Anak ngemut saat makan bikin emosi
Sudah masak makanan yang enak dan bergizi, tapi Si Adek cuma mengemutnya saja saat makan. Ini tentu bikin Ibu jengkel karena jerih payah memasak seharian jadi sia-sia karena anak ternyata sedang tak doyan makan. Begitu pula seorang pembaca kami dalam keluh kesahnya berikut ini.
Pada saat makan, anak perempuan saya yang sekarang 3 tahun cuma ngemut makanannya aja.
Ia butuh berjam-jam hanya untuk makan dan saya nggak tahan lagi karena terus-terusan mengingatkannya untuk mengunyah dan menelan makanannya.
Bibir saya sampai terasa keriting karena terus memarahinya di jam makan.
Kalo saya memasak nasi dengan tekstur lembut seperti nasi tim sih biasanya makannya lebih cepat. Tapi memasak nasi tim kan butuh waktu lebih lama dan rumit.
Sedangkan saya harus melakukan pekerjaan rumah lainnya. Kadang saya biarkan aja dia minum air tiap kali memakan satu sendok nasi supaya makannya lebih cepat.
Gimana sih caranya supaya anak saya nggak suka ngemut lagi?
Jangan biasakan makan sambil nonton televisi
Psikolog klinis Rachael Tan berpendapat, anak cenderung ngemut makanan atau makan lebih lambat ketika ada sesuatu yang mengganggu perhatian mereka. Misalnya, makan sambil nonton televisi atau ngegame.
Cara yang paling efektif untuk menghentikan kebiasaan ini adalah mematikan televisi di jam makan, atau membiasakan anak untuk makan di tempat yang sudah disediakan.
Anda juga perlu menyelidiki penyebab mengapa anak cenderung ngemut saat makan. Coba Anda ingat kembali, apakah ia banyak makan snack dan kue menjelang jam makan? Jika ya, mungkin ini penyebabnya. Perutnya bisa jadi masih terasa kenyang sehingga ia ogah-ogahan makan.
Baca juga: Cemilan Sehat untuk Anak yang Tidak Suka Sayuran
Jenis snack atau kudapan yang dimakan anak juga bisa mempengaruhi seleranya terhadap makanan berat (nasi, sayur, lauk pauk).
Misalnya, snack yang terlalu manis atau mengandung banyak MSG. Coba batasi asupan snack semacam ini dan lihat apakah anak masih ngemut saat makan atau tidak.
Berikan pujian ketika anak tidak ngemut makanan
Anak suka ngemut makanan dan kejahilan khas balita lainnya biasanya muncul setelah mereka beranjak meninggalkan tahap usia bayi menggemaskan.
Jadi bisa dikatakan masa balita adalah masa pencarian jati diri bagi seorang anak, sama dengan masa puber bagi anak remaja. Wajar jika di masa-masa ini ia membuat ulah.
Temani anak dan ceritakanlah tentang sesuatu kepadanya ketika ia sedang makan. Alihkan perhatiannya dari rasa kesal karena harus makan dengan mengajaknya bicara, tapi larang ia berbicara pada Anda jika mulutnya sedang penuh. Dan ini akan memicunya untuk cepat-cepat menelan makanannya sebelum bisa mengatakan sesuatu pada Anda.
Anda yang sering mengajak anak bicara setiap saat, termasuk di luar jam makan, tentu tak akan kesulitan menerapkan hal ini.
Sebaliknya, Anda mungkin akan membutuhkan waktu untuk membiasakan anak (dan Anda) terhadap kebiasaan baru jika lebih sering membiarkan anak main sendiri ketika Anda sibuk mengerjakan pekerjaan rumah.
Jika semua cara di atas sudah Anda terapkan dan tidak ada perubahan, ini saatnya Anda untuk waspada. Jangan-jangan mulut atau tenggorokannya terasa sakit sehingga anak hanya ngemut saat makan.
Misalnya karena sariawan atau radang tenggorokan. Berkonsultasilah pada dokter spesialis anak untuk mendapatkan kepastian tentang kemungkinan ini.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca juga:
Psikologi Anak : Ketika Anak Merasa Dirinya Berbeda