15 Tahun jadi duta lingkungan, ini cara Tasya Kamila jaga lingkungan

Tasya juga ungkapkan tips untuk menanamkan rasa cinta lingkungan pada anak lho.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Generasi 90-an pastinya sudah tak asing lagi dengan penyanyi cilik Tasya Kamila. Selain dikenal akan kepiawaiannya dalam bernyanyi, pelantun lagu 'Anak Gembala' ini dikenal selalu mampu menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan. Mulai dari pendidikan, keluarga, dan kariernya. Bahkan ia pun dipercaya menjadi duta lingkungan dan seringkali membagikan ilmu serta tips menjaga lingkungan dalam berbagai kesempatan.

Walau kini sudah memiliki buah hati, Arrasya, Seleb Mom satu ini masih terbilang aktif dalam berkarya dan berbagi ilmu pada orang-orang di sekitarnya mengenai isu lingkungan. Terhitung sudah sekitar 15 tahun, Tasya masih didaulat menjadi seorang duta Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup

Artikel terkait : Khawatir Arrasya sakit saat traveling, Tasya Kamila lakukan beberapa hal ini

Menjadi Duta Lingkungan

Kecintaan dan dedikasinya pada bidang lingkungan sudah tak diragukan lagi. Ditemui secara eksklusif di Jakarta, Tasya bercerita mengenai awal mula dirinya dipilih menjadi duta Lingkungan.

”Sudah lama banget dari 2005-2006 aku dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk menjadi duta lingkungan.

Waktu itu kriterianya KLH memang mencari anak muda yang bisa merepresentasikan anak muda yang cinta pada lingkungan. Mereka mempercayakan dan menawarkan aku yang waktu itu masih SMP. Nah, dulu itu namanya duta lingkungan cilik,” tutur Tasya.

Tak disangka, sepak terjang sejak usianya belia tersebut membuka jalan bagi Tasya untuk semakin meneruskan minatnya. Dirinya diketahui mendirikan yayasan yang bergerak di bidang sumber daya dan lingkungan. Tasya pun memutuskan untuk menempuh sekolah Master yang berkaitan erat dengan minatnya tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

”Sampai sekarang sudah 15 tahun masih aktif. Aku sendiri sekolah juga banyak belajar tentang lingkungan. Salah satunya memang mengambil Master mengenai kebijakan sumber daya dan lingkungan. Selain itu, aku juga punya yayasan yang bergerak di bidang lingkungan.” ujarnya kembali.

Menjaga lingkungan, jadi isu yang tak pernah bosan ia bicarakan

Dalam beberapa kesempatan, Tasya banyak berbagi mengenai isu lingkungan. Walau terkesan berkutat pada masalah yang sudah banyak dibicarakan, namun menurutnya isu lingkungan harus tetap digaungkan.

”Mengubah pola hidup seseorang itu gak gampang, prosesnya panjang. Itulah sebabnya mungkin terkesan membicarakan topik itu-itu lagi. Soal sampah, climate change, dan sebagainya.

Tapi memang harus selalu dibahas karena masalah itu selalu ada di sekitar kita. Sekarang saja kita sudah melihat sendiri perubahan karena dampak dari masalah lingkungan itu,” tuturnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai duta lingkungan, ia pun selalu berpartisipasi aktif untuk belajar, mengaplikasikan, dan berbagi pada orang di sekitarnya. Dalam kebiasaan sehari-hari, Tasya sendiri melakukan beberapa hal penting untuk tetap menjaga lingkungan.

3 Tips menjaga lingkungan

Artikel terkait : Dibilang bergelar S2 tapi hanya jadi ibu rumah tangga, ini reaksi Tasya Kamila

Beberapa tips yang dilakukan Tasya dalam kesehariannya, antara lain :

1. Menggunakan barang reusable

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

”Prinsip reuse, recycle, dan reduce aku terapkan banget dalam keseharian” ujar Tasya. Contoh sederhananya yaitu mengurangi barang-barang sekali pakai yang akhirnya bisa menambah banyaknya sampah.

Beberapa kebiasaan lain yang seringkali dilakukan adalah membawa botol dan tempat makan sendiri. Saat berbelanja pun, Tasya lebih memilih untuk membawa tas belanja dibandingkan harus menggunakan banyak plastik.

2. Memilih les packaging

Kebutuhan sehari-hari kita memang belum bisa sepenuhnya dipisahkan dari plastik. Namun, Tasya mencoba gaya hidup les packaging untuk mengurangi kemasan plastik yang membahayakan lingkungan.

”Aku membiasakan diri untuk less packaging. Misalnya, waktu aku kuliah dan belanja kebutuhan di minimarket selalu membawa toples atau jar sendiri.” tutur Tasya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Mengelola sampah sendiri

Untuk mengurangi penumpukan sampah, Tasya mencoba mengelola sampah rumah tangganya sendiri.

”Mulai sendiri dari rumah untuk mengelola sampah. Dipilah sampah basah dan sampah kering. Di rumah, aku punya tabung komposer, nantinya ketika ditambah bioaktivator, sampah itu bisa dibuat pupuk untuk tanaman di rumah,” cerita Tasya.

Ada pun untuk sampah-sampah yang masih bisa digunakan kembali, biasanya ia memberikannya pada bank sampah.

Ingin mengedukasi si kecil sejak dini

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Tasya, pembiasaan ramah lingkungan ini haruslah diterapkan sejak dini. Hal ini juga lah yang ingin ia tanamkan pada si kecil Arrasya.

“ Tentunya edukasinya harus dimulai dari rumah. Dai hal sederhana saja sih, seperti membuang sampah pada tempatnya.

Kalau Arrasya masih toddler pastinya konsep sederhana dulu. Karena tentunya dia belum paham konsep sampah organik dan anorganik.

Lalu, aku juga bakal mengenalkan dia mengenai konsep untuk menjaga lingkungan, menjaga kebersihan, dan menanam pohon.” Tuturnya.

Baca Juga :

id.theasianparent.com/babymoon-di-bali

 

Penulis

nisya