Beberapa waktu lalu, nama Tri Fajar Firmansyah menjadi trending di media sosial Twitter. Suporter PSS Sleman ini meninggal dunia pada Selasa (2/8) lalu setelah dikeroyok oleh massa. Meninggalnya pria yang bekerja sebagai juru parkir tersebut merupakan buntut dari kisruh antarsuporter di sejumlah titik di Yogyakarta pada Senin (25/7).
Kabar duka ini pun menambah serangkaian catatan hitam dalam dunia suporter sepak bola Indonesia. Lebih lanjut, berikut ini kami rangkum beberapa fakta terkait kematian Tri Fajar Firmansyah.
Artikel terkait: Kasus Kekerasan Pemain Sepakbola Mason Greenwood, Begini Tanggapan MU
Kronologi Meninggalnya Tri Fajar Firmansyah
Dilansir dari Tribun Jogja, KBO Satreskrim Polres Sleman, Ipda M Safiudin menjelaskan bahwa awalnya, Fajar dan beberapa temannya nongkrong di daerah Mirota Babarsari pada pukul 20.00 WIB pada Senin (25/7). Kemudian, para pelaku pengeroyokan tiba-tiba datang ke lokasi dan melakukan penyerangan.
Fajar pun langsung terkapar pingsan tak sadarkan diri dan langsung dibawa oleh rekannya ke Rumah Sakit Harjolukito. Di rumah sakit tersebut, Fajar pun mengalami kritis selama delapan hari karena mengalami luka di bagian belakang kepala akibat terkena pukulan benda tumpul. Pada Selasa (2/8) lalu, Fajar pun dinyatakan meninggal dunia.
Artikel terkait: Usai Dipecat, Madelene Wright Hasilkan 9M dari OnlyFans
Respons Bupati Sleman
Terkait dengan kasus meninggalnya Fajar, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pun menyatakan keprihatinannya atas meninggalnya Fajar. Hal ini ia sampaikan ketika sedang melayat di rumah keluarga korban.
“Kita sangat prihatin dengan adanya kejadian yang menimbulkan korban seperti ini. Sepakbola itu ada salah satunya untuk membangun persatuan, bukan saling menghancurkan,” ungkap Kustini seperti yang dikutip dari Suara Jogja.
Lebih lanjut, Kustini meminta para suporter agar bisa lebih sabar dalam menunggu hasil penyelidikan dan tidak melakukan tindakan anarkis. Ia pun menyerahkan semua kasus tersebut kepada pihak kepolisian agar bisa diusut secara tuntas.
“Saya harap semua bersabar, jangan ada tindakan sweeping atau lain sebagainya yang main hakim sendiri. Serahkan pada kepolisian. Saya percaya polisi akan transparan menyelesaikan kasus ini sampai tuntas,” lanjutnya.
Artikel terkait: Putranya Jadi Legenda Sepakbola, Ini yang Bisa Dipelajari dari Ibu Diego Maradona
Pelaku Sudah Ditangkap
Dilansir dari Sindo News, dua orang pelaku pengeroyokan pun sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. Diketahui, keduanya adalah FDAP (26), warga Kapanewon Depok, Sleman dan AC (24), warga Kapanewon Piyungan, Bantul. Selain dua orang tersebut, sebenarnya masih ada pelaku lainnya.
Namun, sayangnya para pelaku tersebut belum bisa ditangkap oleh pihak kepolisian. Para pelaku tersebut hanya asal ikut melakukan pengeroyokan. Pihak kepolisian pun memperkirakan masih ada lima pelaku lain yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Masing-masing pelaku pun sudah diketahui identitasnya oleh kepolisian.
Polisi Bantah Kematian Fajar terkait Kisruh Antarsuporter
Pihak kepolisian pun telah mengungkap fakta baru. Dilansir dari Kompas.com, pihak kepolisian mengatakan bahwa kematian Fajar sebenarnya tidak berhubungan dengan kisruh antarsuporter yang terjadi beberapa waktu lalu. Menurut kepolisian, dua tersangka yang telah ditangkap tidak berafiliasi dengan suporter tertentu.
“Peristiwa ini sebenarnya tidak terkait dengan rombongan suporter. Hanya saja memang waktunya bersamaan,” jelas Safiudin.
Demikian beberapa fakta terkait kematian salah satu suporter sepak bola PSS Sleman, Tri Fajar Firmansyah. Semoga kasus ini menjadi kasus terakhir yang terjadi, ya, Parents!
Baca juga:
Mantan Pemain Bola, Claudio Martinez Dikeroyok 5 Orang di Bar
20 Tahun Menikah, Bambang Pamungkas Digugat Seorang Perempuan Soal Nafkahi Anak
Kabar Terbaru Kasus Bambang Pamungkas, Gugatan Amalia Ditolak Pengadilan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.