Viral di media sosial X (sebelumnya Twitter) tentang kisah seorang wanita yang batal menikah dan memutuskan bunuh diri. Disinyalir penyebab batalnya pernikahan tersebut adalah perkara uang japuik 500 juta yang diminta pihak lelaki dan pihak perempuan tak bisa memenuhinya.
Apa itu uang japuik? Dan mengapa bisa memengaruhi batal tidaknya pernikahan yang sudah direncanakan?
Simak berita selengkapnya di sini.
Kisah Perempuan Batal Menikah karena Tak Bisa Bayar Uang Japuik 500 Juta Rupiah
Melansir dari Instagram CTD.Insider, pada hari Senin, 23 November lalu, seorang perempuan asal Minang berinisial SIP ditemukan tewas tergantung di dalam sebuah kamar hotel.
Lokasi tempat SIP melakukan aksi penghilangan nyawa sendiri itu berada di sebuah hotel di Jalan Veteran Dalam, Purus, Kecamatan Padang Barat. Perempuan yang akrab disapa Icin oleh teman-temannya ini memutuskan bunuh diri karena tak mendapat restu untuk menikah dari ayah pacarnya.
Plt Kapolsek Padang Barat, AKP Yudarman mengungkapkan kronologi ditemukannya SIP di kamar hotel dalam keadaan tewas.
Jasad Icin ditemukan oleh pegawai hotel yang ingin memeriksa karena sudah waktunya check out tapi penghuni kamar tersebut tak kunjung keluar. Karena tidak ada respon meski pintu diketuk dan telepon kamar berdering berulang kali.
“Saksi melihat ke dalam kamar dari jendela belakang kamar dengan cara memanjat. Setelah dilihat ke dalam oleh saksi, ditemukan korban tergantung di lemari pakaian,” kata Yudarman.
Lebih lanjut, Yudarman juga menegaskan bahwa hasil olah TKP tidak menunjukkan adanya kekerasan di tubuh korban. Sehingga kasus ini ditutup sebagai kasus bunuh diri.
Sudah Prewedding, Namun Pernikahan Batal Dilaksanakan
Menurut isu yang beredar, SIP adalah seorang perempuan yang berencana menikah dengan kekasihnya. Bahkan mereka telah melakukan sesi foto prewedding. Akan tetapi, pernikahan yang direncanakan terpaksa batal karena keluarga calon mempelai pria mempersulit.
Dimulai dengan minta uang japuik sebesar 1,5 Miliar Rupiah kepada keluarga SIP. Namun akhirnya bisa dinego hingga angkanya turun jadi 500 juta. Itupun dengan syarat semua biaya pernikahan ditanggung keluarga SIP dan vendor sesuai kemauan pihak keluarga calon mempelai lelaki.
Keluarga calon mempelai lelaki dianggap sangat mempersulit proses persiapan pernikahan, hingga SIP merasa disudutkan dan akhirnya memutuskan bunuh diri.
Tentang Tradisi Bajapuik atau Tradisi Uang Japuik
Mengutip dari laman Genta Andalas, tradisi uang japuik berasal dari Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Uang Japuik merupakan salah satu bentuk tradisi di masyarakat Pariaman berupa barang seperti emas dan bukan uang. Contoh, pihak mempelai wanita memberikan lima emas kepada pihak laki-laki sebelum menikah. Dianggap sebagai simbol menjemput mempelai pria dari rumahya ke rumah mempelai wanita. Karena setelah menikah, suami akan tinggal di rumah istri.
Dalam adat suku Minangkabau, suami dianggap tamu di rumah sitrinya. Dalam bahasa daerah setempat, ada peribahasa yang terkenal berbunyi ‘datang karano dipanggia, tibo karano dijapui‘. Yang kurang lebih maknanya ialah ‘datang karena dipanggil, tiba karena dijemput‘.
Besaran uang japuik bergantung dari kesepakatan kedua keluarga. Seiring berjalannya waktu, makna tradisi uang japuik mulai bergeser. Karena kini, uang japuik dianggap sebagai harga diri pihak perempuan, sejauh mana ia mampu membayar untuk ‘membeli’ mempelai lelaki dari keluarganya.
Padahal, dalam tradisi aslinya, uang japuik ini akan kembali pada pihak mempelai perempuan dalam bentuk hadiah yang nilainya bisa lebih besar dari nilai uang japuik yang telah dikeluarkan.
Bagaimana menurut Parents tentang kasus ini?
Baca juga:
Kisah Perempuan Depresi karena Batal Nikah, Berawal dari Bercandaan
8 Artis ini Batal Menikah dengan Tunangannya, Ada yang Diselingkuhi Bahkan Ditipu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.