ASIP Tetap Beku Dalam Perjalanan 16 Jam! Tips Mudik Ibu Menyusui yang Patut Dicoba

Dengan mempraktekkan cara menyimpan ASIP dengan tepat, Parents tak perlu ragu lagi untuk membawa ASIP dalam jumlah banyak ke kampung halaman.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak ibu masih bingung bagaimana caranya membawa stok ASI untuk bayi agar dapat tetap memberikan ASI eksklusif selama di perjalanan dan di kampung halaman. Jika Anda adalah ibu yang alami masalah ini, maka jangan khawatir karena seorang ibu berbaik hati membagikan tips menyimpan ASIP (ASI Perah) kepada ibu lainnya.

Ibu tersebut adalah Annissa Merry (30). Ia adalah seorang ibu bekerja yang terbiasa memerah ASI demi menunjang tumbuh kembang anaknya yang masih mengonsumsi ASI eksklusif.

Dalam perjalanan dari Depok ke Pomalaa, Sulawesi Tenggara, ia membawa banyak stok ASIP beku yang sangat banyak. Hasilnya, kualitas ASI-nya tidak berubah sama sekali dan tetap beku seperti di dalam kulkas freezer.

Kini, ia berbagi tips menyimpan ASIP selama perjalanan mudik. Berikut ini tips yang patut dicoba:

Alhamdulillah ASIP safety landing at Pomalaa setelah perjalanan yang cukup panjang kurang lebih 16 jam.
Setelah browsing dan tanya sana sini, Ammy kasih review-nya ya membawa asip dalam waktu yang panjang dan lama agar tetap beku dan tidak mencair sama sekali.

1. Persiapan

Kami menyediakan box sterofoam ukuran besar, icegel beku yg banyak, aluminium foil, bubble warp, lakban, dan gunting. Proses packing asip harus sesaat sebelum keberangkatan. Kebetulan kami berangkat jam 2 pagi dari rumah. Jadi mulai packing ASIP jam 1 pagi.

2. Cara mengemas

ASIP mulai masuk box yang sudah dilapis aluminium foil yang tujuannya untuk merangkap dingin dalam box dan disusun berdasarkan tanggal terlama sampai dengan terkini. Kemudian diselingi icegel beku, ASIP, icegel beku dan seterusnya, dilapis bubble warp supaya box tidak penyok ketika dimasukan ke bagasi pesawat dan dilakban yang banyak dan berlapis-lapis supaya kedap udara. Lebih bagus lagi kalau pakai packing kayu biar lebih safety.

3. Di Bandara

Setelah sampai bandara, kami menggunakan jasa porter 2 orang karena berat sekali box-nya, jadi harus diangkat 2 orang. Waktu melewati logam detector kami harus diribetkan dengan aturan birokrasi. Petugas akhirnya membongkar box karena petugas tidak percaya kalau ini asip dalam wadah plastik bukan botol. Petugas saja sampai kagum kok bisa ASIP sebanyak itu.

4. Check in

Ketika check-in pun kami masih diribetkan sama birokrasi karena ternyata aturan maskapai Lion Air (kebetulan dengan pertimbangan supaya naik pesawatnya 1 kali saja karena kasian telinga adek Kei kalau harus transit dan 2 kali naik pesawat). Dalam 1 koli barang maksimal 32 kg, sedamgkan box ASIP tadi beratnya 35.6 kg, setelah nego sana sini akhirnya box ASIP boleh masuk bagasi pesawat. Alhamdulillah...

5. Pengecekan

Setelah sampai Kendari kami tidak membuang waktu dan langsung melakukan perjalanan selama 4 jam ke Pomalaa karena khawatir ASIP mencair. Setelah sampai di rumah Pomalaa dan total perjalanan kurang lebih 16 jam, hal pertama yang kami lakukan adalah membongkar box ASIP dan ternyata tidak mencair sama sekali, bahkan masih beku termasuk icegel-nya juga. Sekarang dilanjutkan proses penyusunan di kulkas freezer Pomalaa dan kami mulai menyusun ASIP berdasarkan tanggal terlama sampai yang terkini. Awalnya kami khawatir asip tidak cukup di freezer Pomalaa karena kami menggunakan kulkas 2 pintu merk Samsung yang memang rekomendasi AIMI. Karena dalam freezer terdapat plat icegel yang mampu menjaga suasana dingin selama 10 jam dalam keadaan mati listrik untuk menyimpan ASIP. Tapi ternyata ASIP cukup dalam freezer walaupun ngepas banget. Alhamdulillah perjalanan ASIP adek Kei diberikan kelancaran dalam perjalanan. Sepanjang perjalanan adek Kei bobo, main, ngoceh, dan ketika take off dan landing ngenyot ASIP. Kadang diselingi direct breasfeeding. Semoga Ammy tetap istiqomah dalam memberikan asi eksklusif buat adek Kei walaupun sudah aktif bekerja kembali. Happy breastfeeding dan mengASIhi untuk semua ibu di dunia.

Berikut ini budget membuat box ASIP:

Bahan :

  1. Box sterofoam ukuran besar harga 60.000 IDR. Ia membeli online di warung packing Saerah Siliwangi Depok. Diantar pakai Gojek dengan ongkos kirim 19.000 IDR.
  2. Bubble wrap panjang 5 meter lebar 120 cm. Total harga 40.000 IDR dengan harga per-meter 8.000 IDR. Beli di toko plastik klontongan di pasar tradisional.
  3.  Aluminium foil butuh 2 pack panjang 8 meter dalam 1 box. Harganya 19.000. Beli di Indomaret/Alfamart juga ada.
  4. Lakban dan gunting. Beli lakban di toko buku.
  5. Icegel saya pakai merk Gabag 5 buah harga satuannya 20.000 IDR dan icegel homemade tapi beli juga harga 255.000 isi 2 icegel besar, 4 kecil. Icegel bisa bikin sendiri dari tepung tapioka, air, dan garam. Icegel  bisa dipakai berkali-kali.  Terserah mau pakai berapa banyak dan disesuaikan budget yang ada. Icebag merk Gabag bisa dibeli di toko peralatan bayi.

Ibu dari anak berusia 3 tahun dan 2 bulan ini memang punya ASI melimpah. Karena sejak masih di Rumah Sakit, saat paska melahirkan ia diberi Herbalacta oleh dokter SpOG,

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, setelahnya ia tidak meminum apa-apa. Hanya saja ia memang rajin pumping setiap 2 jam sekali. Setelah menyusui bayinya, ia juga langsung mengosongkan payudara, begitu seterusnya.

"Tapi produksi ASI beda-beda setiap harinya. Kuncinya cuma satu yaitu bahagia. Kalau bundanya happy ASI pasti mengalir deras," terangnya.

Tips menyimpan ASIP selama perjalanan ini juga bisa diterapkan pada benda lainnya. Annissa mencontohkan ayahnya yang sering membawa udang beku dari Papua. Karena bahkan setelah sampai tujuan, udangnya masih beku dengan kualitas yang terjaga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semoga perjalanan mudik yang menempuh jarak ribuan kilometer tak menyurutkan Bunda dalam menyusui si buah hati ya. Semoga tips menyimpan ASIP selama mudik ini berguna, Parents. 

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/kesalahan-memerah-asi/

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Syahar Banu