Jika pernah berkunjung ke Pulau Bali, Parents mungkin tidak asing dengan adanya topeng Bali yang terdiri dari beragam jenis. Nah, masing-masing topeng tersebut punya makna yang mendalam, lho, Parents. Tulisan di bawah ini akan mengulas fakta-fakta menarik seputar topeng Bali serta sejarahnya. Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut!
5 Fakta Menarik dan Sejarah Topeng Bali
Parents pernah menyaksikan dramatari di Bali? Jika pernah, tentu tidak asing dengan para penarinya yang menggunakan topeng. Benda yang satu ini bukan hanya digunakan sebagai properti, lo, Parents, tetapi punya makna dan fungsi khusus dalam setiap pertunjukan tari di Bali. Yuk, kenali fakta-fakta menarik seputar topeng Bali berikut ini.
1. Sejarah
Topeng sudah dikenakan oleh masyarakat Bali sejak masih menganut Animisme dan Dinamisme. Pada masa itu, benda ini digunakan tidak hanya sebagai pajangan, melainkan juga dipakai dalam banyak ritual dan upacara seperti upacara tolak bala, menurunkan hujan, hingga menyembuhkan penyakit.
Bukti otentik yang menunjukkan penggunaan topeng dalam budaya Bali terekam dalam prasasti Jaya Pangus dan prasasti Blantih. Namun, di dalam dua prasasti tersebut, tercatat bahwa benda tersebut tidak hanya digunakan dalam ritual saja tapi punya fungsi sebagai seni hiburan. Seiring berjalannya waktu, kini topeng dipakai sebagai oleh-oleh dari Pulau Dewata.
2. Makna
Fungsi utama dari topeng dalam budaya Bali adalah untuk menunjukkan identitas dan karaktek tokoh dalam sebuah pertunjukan. Makna dari setiap topeng bisa sangat berbeda tergantung pada jenis topeng, jenis dramatari, hingga ritual atau upacara yang dilakukan.
Satu hal yang pasti, benda ini menjadi sarana utama dalam dramatari Bali. Mengapa demikian? Karena topeng-topeng yang dikenakan ini sejatinya adalah penokohan. Mewakili tokoh-tokoh tertentu yang ditampilkan dalam dramatari tersebut. Alih-alih memakai riasan, penari Bali menggunakan topeng dalam setiap pertunjukan mereka.
Artikel terkait: 7 Fakta Uang Panai dalam Pernikahan Bugis Makassar, Tradisi atau Gengsi?
3. Bukan Sekadar Hiburan
Memang benar topeng digunakan dalam pertunjukan dramatari. Namun perlu digarisbawahi, keberadaannya bukan sekadar untuk hiburan. Selain memiliki fungsi untuk menegaskan penokohan, topeng-topeng ini juga mewakili nilai-nilai budaya Bali itu sendiri. Baik itu makna secara historis, kultur, dan religi.
Keberadaan benda ini dalam dramatari Bali menegaskan bahwa sejarah dan tradisi masih terus dijaga di Pulau Dewata. Budaya ini dilestarikan secara turun-temurun agar generasi berikutnya tidak asing dengan budayanya sendiri.
Artikel terkait: Mengenal Tradisi Bakar Batu dari Papua, Wujud Rasa Syukur dan Toleransi
4. Jenis-Jenis Topeng Bali
Ada tiga golongan topeng dalam budaya Bali.
- Topeng keramat, yakni topeng Wali
- Lalu ada topeng yang digunakan dalam pengantar upacara adat, yakni topeng Bebali
- Dan terakhir ada topeng sekuler yang umumnya dipakai dalam pertunjukkan yang bersifat hiburan, yakni topeng Balih-balihan.
Selain ketiga jenis ini, topeng juga dapat dikategorikan berdasarkan strata sosial. Strata sosial yang dimaksud di sini adalah strata sosial tokoh yang digambarkan pada topeng. Ada topeng yang menggambarkan sosok sepuh, topeng bangsawan, topeng ksatria, hingga topeng yang menokohkan rakyat biasa.
Ada juga topeng-topeng khusus yang mewakili tokoh historis tertentu. Termasuk tokoh mitologi atau tokoh cerita daerah yang terdapat dalam budaya Bali.
Artikel terkait: 5 Tradisi Perayaan Satu Suro untuk Masyarakat Pulau Jawa
5. Jenis Dramatari
Dalam dramatari, ada tiga jenis topeng yang digunakan. Pertama ada topeng Pajegan. Menurut jenisnya, Pajegan termasuk jenis topeng Wali yang digunakan untuk upacara keagamaan. Umumnya dikenakan oleh satu penari saja yang memainkan seluruh peran dalam dramatari tersebut.
Lantaran fungsinya yang penting, penari yang mengenakan topeng Pajegan diwajibkan memiliki tingkat spiritual tinggi. Tarian yang dibawakan harus memberikan pencerahan bagi yang menonton. Juga memberi pengenalan dan memahami pentingnya upacara yang harus diselenggarakan tersebut.
Kedua, topeng Panca yang ditarikan oleh lima penari. Dramatari dengan topeng Panca dimulai di tahun 1915. Di kemudian hari dramatari ini lalu dikembangkan dengan menggunakan topeng Sapta. Dalam dramatari topeng Sapta ada tambahan penari untuk menampilkan tokoh Condong dan Putri.
Ketiga, topeng Prembon yang adalah kombinasi antara topeng Arja, Bondres, dan Panca. Dramatari dengan topeng Prembon masih terbilang baru. Penokohannya adalah karakter lucu dengan dramaturgi penuh humor dan segar untuk menghibur para penonton. Cerita yang ditampilkan berupa Babad dan kisah semi sejarah.
Nah, Parents, itulah sederet fakta menarik seputar topeng Bali, salah satu tradisi dan karya seni yang perlu terus dilestarikan. Kalau Parents, pernahkah membeli topeng Bali sebagai souvenir?
Baca juga:
Mengenal Tradisi Masyarakat Bali Jelang Dewasa dengan Potong Gigi
5 Ritual atau Tradisi Kehamilan di Berbagai Daerah Indonesia
10 Tradisi Menyusui di berbagai negara, yang unik hingga aneh tapi nyata