorang. Persoalan ukuran ini sebenarnya lebih memengaruhi pengalaman dan cara pikir laki-laki dari sisi psikologis ketika berhubungan seks.

Artikel terkait: Bahaya Hand Job, Berisiko Penularan Infeksi Menular Seksual

Mengutip laman Healthline, seorang lelaki yang mengira bahwa ukuran penis miliknya tidak ideal, maka itu bisa menurunkan tingkat kepercayaan diri rendah dan sikap ragu-ragu saat berhubungan. Inilah yang mungkin menjadikan lelaki berpenis kecil mungkin sulit ereksi selama aktivitas seksual dan dirasa kurang aktif ketika berhubungan sehingga memengaruhi kepuasan pasangan. 

Sementara itu. Penis besar juga tidak berarti sehat dan baik untuk kualitas seks. Berdasarkan penelitian dalam jurnal Sexual Behavior yang diterbitkan di laman Springer Link, ukuran penis besar malah dikaitkan dengan risiko infeksi yang lebih tinggi. 

Hal ini karena penis besar lebih memiliki banyak gesekan selama hubungan dari kondom, yang kemudian dapat berisiko membawa atau memasukkan lebih banyak bakteri ke dalam vagina. Peningkatan gesekan juga bisa saja menyebabkan cedera genital, baik pada laki-laki sendiri maupun pasangan mereka.

Artikel terkait: Benarkah Wanita Berbulu Lebat Libidonya Tinggi? Ini Penjelasannya!

Nah, para Pak Suami, pada kesimpulannya ukuran penis itu sebenarnya berbeda-beda dan setiap laki-laki punya ciri khas masing-masing. Jadi, daripada mempermasalahkan ukuran, Anda lebih dianjurkan untuk lebih menjaga kebersihan dan kesehatan penis agar dapat berfungsi baik dan terhindari dari masalah kesehatan.

Jangan khawatir juga tentang kehidupan seksual Anda. Pada dasarnya, berapa pun ukuran penis, asalkan Anda percaya diri dengan performa seksual, maka kualitas hubungan seks dengan pasangan akan baik-baik saja. 

Itulah penjelasan mengenai ukuran penis ideal. 

***

Baca juga: 

id.theasianparent.com/posisi-seks-saat-flu

id.theasianparent.com/parfum-vagina-untuk-bercinta

id.theasianparent.com/contoh-sms-nakal-untuk-suami