Baru-baru ini, negara Turki ganti nama resmi negaranya menjadi “Turkiye” dan telah disahkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Seperti diketahui, Turki memang dikenal dengan keindahan tempat wisatanya seperti Hagia Sophia, Istana Topkapi, hingga Cappadocia.
Melansir dari detik.com, sejumlah badan internasional diminta untuk mengubah nama negara itu sebagai bagian dari kampanye yang diluncurkan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 2021.
Mayoritas warga Turki sudah menggunakan penyebutan Turkiye. Namun nama yang berbau Inggris, Turki, juga banyak digunakan di wilayah negara itu sendiri.
Turki Ganti Nama Menjadi Turkiye, Ini Alasannya
Menurut Presiden Erdogan, Turkiye lebih mewakili identitas negara itu.
“Turkiye merupakan cerminan dan ungkapan paling tepat bagi kebudayaan, peradaban dan nilai-nilai rakyat Turki,” kata Erdogan pada Desember 2021.
Media penyiaran negara TRT langsung membuat perubahan begitu kebijakan diumumkan untuk mengubah nama.
Dijelaskan, salah satu alasan perubahan itu adalah karena nama itu diasosiasikan dengan burung turkey, kalkun, yang biasanya disajikan dalam hari-hari besar seperti Natal, Tahun Baru atau Thanksgiving.
Alasan lain, TRT merujuk pada definisi kamus bahasa Inggris Cambridge, yakni kata itu berarti “sesuatu yang sangat gagal” atau “orang bodoh atau konyol”.
Menurut Menteri Luar Negeri Turkiye, Mevlut Cavusoglu, pemerintah Turki memulai kampanye untuk mengubah citra dirinya pada bulan Desember 2021.
Sebagai bagian dari perubahan nama, “Dibuat di Turkiye” akan dicantumkan di seluruh produk ekspor, dan pada Januari 2022 promosi pariwisata diluncurkan dengan moto “Hello Turkiye”. Perubahan nama tersebut disambut dengan respon beragam di dunia maya.
Meskipun pejabat pemerintah mendukungnya, pihak-pihak lain menganggapnya sebagai pengalihan isu yang tidak efektif selagi presiden mempersiapkan diri untuk pemilihan tahun depan, di tengah krisis ekonomi.
Artikel terkait: Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Negara yang Baru, Ini Alasannya!
Selain Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Negara Mana Saja yang Mengganti Nama?
Rupanya fenomena negara mengganti nama rupanya bukan hal baru. Banyak negara berganti nama karena berbagai alasan.
Alasan seperti perubahan batas, perang, dan kemerdekaan, untuk menghormati seorang pemimpin, perpecahan negara, dan lainnya. Berikut daftar negara yang berganti nama, dikutip dari cnbcindonesia.
1. Persia ke Iran
Persia adalah nama resmi Iran di dunia Barat sebelum Maret 1935. Di tahun tersebut, pemerintah Iran meminta negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik, untuk menyebut Persia sebagai “Iran”, yang merupakan nama negara dalam bahasa Persia.
Usulan perubahan itu datang dari duta besar Iran untuk Jerman, yang berada di bawah pengaruh Nazi.
2. Siam ke Thailand
Thailand adalah salah satu dari sedikit negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh Inggris atau Prancis. Selama berabad-abad, wilayah itu diperintah oleh seorang raja dan dikenal sebagai Siam.
Pada tahun 1939, raja yang memerintah negara itu berganti nama setelah menjadi monarki konstitusional. Nama baru tersebut diucapkan sebagai Prathet Thai dalam bahasa lokalnya, yang berarti “negara orang-orang bebas.”
3. Kampuchea Demokratis ke Kamboja
Kamboja telah berganti nama beberapa kali. Antara tahun 1953 dan 1970, negara ini berganti nama menjadi Kerajaan Kamboja dan kemudian Republik Khmer hingga 1975. Di bawah pemerintahan komunis dari 1975 hingga 1979, negara itu disebut sebagai Kampuchea Demokratik.
Di bawah otoritas transisi PBB 1989-1993 menjadi Negara Kamboja. Setelah pemulihan monarki pada tahun 1993, namanya diubah menjadi Kerajaan Kamboja.
Artikel terkait: 12 Rekomendasi Tempat Wisata Menarik di Negara Kamboja
4. Burma Ke Myanmar
Myanmar awalnya bernama Burma, dan kemudian junta militer yang berkuasa mengubah namanya pada tahun 1989, setahun setelah ribuan orang terbunuh dalam penindasan pemberontakan rakyat.
Perubahan itu diakui oleh PBB, dan oleh negara-negara seperti Prancis dan Jepang, tetapi tidak oleh Amerika Serikat dan Inggris.
5. Holland ke Netherlands (Belanda)
Mulai Januari 2020, Holland bersatu dengan Netherlands. Meski berbeda kata, dalam bahasa Indonesia artinya sama-sama Belanda.
Ini memiliki dua wilayah Holland Selatan dan Holland Utara. Selain mengganti nama negara, Belanda juga mengubah nama tim sepak bola mereka.
6. Negara Bebas Irlandia (Irish Free State) Ke Irlandia
Pada tahun 1937, Negara Bebas Irlandia (Irish Free State) berubah menjadi Irlandia untuk menghapus semua ikatan dengan Inggris. Negara ini telah berperang sengit dengan Inggris selama 2 tahun.
7. Ceylon Ke Sri Lanka
Pada tahun 1505, Portugis menemukan Ceylon Kuno yang disebut Ceilão. Pada awal abad ke-19, Kerajaan Inggris mengganti nama negara ini jadi Ceylon. Setelah kemerdekaan, pemerintah pulau berubah nama menjadi Sri Lanka.
Pada tahun 2011, semua referensi Ceylon telah dihapus dari badan resmi dan perusahaan yang menggunakan nama lama Ceylon.
Artikel terkait: 8 Negara yang Tidak Pernah Dijajah, Salah Satunya di Asia Tenggara
8. Republik Makedonia Ke Republik Makedonia Utara
Pada Februari 2019, Republik Makedonia berubah nama menjadi Republik Makedonia Utara. Itu mengubah namanya untuk mendapatkan aliansi dengan NATO dan membedakan dirinya dari Makedonia di Yunani.
Meski begitu, tidak ada perubahan dalam bahasa resmi yang disebut “Makedonia”, dan mereka tidak mengubah identitas Makedonia mereka.
9. Swaziland Ke Eswatini
Pada April 2018, raja Swaziland di Afrika mengubah nama negaranya menjadi Eswatini. Perubahan ini tidak mengejutkan orang-orang lokal karena mereka sudah menggunakan nama itu sejak lama.
Eswatini adalah terjemahan dari Swaziland dalam bahasa lokalnya. Ini memiliki arti “tanah Swazis.” Meski begitu, masih banyak orang yang bingung karena Swaziland sama seperti nama salah satu negara Eropa, yakni Swiss (Switzerland).
10. Rhodesia Ke Zimbabwe
Rhodesia adalah nama kolonial. Antara tahun 1953 dan 1963, Rhodesia Selatan bergabung dengan Rhodesia Utara dan Nyasaland dalam Federasi Rhodesia dan Nyasaland.
Negara ini mendapat pengakuan internasional setelah kemerdekaannya pada April 1980 sebagai Republik Zimbabwe dan berganti nama menjadi Zimbabwe.
11. Republik Ceko (Czech Republic) ke Ceko (Czechia)
Di tengah disintegrasi Uni Republik Sosialis Soviet, Cekoslowakia dibagi menjadi dua negara yang berbeda pada tahun 1993 Slovakia dan Republik Ceko.
Sekarang, negara tersebut ingin dikenal sebagai Czechia untuk memudahkan perusahaan dan tim olahraga menggunakan namanya. Negara ini akan mempertahankan nama lengkapnya tetapi Czechia akan menjadi nama geografis pendek resmi, seperti Prancis untuk Republik Prancis.
***
Demikian berita terkait dengan negara Turki yang resmi mengganti nama menjadi Turkiye, serta negara-negara lain yang juga pernah mengganti namanya. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya, Parents.
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/negara-termuda-di-dunia
https://id.theasianparent.com/negara-termiskin-di-dunia
https://id.theasianparent.com/negara-paling-aman-di-dunia