Kevin Aprilio Jalani Transplantasi Rambut, Seperti Apa Prosedurnya?

Transplantasi rambut dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kebotakan yang sangat efektif. Bagaimana prosedurnya dan apakah ada efek sampingnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kebotakan adalah hal yang alami dan tak bisa dicegah. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kini banyak solusi untuk mengatasi kebotakan, salah satunya adalah transplantasi rambut.

Transplantasi rambut kini ramai dibicarakan lantaran dilakukan oleh artis Kevin Aprilio. Kevin baru saja menjalani transplantasi rambut dan tampil berbeda dari ciri khasnya yang biasanya.

Bukan karena masalah kebotakan, Kevin pun mengungkapkan alasannya menjalani transplantasi rambut tersebut.

Artikel Terkait: Cukur Rambut Bayi Agar Rambut Tebal, Mitos atau Fakta?

Kevin Aprilio Jalani Prosedur Transplantasi Rambut di Turki

Musisi sekaligus putra dari Addie MS dan Memes, Kevin Aprilio, memang kerap tampil dengan rambut gondrong yang menjadi ciri khasnya selama bertahun-tahun. Namun, beberapa waktu lalu, Kevin mengejutkan publik dengan tampil tanpa rambut alias botak. Tak hanya itu, Kevin juga terlihat sudah memanjangkan brewok dan kelihatan sangat berbeda dengan penampilannya yang biasa.

Melalui akun media sosialnya, suami dari Vicy Melanie ini mengungkapkan bahwa ia baru saja menjalani transplantasi rambut di bagian dahi dan brewok. Ia berkata bahwa prosedur yang ia jalani itu dilakukan di Turki.

Kevin mengaku bahwa alasan ia melakukan transplantasi rambut adalah karena ia merasa tidak percaya diri akan bagian dahinya yang lebar. Hal yang sama menjadi alasan mengapa ia selalu bertahan dengan model rambut gondrong dan poni selama bertahun-tahun.

Pria berusia 31 tahun itu juga mengunggah foto dirinya dengan penampilan baru berkepala plontos. Melalui kolom caption, ia menjelaskan sedikit mengenai prosedur yang ia jalani tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Intinya, transplant itu memindahkan rambut sendiri (relokasi), jadi bukan ambil dari rambut orang lain. Luka-luka sudah mulai kempes juga, sangat wajar kalau ada bengkak karena saya dianestesi 50 kali-an ada. Dan ditusuk dari muka sampai belakang kepala bisa sampai 18.000 kali ditusuk,” ungkapnya.

Artikel Terkait: 5 Masker Rambut Alami untuk Atasi Rambut Rontok, Coba Yuk!

Mengenal Transplantasi Rambut Sebagai Salah Satu Solusi Kebotakan

Seiring berjalannya usia, rambut kita akan mengalami penipisan dan risiko kebotakan pun dapat meningkat. Menurut penelitian, rambut rontok dan kebotakan bisa dimulai dari usia 15 hingga 25 tahun dan disebabkan oleh berbagai faktor misalnya genetik atau lingkungan.

Akan tetapi, tak jarang juga terdapat kasus kebotakan di usia muda. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah transplantasi rambut. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai prosedur tersebut.

1. Prosedur Transplantasi Rambut

Mengutip dari Alodokter, transplantasi rambut dilakukan dengan cara memindahkan rambut dari daerah kulit kepala dengan pertumbuhan aktif untuk ditanam ke daerah kulit kepala yang rambutnya menipis atau mengalami kebotakan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Prosedur transplantasi pada umumnya berlangsung selama 4 hingga 8 jam. Pada pelaksanaannya, pasien akan mendapatkan suntikan anestesi atau bius lokal di kulit kepala selama dilakukan prosedur tanam rambut.

Tahap pertama, dokter akan membersihkan kulit kepala dan menyuntikkan obat bius. Kulit kepala dengan rambut sehat yang akan menjadi bahan cangkokkan kemudian diangkat atau dicabut dan disisikan. Kulit kepala pun akan ditutup kembali dengan cara dijahit.

Ada pula prosedur transplantasi yang dilakukan dengan cara mencabut rambut helai demi helai agar hasilnya alami. Setelah mendapatkan kulit kepala dan rambut yang akan dicangkok, rambut sehat pun ditempelkan ke area yang membutuhkan rambut.

Caranya adalah membuat lubang sesuai dengan jumlah cangkokkan rambut dengan menggunakan jarum atau pisau bedah. Cangkokkan rambut akan ditanam di dalam lubang-lubang ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah semua rambut sudah selesai ditanam, kulit kepala mungkin saja akan terasa lebih lunak dibandingkan biasanya sehingga kepala harus dibalut menggunakan perban atau kain kassa selama beberapa hari.

Artikel Terkait: Catat, 6 Makanan Ini Bisa Atasi Kebotakan, Bantu Kurangi Rambut Rontok

2. Efek Samping

Karena termasuk prosedur bedah, transplantasi rambut memiliki beberapa risiko efek samping. Misalnya perdarahan, infeksi, jaringan parut, hingga pertumbuhan rambut yang tidak wajar.

Dalam beberapa kasus terjadi folikulitis atau infeksi/peradangan pada folikel rambut ketika rambut baru mulai tumbuh. Ada pula komplikasi lain seperti syok yaitu terjadi kerontokan tiba-tiba pada daerah yang mendapatkan transplantasi.

Untuk meminimalkan risiko terjadinya efek samping, pasien harus dipastikan dalam keadaan sehat ketika memutuskan untuk melakukan transplantasi rambut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Hasilnya Terlihat dalam Waktu Cukup Singkat

Setelah menjalani transplantasi rambut, dalam waktu dua hingga tiga minggu rambut transplan akan rontok. Tak usah khawatir, karena rambut baru yang sehat akan tumbuh sekitar tiga bulan kemudian.

Hasil yang signifikan akan terlihat setelah 6 hingga 9 bulan pascaoperasi. Pasien juga akan diberikan obat perawatan rambut rontok untuk mengurangi penipisan rambut baru yang tumbuh dan mempertahankan hasil yang tampak lebih alami.

Jika Parents mengalami masalah kebotakan dan tidak mendapatkan hasil meski sudah mencoba berbagai macam perawatan rambut, mungkin bisa mempertimbangkan untuk melakukan transplantasi rambut seperti yang dilakukan Kevin Aprilio. Namun pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelumnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Baca Juga:

5 Fakta Tentang Operasi Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahui

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

10 Cara Mudah Agar Rambut Tetap Berkilau

Rambut sering rontok benarkah tanda kanker? Ini penjelasan dokter