Bisa Ditiru, Ini Dia 14 Rahasia Parenting Orangtua Skandinavia!

Hidup di iklim pegunungan yang sangat dingin, anak-anak negara Skandinavia tumbuh jadi orang-orang yang tangguh. Kira-kira apa rahasia parenting ala orangtua Skandinavia?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain memiliki sejarah dan budaya yang menarik, gaya parenting atau pengasuhan anak ala orangtua Skandinavia terkenal sebagai salah satu gaya parenting paling baik di dunia.

Negara Skandinavia sendiri sebenarnya terdiri dari beberapa negara yang berada di bagian utara Benua Eropa, yaitu Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia, Islandia, dan Kepulauan Faroe.

Berdasarkan U.S News, Swedia meraih ranking 1 sebagai negara tempat membesarkan anak yang paling baik di dunia tahun 2017. Kemudian disusul oleh Norwegia dan Denmark di posisi dua dan tiga. Kira-kira, apa ya rahasia parenting para orangtua Skandinavia?

Artikel terkait: Tips Parenting: 10 Rahasia Menjadi Orangtua Bahagia Tanpa Stress

14 Tips Parenting ala Orangtua Skandinavia

1. Membiarkan bayi tidur di luar rumah

Orangtua Skandinavia membiarkan anak terpapar udara segar semaksimal mungkin setiap harinya. Bahkan, terkadang mereka membiarkan bayi tidur di luar rumah. Hal yang jarang kita saksikan di Indonesia, ya kan?

Berdasarkan sebuah penelitian di Finlandia, bayi akan tidur lebih lelap dan lebih lama ketika mereka terbungkus hangat dan dibiarkan di luar rumah. Masyarakat di sana percaya bahwa udara segar lebih sehat dan menurut dokter dapat menurunkan tingkat risiko infeksi.

2. Orangtua Skandinavia tidak buru-buru memasukkan anak ke sekolah dari usia dini

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebelum berusia 7 tahun, anak di Skandinavia tidak akan mendapatkan pendidikan formal. Pemerintah juga menyediakan daycare atau penitipan anak bersubsidi yang bisa diakses dengan mudah oleh semua orang.

3. Tidak membedakan gender anak

Bagi orang Skandinavia, semua gender adalah sama. Baik laki-laki dan perempuan, memiliki hak dan kewajiban yang sama. Bahkan, para ibu hamil tidak mengumumkan jenis kelamin bayi mereka melalui perayaan seperti budaya lainnya.

4. Tak pernah mendisiplinkan anak dengan memukul

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Swedia secara hukum melarang segala bentuk kekerasan dalam mendisplinkan anak. Jika memukul anak, maka orangtua bisa masuk penjara. Apakah hal yang sama bisa diterapkan di Indonesia?

Artikel terkait: Penelitian: Memukul Anak Sebagai Hukuman, Berdampak Buruk Pada Perkembangan Mental dan IQ Mereka

5. Bagi orangtua Skandinavia, telanjang bukan hal yang memalukan

Film kartun di Swedia. Sumber: Essential Kids

Apabila menurut kita berlarian telanjang adalah suatu hal yang aneh dan memalukan, hal tersebut tidak berlaku untuk orangtua Skandinavia. Mereka membebaskan anak untuk berlarian telanjang dan percaya anak harus merasa nyaman dengan tubuhnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berbagai ilustrasi anak telanjang juga sering ditemukan di cerita-cerita anak Skandinavia. Sebuah acara televisi di Swedia bahkan memperkenalkan karakter kartun berbentuk alat kelamin pria dan wanita.

6. Mendukung anak untuk mengeksplorasi alam

Anak-anak Skandinavia sudah terbiasa bermain di lumpur dan pulang dengan baju kotor. Para orangtuanya pun tidak pernah protes karena bagi mereka lebih penting bereksplorasi dan mengenal alam daripada menjaga kebersihan baju.

Mereka membebaskan anak untuk memanjat pohon dan membuat api unggun. Menyenangkan bukan?

7. Bagi orangtua Skandinavia anak kotor itu tidak apa-apa

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak Skandinavia tidak dibesarkan di lingkungan yang terlalu steril, malah orangtua mereka membebaskan anak-anak  untuk bermain sesuka mereka di luar rumah. Anak yang berguling di lumpur tidak disebut jorok di Skandinavia.

Artikel terkait: 80 Nama Bayi Perempan Skandinavia dan Artinya, Parents Pilih yang Mana?

8. Menjunjung tinggi kerjasama dan kreativitas

Sejak kecil, anak Skandinavia diajari untuk bekerja sama dengan orang lain dan diasah kreativitasnya. Oleh karena itu, banyak sekali kegiatan yang mengharuskan mereka berkelompok dan melatih respek satu sama lain.

9. Screen time terserah anak

Di saat banyak orangtua berusaha untuk mengurangi screen time atau pemakaian gadget pada anak, orangtua Skandinavia cenderung lebih santai.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mereka membiarkan anak mengatur sendiri waktunya sesuai dengan kesepakatan. Selama anak lebih aktif bermain di luar atau mengerjakan hal lain, penggunaan gadget tidak menjadi masalah.

10. Orangtua Skandinavia tidak melabeli anak

Ketika kita memberi label kepada anak yang memiliki sifat negatif, mereka akan percaya bahwa mereka seperti itu dan akan tumbuh sesuai dengan label yang diberikan. Kata-kata ‘anak nakal’ atau ‘anak malas’ hampir tidak pernah terdengar oleh anak Skandinavia.

11. Fokus kepada hal positif

Apabila anak melakukan kesalahan, orangtua Skandinavia sebisa mungkin akan lebih fokus kepada hal positif. Misalnya anak salah memainkan nada dalam permainan pianonya, mereka akan tetap dipuji untuk keberanian dan kemampuannya.

Dengan begini, anak pun akan melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar.

12. Orangtua Skandinavia membiasakan anak mandiri sejak kecil

Jika berkunjung ke negara Skandinavia, Parents akan melihat anak-anak kecil berangkat ke sekolah sendiri dan pergi bermain sendiri dengan berjalan kaki atau naik sepeda.

Orangtua Skandinavia percaya dengan cara membiarkan anak belajar mandiri mereka akan belajar dari kesalahan dan tumbuh secara alami.

13. Jujur kepada anak

Meskipun sulit untuk jujur pada anak, orangtua sebisa mungkin harus jujur kepada anak jika dihadapkan dengan pertanyaan yang sulit.

Seperti misalnya anak bertanya mengapa anjing peliharaan mereka mati, maka orangtua Skandinavia akan menjawab sesuai dengan kenyataan apakah anjing tersebut mati karena penyakit atau lain sebagainya.
Dengan cara ini, anak akan membangun kepercayaan terhadap orangtua dengan lebih baik.

14. Orangtua Skandinavia memberi waktu anak untuk melakukan hal yang mereka suka

Kegiatan anak sekolah di Skandinavia berakhir pada pukul 2 siang dan setelah itu mereka bebas melakukan hal apa saja yang mereka suka. Waktu istirahat di sekolah juga termasuk panjang untuk membiarkan mereka bermain dengan bebas.

Dari 14 tips parenting ala orangtua Skandinavia di atas, apakah Parents mau mempraktekkan salah satunya?

Sumber: Café Mom, Kinbox

Baca juga: